Shen Bing and Zhao Feifei have bent

Shen Bing and Zhao Feifei have bent down on the table, was al­most sleepy.
I de­pend upon in the sofa, con­scious­ness is fuzzy, the light in bar glit­ters un­ceas­ingly, the peo­ple of sur­round­ings amuse­ment are sway­ing from side to side the young body, is re­leas­ing the youth of these nowhere im­po­si­tions heartily, but at this mo­ment, slightly some forms ap­pear in my view.
Wipes the tea.
She wears a cof­fee bind­ing body tutu, the happy fig­ure will out­line per­fectly, which this wipes the tea, is more like that beau­ti­ful and be­witch­ing and charm­ing small mon­ster, the ma­ture fla­vor fires imag­i­na­tion, open­ing eye that I make an ef­fort, but re­al­izes was not sober, the up­hold hand that can only make an ef­fort, vis­its her.
She said any­thing, I can­not hear, sees her to ap­proach me, bends down gen­tly in my arms, but my front piece was moist­ened one piece by her tears im­me­di­ately, wipes the tea the body to shiver slightly, that sobs, but I can only ca­ress her shoul­der lightly, not being able to say a few words that in the throat works un­ceas­ingly, is fuzzy until the con­scious­ness, heavy has rested.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Shen Bing dan Zhao Feifei telah membungkuk di atas meja, hampir mengantuk.
Aku tergantung di sofa, kesadaran kabur, cahaya di bar gemerlap tak henti-hentinya, orang-orang dari hiburan lingkungan yang bergoyang dari sisi ke sisi tubuh muda, yang melepaskan pemuda ini tempat pemaksaan sungguh-sungguh, tetapi pada saat ini, sedikit beberapa bentuk muncul dalam pandangan saya.
menyeka teh.
Dia memakai mengikat tutu tubuh kopi, sosok bahagia akan menguraikan sempurna, yang ini menyeka teh, lebih seperti yang rakasa kecil yang indah dan menyihir dan menawan, matang kebakaran rasa imajinasi, membuka mata bahwa saya berusaha, tapi menyadari itu tidak mabuk, tangan Menjunjung yang hanya dapat melakukan upaya, mengunjungi dia.
Dia mengatakan apa-apa, saya tidak bisa mendengar, dilihatnya dia mendekati saya, membungkuk lembut di lengan saya, tapi sepotong depan saya dibasahi satu potong oleh air matanya langsung, tisu teh tubuh menggigil sedikit, isak tangis itu, tapi aku hanya bisa membelai bahunya ringan, tidak mampu mengatakan beberapa kata-kata yang di tenggorokan bekerja tanpa henti, tidak jelas sampai kesadaran, berat telah beristirahat.