Thorndike’s connectionism was super

Thorndike’s connectionism was superseded by a more comprehensive theory of behaviorism, represented by Watson, which dominated american psychology in the 1920s and 1930s. Then, in the 1960s, a new interpretation of behaviorism, B. F. skinner’s “radical behaviorism,” rose to prominence in american psychology. as discussed in chapter 2, skinner’s theory specified that behaviors were learned when they were followed by reinforcers (and a reinforcer could be anything, whatever worked).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Thorndike's connectionism digantikan oleh lebih komprehensif teori Behaviorisme, diwakili oleh Watson, yang mendominasi psikologi Amerika di tahun 1920-an dan 1930-an. Kemudian, pada 1960-an, interpretasi Behaviorisme, B. F. skinner "radikal Behaviorisme," bangkit untuk menonjol dalam psikologi Amerika yang baru. seperti telah dibahas dalam Bab 2, teori skinner's ditentukan bahwa perilaku belajar ketika mereka diikuti oleh reinforcers (dan reinforcer bisa apa-apa, apa pun bekerja).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Koneksionisme Thorndike digantikan oleh teori yang lebih komprehensif behaviorisme, diwakili oleh Watson, yang mendominasi psikologi Amerika pada 1920-an dan 1930-an. Kemudian, pada tahun 1960, interpretasi baru behaviorisme, "behaviorisme radikal," BF Skinner menjadi terkenal dalam psikologi Amerika. seperti yang dibahas dalam bab 2, teori skinner ini ditentukan bahwa perilaku yang dipelajari ketika mereka diikuti oleh reinforcers (penguat dan bisa menjadi apa pun, apa pun bekerja).