It’s true that some parts of the sy

It’s true that some parts of the system may be quite arbitrary and could in principle be changed at any time: thus, having established our genre, we generally proceed to shelve books alphabetically by author; apart from questionable arguments about relative ease, who could object if we proceeded instead by alphabetical order of title, or in reverse alphabetical order? But even here, not anything goes: to revert to stacking by colour would give the user no help at all and hence would be a bad feature of the system. I do not dispute, therefore, that some details of a classification system may legitimately change because of different circumstances (and I shall be saying exactly the same of morality: there are moral differences between cultures, and some of these differences are entirely legitimate in that they make sense and can be justified, but they do not thereby do anything to make the case for the relativity or subjectivity of morality as a whole). But that doesn’t alter the fact that we can distinguish good from bad classification systems, quite regardless of individual tastes or preferences. A good system has to relate to what people’s preferences are, but once it has done so in the appropriate manner (meaning coherently and reasonably) it is, ipso facto, a good system; those who for whatever reason do not like it, are incorrect to say that it is a bad system. If, of course, everybody or the clear majority say they do not favour it, then something has gone wrong and it is not a good system. But this should not be confused with saying that what is good is what the majority think is good; what is good has to, among other things, be based on a correct understanding of what the majority of people are like (e.g., in this case, whether they prefer to read the alphabet forwards or in reverse; whether they want to observe the distinction between poetry and fiction); but once it has done that it has to proceed in a rational manner based on the purpose of the system. Mutatis mutandis, the same may be said of marriage, friendship, or any other human institution; they have to take account of human needs and wishes, which may sometimes vary, but then they have to be devised in a coherent and rational way in the light of the purpose of the exercise as well as human preferences and inclinations.
In the same way, while of course any moral theory is and should be based on human inclinations

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Memang benar bahwa beberapa bagian dari sistem mungkin cukup sewenang-wenang dan bisa pada prinsipnya dapat diubah setiap saat: Jadi, setelah menetapkan genre kami, kami umumnya menuju rak-rak buku abjad oleh penulis; Selain dipertanyakan argumen tentang relatif mudah, yang bisa objek jika kami melanjutkan sebaliknya berdasarkan abjad judul, atau dalam urutan abjad terbalik? Tapi bahkan di sini, tidak apa-apa goes: untuk kembali ke susun oleh warna akan memberikan pengguna tidak membantu sama sekali dan karenanya akan fitur yang buruk dari sistem. Saya tidak membantah, oleh karena itu, bahwa beberapa rincian dari sistem klasifikasi yang sah dapat berubah karena keadaan yang berbeda (dan aku akan mengatakan persis sama moralitas: ada moral perbedaan budaya, dan beberapa perbedaan ini sepenuhnya sah dalam bahwa mereka masuk akal dan dapat dibenarkan, tapi mereka sehingga tidak melakukan apa pun untuk membuat kasus untuk relativitas atau subjektivitas moralitas secara keseluruhan). Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa kita dapat membedakan baik dari sistem klasifikasi yang buruk, cukup terlepas dari selera individu atau preferensi. Sistem yang baik harus berhubungan dengan apa yang orang dari preferensi, tapi sekali itu telah melakukannya dalam cara yang tepat (berarti koheren dan cukup) itu adalah, ipso facto, sistem yang baik; mereka yang, untuk alasan apa pun, tidak seperti itu, salah untuk mengatakan bahwa itu adalah sistem yang buruk. Jika, tentu saja, semua orang atau mayoritas mengatakan mereka tidak mendukung itu, kemudian sesuatu yang tidak beres dan bukanlah sistem yang baik. Tapi ini tidak boleh bingung dengan mengatakan bahwa apa baik adalah apa yang sebagian besar berpikir baik; apa baik memiliki, antara lain, didasarkan pada pemahaman yang benar dari apa yang sebagian orang seperti (misalnya, dalam kasus ini, apakah yang mereka lebih memilih untuk membaca alfabet ke depan atau sebaliknya; Apakah yang mereka inginkan untuk mengamati perbedaan antara puisi dan fiksi); tetapi setelah itu dilakukan yang memiliki untuk melanjutkan dalam cara yang rasional berdasarkan tujuan dari sistem. Mutatis mutandis, yang sama dapat dikatakan dari perkawinan, persahabatan, atau lembaga lainnya manusia; mereka harus mempertimbangkan kebutuhan manusia dan keinginan, yang kadang-kadang mungkin berbeda, tetapi kemudian mereka harus ditemukan dalam cara yang koheren dan rasional dalam terang tujuan olahraga serta preferensi manusia dan kecenderungan.Dalam cara yang sama, sementara tentu saja teori moral adalah dan harus didasarkan pada kecenderungan manusia

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Memang benar bahwa beberapa bagian dari sistem mungkin sangat sewenang-wenang dan pada prinsipnya bisa berubah sewaktu-waktu: dengan demikian, setelah didirikan bergenre kami, kami biasanya melanjutkan untuk mengesampingkan buku abjad penulis; selain argumen dipertanyakan tentang relatif mudah, yang bisa keberatan jika kami melanjutkan bukan dengan urutan abjad judul, atau dalam urutan abjad terbalik? Namun bahkan di sini, tidak apa-apa masuk: untuk kembali ke stacking dengan warna akan memberikan pengguna tidak membantu sama sekali dan karenanya akan menjadi fitur yang buruk dari sistem. Saya tidak membantah, karena itu, bahwa beberapa rincian dari sistem klasifikasi mungkin sah berubah karena keadaan yang berbeda (dan saya akan mengatakan persis sama moralitas: ada perbedaan moral antara budaya, dan beberapa perbedaan ini sepenuhnya sah dalam mereka masuk akal dan dapat dibenarkan, tetapi mereka tidak demikian melakukan apa pun untuk membuat kasus untuk relativitas atau subjektivitas moralitas secara keseluruhan). Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa kita dapat membedakan yang baik dari sistem klasifikasi yang buruk, cukup terlepas dari selera individu atau preferensi. Sebuah sistem yang baik harus berhubungan dengan apa yang preferensi masyarakat adalah, tetapi setelah itu telah melakukannya dengan cara yang tepat (berarti koheren dan cukup) itu, ipso facto, sistem yang baik; orang-orang yang karena alasan apapun tidak suka, tidak benar untuk mengatakan bahwa itu adalah sistem yang buruk. Jika, tentu saja, semua orang atau mayoritas mengatakan mereka tidak mendukung hal itu, maka ada sesuatu yang salah dan itu bukan sistem yang baik. Tapi ini tidak harus bingung dengan mengatakan bahwa apa yang baik adalah apa yang berpikir mayoritas baik; apa yang baik harus, antara lain, didasarkan pada pemahaman yang benar tentang apa yang mayoritas orang seperti (misalnya, dalam kasus ini, apakah mereka lebih suka membaca depan huruf atau sebaliknya, apakah mereka ingin mengamati perbedaan antara puisi dan fiksi); tetapi setelah itu telah melakukan itu ia harus melanjutkan dengan cara yang rasional berdasarkan pada tujuan sistem. Mutatis mutandis, sama dapat dikatakan pernikahan, persahabatan, atau lembaga manusia lainnya; mereka harus mempertimbangkan kebutuhan manusia dan keinginan, yang kadang-kadang berbeda-beda, tapi kemudian mereka harus dirancang dengan cara yang koheren dan rasional dalam terang tujuan latihan serta preferensi manusia dan kecenderungan.
Dengan cara yang sama , sementara tentu saja teori moral dan harus didasarkan pada kecenderungan manusia