Controlling Industrial Emissions: T

Controlling Industrial Emissions: The Polish Pilot Project in Tradeable Emission
Permits
A tradeable industrial emissions demonstration project was recently started in Poland (Dudek et. al.,1992). The project seeks to show that the economic instruments that have been successful in the U.S. also offer a significant potential for pollution abatement for economies in transition. These countries, which are heavily polluted but striving to attain sustainable growth, face economic and environmental investment costs in excess of annual GNP. If demonstration projects can provide evidence that economic instruments are both environmentally and economically effective, they may help to overcome the institutional, social, and political obstacles to the adoption of economic approaches to environmental management and the implementation of economic instruments. The demonstration project, which began in March 1991 and was implemented in Chorzow, Poland in July 1991, is expected to involve at least six large enterprises and a number of small district heating plants. To date, two enterprises have participated: Steel Mill Kosciuszko (one of Poland's “Top 80” polluters) and The Power Plant Chorzow. These firms are heavy polluters and need new equipment before they will be able to comply with environmental regulations. Replacing the old equipment could take as long as six years. In the meantime, the current regulatory system offers no alternative to current extreme environmental damage and likely plant closure with the loss of municipal heating and electricity supply.
A tradeable emissions program is recommended, using a combination of bubble policy and a
revolving fund. The regional administrator would issue an emissions permit for the power plant, which would use a combination of control technology and emissions reductions credits to achieve the ambient standard. The power plant would obtain these credits through financial support of the steel mill, which would reduce pollution by accelerating changes. The system would gradually improve the city's air quality without disrupting its municipal structure.
Because the region is extremely degraded, it was felt that some external support was needed. An
external study (from regional environmental funds) was provided to the steel mill to facilitate
restructuring. The subsidy is intended to initiate the revolving fund to benefit the participating polluters who reduce emissions.
The demonstration project has already shown some promise. Despite legal and social problems,
educational efforts have achieved positive attitudes towards the experiment from potential
participants. It is believed that there are also many opportunities for successful replication of the project, both in Poland and in other economies in transition. Hopefully, the success of demonstration projects will promote greater acceptance of economic approaches to environmental management. Decongestion of Urban Settlements: Road Pricing in Singapore and Auctioning of
Street User Rights for Urban Buses in Chile Road transport imposes a variety of external costs on society not directly paid by the beneficiaries (that is, the road users): (a) wear and tear on the road infrastructure necessitating more frequent maintenance; (b) road congestion necessitating expansion and upgrading of the road system; (c) air emissions that are detrimental to health, property, and nature; (d) noise pollution and associated vibrations that affect sleep, mental health, quality of life, and property values; and (e) road accidents that damage vehicles, incur medical costs and loss of output as well as pain, grief, and suffering. Not
all of these external costs are conventionally thought of as environmental costs, but virtually all have environmental implications. For example, road congestion increases air and noise pollution per kilometer traveled as well as necessitating road expansion that encroaches on nature and open space. Similarly, the increased frequency of road accidents not only lowers economic output and quality of life but also necessitates the expansion or modification of infrastructure that has environmental costs in addition to economic costs.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pengendalian emisi industri: Polandia Pilot Proyek Tradeable emisiIzinSebuah proyek demonstrasi tradeable emisi industri baru saja dimulai di Polandia (Dudek et.Al, 1992). Proyek ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa instrumen ekonomi yang telah berhasil di Amerika Serikat juga menawarkan potensi pengurangan polusi ekonomi dalam transisi. Negara ini, yang sangat tercemar, tetapi berusaha untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, menghadapi biaya ekonomi dan lingkungan investasi lebih dari GNP tahunan. Jika proyek percontohan dapat memberikan bukti bahwa instrumen ekonomi lingkungan dan ekonomis secara efektif, mereka dapat membantu untuk mengatasi kelembagaan, sosial dan politik hambatan untuk adopsi ekonomi pendekatan pengelolaan lingkungan dan penerapan instrumen ekonomi. Proyek demonstrasi, yang dimulai pada Maret 1991 dan dilaksanakan dalam Chorzow, Polandia pada bulan Juli 1991, diharapkan untuk melibatkan setidaknya enam perusahaan besar dan sejumlah kecil distrik Penghangat Ruangan tanaman. Sampai saat ini, kedua perusahaan telah berpartisipasi: Steel Mill Kosciuszko (salah satu pencemar "Top 80" Polandia) dan The Chorzow pembangkit listrik. Perusahaan-perusahaan ini pencemar berat dan membutuhkan peralatan baru sebelum mereka akan dapat mematuhi peraturan lingkungan. Mengganti peralatan yang lama dapat mengambil selama enam tahun. Sementara itu, sistem peraturan saat ini menawarkan tidak ada alternatif untuk saat ini kerusakan lingkungan yang ekstrim dan penutupan tanaman mungkin dengan hilangnya municipal pemanas dan listrik.Program tradeable emisi dianjurkan, menggunakan kombinasi gelembung kebijakan dandana bergulir. Administrator daerah akan mengeluarkan izin emisi untuk pembangkit listrik, yang akan menggunakan kombinasi dari kontrol teknologi dan emisi pengurangan kredit untuk mencapai standar ambient. Pembangkit listrik akan memperoleh kredit ini melalui dukungan finansial dari pabrik baja, yang akan mengurangi pencemaran oleh mempercepat perubahan. Sistem akan secara bertahap meningkatkan kualitas udara kota tanpa mengganggu struktur municipal.Karena wilayah yang sangat terdegradasi, dirasakan bahwa dukungan eksternal diperlukan. AnStudi eksternal (dari dana lingkungan regional) diberikan pabrik baja untuk memfasilitasirestrukturisasi. Subsidi ini dimaksudkan untuk memulai bergulir dana untuk menguntungkan berpartisipasi pencemar yang mengurangi emisi.Demonstrasi proyek telah menunjukkan beberapa janji. Meskipun masalah hukum dan sosial,upaya pendidikan telah mencapai sikap positif terhadap percobaan dari potensipeserta. Hal ini diyakini bahwa ada juga banyak kesempatan untuk sukses replikasi proyek, baik dalam Polandia dan transisi ekonomi lainnya. Mudah-mudahan, keberhasilan proyek percontohan akan mempromosikan penerimaan yang lebih besar dari pendekatan ekonomi manajemen lingkungan. Decongestion permukiman perkotaan: jalan harga di Singapura dan melelang dariHak-hak pengguna jalan untuk bus-bus kota dalam transportasi darat Chili membebankan sejumlah biaya eksternal pada masyarakat tidak langsung dibayar oleh para penerima manfaat (yaitu pengguna jalan): (a) dan keausan pada infrastruktur jalan memerlukan pemeliharaan lebih sering; (b) jalan kemacetan sehingga perlu perluasan dan peningkatan sistem jalan; (c) udara emisi yang merugikan kesehatan, properti dan alam; (d) polusi kebisingan dan getaran yang terkait yang mempengaruhi tidur, kesehatan mental, kualitas hidup, dan nilai properti; dan (e) kecelakaan yang merusak kendaraan, dikenakan biaya medis dan hilangnya Keluaran serta rasa sakit, kesedihan dan penderitaan. TidakSemua biaya eksternal yang konvensional dianggap sebagai biaya lingkungan, tapi hampir semua memiliki implikasi lingkungan. Sebagai contoh, kemacetan jalan meningkatkan udara dan polusi suara per kilometer perjalanan serta memerlukan perluasan jalan yang melanggar alam dan ruang terbuka. Demikian pula, peningkatan frekuensi kecelakaan tidak hanya menurunkan Keluaran ekonomi dan kualitas hidup tetapi juga memerlukan ekspansi atau modifikasi infrastruktur yang memiliki biaya lingkungan Selain biaya ekonomi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mengontrol Emisi Industri: Polandia Pilot Project di Tradeable Emisi
Izin
A emisi industri demonstrasi proyek diperdagangkan baru-baru ini dimulai di Polandia (.. Dudek et al, 1992). Proyek ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa instrumen ekonomi yang telah sukses di Amerika Serikat juga menawarkan potensi yang signifikan untuk pengurangan polusi untuk ekonomi dalam transisi. Negara-negara ini, yang sangat tercemar, tetapi berusaha untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, menghadapi biaya investasi ekonomi dan lingkungan lebih dari GNP tahunan. Jika proyek percontohan dapat memberikan bukti bahwa instrumen ekonomi keduanya lingkungan dan ekonomi yang efektif, mereka dapat membantu untuk mengatasi kendala kelembagaan, sosial, dan politik untuk penerapan pendekatan ekonomi untuk pengelolaan lingkungan dan pelaksanaan instrumen ekonomi. Proyek demonstrasi, yang dimulai pada Maret 1991 dan dilaksanakan di Chorzow, Polandia pada bulan Juli 1991, diperkirakan akan melibatkan setidaknya enam perusahaan besar dan sejumlah tanaman district heating kecil. Sampai saat ini, dua perusahaan telah berpartisipasi: Steel Mill Kosciuszko (salah satu dari "Top 80" pencemar Polandia) dan The Power Plant Chorzow. Perusahaan-perusahaan ini adalah pencemar berat dan membutuhkan peralatan baru sebelum mereka akan dapat memenuhi peraturan lingkungan. Mengganti peralatan lama bisa memakan waktu selama enam tahun. Sementara itu, sistem regulasi saat ini tidak menawarkan alternatif untuk kerusakan lingkungan saat ini yang ekstrim dan penutupan pabrik mungkin dengan hilangnya pemanasan kota dan pasokan listrik.
Program emisi diperdagangkan dianjurkan, menggunakan kombinasi kebijakan gelembung dan
dana bergulir. Administrator daerah akan mengeluarkan mengizinkan emisi untuk pembangkit listrik, yang akan menggunakan kombinasi teknologi kontrol dan pengurangan emisi kredit untuk mencapai standar lingkungan. Pembangkit listrik akan memperoleh kredit ini melalui dukungan keuangan dari pabrik baja, yang akan mengurangi polusi dengan mempercepat perubahan. Sistem ini secara bertahap akan meningkatkan kualitas udara kota tanpa mengganggu struktur kota tersebut.
Karena daerah ini sangat terdegradasi, ia merasa bahwa beberapa dukungan eksternal yang dibutuhkan. Sebuah
studi eksternal (dari dana lingkungan regional) diberikan kepada pabrik baja untuk memfasilitasi
restrukturisasi. Subsidi ini dimaksudkan untuk memulai dana bergulir untuk manfaat pencemar peserta yang mengurangi emisi.
Proyek demonstrasi telah menunjukkan beberapa janji. Meskipun masalah hukum dan sosial,
upaya pendidikan telah mencapai sikap positif terhadap percobaan dari potensi
peserta. Hal ini diyakini bahwa ada juga banyak kesempatan untuk replikasi sukses proyek, baik di Polandia dan di negara lain dalam transisi. Mudah-mudahan, keberhasilan proyek percontohan akan mempromosikan penerimaan yang lebih besar dari pendekatan ekonomi untuk pengelolaan lingkungan. Decongestion Urban Pemukiman: Road Pricing di Singapura dan melelang dari
Jalan hak pengguna untuk Urban Bus di Cile Transportasi membebankan berbagai biaya eksternal pada masyarakat tidak langsung dibayar oleh penerima manfaat (yaitu, pengguna jalan): (a) memakai dan air mata pada infrastruktur jalan memerlukan perawatan lebih sering; (B) kemacetan jalan yang memerlukan perluasan dan peningkatan sistem jalan; (C) emisi udara yang merugikan kesehatan, properti, dan alam; (D) polusi suara dan getaran terkait yang mempengaruhi tidur, kesehatan mental, kualitas hidup, dan nilai properti; dan (e) kecelakaan yang merusak kendaraan, dikenakan biaya medis dan kehilangan output serta nyeri, kesedihan, dan penderitaan jalan. Tidak
semua biaya eksternal ini secara konvensional dianggap sebagai biaya lingkungan, tapi hampir semua memiliki implikasi lingkungan. Misalnya, kemacetan jalan meningkatkan udara dan polusi suara per kilometer berwisata serta memerlukan perluasan jalan yang melanggar batas alam dan ruang terbuka. Demikian pula, peningkatan frekuensi kecelakaan di jalan tidak hanya menurunkan output ekonomi dan kualitas hidup tetapi juga memerlukan perluasan atau modifikasi infrastruktur yang memiliki biaya lingkungan di samping biaya ekonomi.