Very carefully I removed the bow an

Very carefully I removed the bow and set it to the side, then I slowly started to bring apart the paper wrapping, hoping to do it perfectly and save the pretty paper, but Nick jumped in and tore the thing apart too soon for me to stop him.

“Nick! I wanted to save that!” I said, genuinely surprised by how annoyed I was. But Nick made puppy-dog eyes, something both him and Stacey did to get me to bend to their wishes. It was like having two kids, sometimes. I just could not be mad at that face.

“Ugh, it’s fine,” I said reluctantly. “What is in there?”

His eyes widened as he pulled out a long red dress with golden embellishments on the hem and neckline. I went forward to touch and it was the softest fabric I had ever laid my eyes upon. I didn’t know what to say or how to react. I should be angry, I did tell him I already had clothes! It was very presumptuous and quite frankly, disrespectful of him to just buy a fancy-looking dress, as though whatever I owned could in no way be good enough for an event where I accompanied him.

I really should be angry.

Which is why the sense of relief I felt made me feel uncomfortable. The truth was I didn’t have appropriate clothes, and even if I had gotten the chance to go shopping, something like this dress was simply not in my budget. Whatever I bought was not going to be good enough for this event, as proven by the immaculate garment I was now holding in my hand. Maybe he should have just taken someone who he knew could afford to dress in a way that suits him. I felt a little bitter again, but then thought of the last few hours of anxiety over my wardrobe and tried to accept this, be grateful. And I could always return it to him after the event! Maybe that would be tacky. It was either return it now and never wear it, or just take his gift and deal with it.

“There is more,” Nick said, watching me gaze into space.

“More what?”

“Jewelry and a note.”

I grunted. I grabbed the note from Nick’s reluctant hands:



Dear Aria,

I could care less if you showed up in torn jeans. Or better yet, nothing at all. But the spy I have recruited at your quarters alerted me of trouble you were having deciding on attire. So I had to step in. Don’t feel pressured to wear it though. I don’t know much about women’s fashion, just thought this would nicely contour your perfect figure.

See you at eight!

-Zayden



“Stacey!” we both screamed at the same time. She was supposed to be sleeping but if she had the energy to discuss my clothing with Zayden, she had the energy to explain it to me. She walked out of her room looking rather sick. I knew she was only trying to help me because that’s what best friends do, but I wasn’t going to let her go without a hard time, because that is also what best friends do.

“Oh wow, what a beautiful dress!” she exclaimed, looking at me. “You went shopping without me?”

So innocent. She should join the CIA.

“I know what you did.” I gave her a sharp look.

“Yes, we know, Stace!” Nick was giving her the exact same look.

“I don’t know what you’re talking about,” she said to me and then looked at Nick and added, “And why do you look bothered?”

Nick looked like he considered it for a second and frowned. “I’m not really sure. It seemed like the right thing to do.”

Stacey laughed. “You’re ridiculous. Can you make me some tea?”

Nick was off to do his bidding and I was left to confront Stacey. I opened my mouth to begin a long-winded lecture but ended up bursting into a fit of laughter. Stacey joined me and after about five minutes of this, I was finally able to speak again.

“How did you even do it, Stace? Did you just randomly dial his number and go ‘hey, guess what, I have the flu and Aria doesn’t have a dress?’”

She bit her lip. “Email. We are on emailing basis.”

“How?”

“His email is on the company’s website.”

I sighed. “Why are you doing this?”

“Because I love you, you idiot,” she said, looking at me like I was crazy. “In my defense, he wasn’t supposed to rat me out. Tell your boyfriend he owes me one.”

“He’s not my boyfriend, you know that,” I sounded way too disappointed saying those words for my own liking so I cleared my throat and added with a firmer tone, “He’s just some playboy who is too used to getting what he wants and thinks all of this is a game.”

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Sangat hati-hati saya dihapus busur dan set ke samping, maka saya perlahan-lahan mulai membawa terpisah pembungkus kertas, berharap untuk melakukannya dengan sempurna dan menyimpan kertas cantik, tapi Nick melompat dan merobek hal terpisah terlalu cepat bagi saya untuk berhenti dia. "Nick! Aku ingin menyelamatkan itu! "Kataku, benar-benar terkejut dengan betapa jengkelnya saya. Tapi Nick membuat mata anjing-anjing, sesuatu yang dia dan Stacey lakukan untuk mendapatkan saya untuk membungkuk dengan keinginan mereka. Rasanya seperti memiliki dua anak, kadang-kadang. Aku hanya tidak bisa marah pada wajah itu. "Ugh, itu baik-baik saja," kataku enggan. "Apa yang ada di sana?" Matanya melebar saat ia ditarik keluar gaun merah panjang dengan hiasan keemasan di ujung dan leher. Aku pergi ke depan untuk menyentuh dan itu kain paling lembut yang pernah saya meletakkan mata saya pada. Aku tidak tahu harus berkata apa atau bagaimana bereaksi. Aku harus marah, aku katakan padanya aku sudah punya pakaian! Itu sangat lancang dan terus terang, tidak menghormati dia untuk hanya membeli gaun mewah yang tampak, seolah-olah apa pun yang saya dimiliki bisa sekali tidak cukup baik untuk sebuah event di mana aku menemaninya. Aku benar-benar harus marah. Itulah sebabnya rasa lega aku merasa membuat saya merasa tidak nyaman. Sebenarnya saya tidak memiliki pakaian yang tepat, dan bahkan jika saya telah mendapat kesempatan untuk pergi belanja, sesuatu seperti gaun ini hanya tidak dalam anggaran saya. Apa pun yang saya beli tidak akan cukup baik untuk acara ini, sebagaimana dibuktikan oleh pakaian rapi saya sekarang memegang di tangan saya. Mungkin dia seharusnya hanya mengambil seseorang yang ia tahu mampu untuk berpakaian dengan cara yang sesuai dengan dirinya. Saya merasa pahit sedikit lagi, tapi kemudian memikirkan beberapa jam terakhir dari kecemasan atas lemari pakaian saya dan mencoba untuk menerima ini, bersyukur. Dan aku selalu bisa kembali kepadanya setelah acara! Mungkin itu akan menjadi norak. Itu baik kembali sekarang dan tidak pernah memakainya, atau hanya mengambil hadiah dan menghadapinya. "Ada lebih banyak," kata Nick, menonton saya menatap ke ruang angkasa. "Lebih apa?" "Perhiasan dan catatan." Aku mendengus . Aku meraih catatan dari tangan enggan Nick: Bapak Aria, aku tidak peduli jika Anda muncul di celana jeans robek. Atau lebih baik lagi, tidak ada sama sekali. Tapi mata-mata saya telah direkrut pada kuartal Anda mengingatkan saya kesulitan Anda sedang memutuskan pakaian. Jadi saya harus melangkah di. Jangan merasa tertekan untuk memakainya sekalipun. Aku tidak tahu banyak tentang fashion wanita, hanya berpikir ini baik akan kontur sosok yang sempurna Anda. Sampai jumpa di delapan! -Zayden "Stacey!" Kami berdua berteriak pada waktu yang sama. Dia seharusnya tidur tapi jika dia memiliki energi untuk membahas pakaian saya dengan Zayden, ia memiliki energi untuk menjelaskannya kepada saya. Dia berjalan keluar dari kamarnya tampak agak sakit. Aku tahu dia hanya berusaha untuk membantu saya karena itulah yang teman-teman terbaik lakukan, tapi saya tidak akan membiarkan dia pergi tanpa waktu yang sulit, karena itu juga apa teman-teman terbaik lakukan. "Oh wow, apa gaun yang indah!" serunya, menatapku. "Anda pergi berbelanja tanpa aku?" Jadi tidak bersalah. Dia harus bergabung dengan CIA. "Aku tahu apa yang Anda lakukan." Aku menatapnya tajam. "Ya, kita tahu, Stace!" Nick memberinya tampilan yang sama persis. "Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan tentang, "katanya kepada saya dan kemudian melihat Nick dan menambahkan," dan mengapa Anda terlihat terganggu? " Nick tampak seperti ia menganggap itu untuk kedua dan mengerutkan kening. "Saya tidak benar-benar yakin. Sepertinya hal yang benar untuk dilakukan. " Stacey tertawa. "Kau konyol. Dapatkah Anda membuat saya beberapa teh? " Nick adalah off untuk melakukan penawaran dan aku ditinggalkan untuk menghadapi Stacey. Aku membuka mulut untuk memulai kuliah panjang lebar tapi akhirnya meledak menjadi tawa. Stacey bergabung dengan saya dan setelah sekitar lima menit ini, saya akhirnya bisa berbicara lagi. "Bagaimana kau bahkan melakukannya, Stace? Apakah Anda hanya secara acak memanggil nomor dan pergi 'hey, coba tebak, saya terkena flu dan Aria tidak memiliki gaun?' " Dia menggigit bibir. "E-mail. Kami berada di email secara. " " Bagaimana? " " Email-Nya adalah pada website perusahaan. " Aku mendesah. "Mengapa kau melakukan ini?" "Karena aku mencintaimu, bodoh," katanya, menatapku seperti aku gila. "Dalam pembelaan saya, dia tidak seharusnya tikus saya keluar. Memberitahu pacar Anda ia berutang saya satu. " " Dia bukan pacar saya, Anda tahu itu, "aku terdengar terlalu kecewa mengucapkan kata-kata untuk menyukai saya sendiri sehingga saya berdeham dan menambahkan dengan nada tegas," Dia hanya beberapa playboy yang terlalu digunakan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan dan berpikir semua ini adalah permainan. "