BusinessStaring at the man wearing

Business

Staring at the man wearing a black cloak who had just entered, Xiao Zhan and the three elders promptly welcomed him; advancing with quick steps, Xiao Zhan showed a respectful smile and said: “Most esteemed guest , forgive me for I have been rather busy with the matters of the clan and was unable to come out to greet you Xiao Zhan, please forgive me. ”

“Haha, no need to be so formal.” Under the black mantle, an aged voice rang out.

Xiao Zhan eagerly nodded and gave a meaningful glance to the three elders, hinting them to promptly open up the path and said with a smile, “Please sit, most esteemed guest.”

The man covered by a black cloak nodded and without being overly formal, directly walked up and sat on the seat next to the head of the table.

Seeing how respectfully Xiao Zhan was treating the man in the black cloak, the youths of the clan couldn’t help but whisper among themselves. Myriads of curious glances unceasingly swept over that black cloaked man but upon hearing the elder say that he was an alchemist, their eyes suddenly became filled with ardor… and full of worship. No matter where, alchemists were the ones that had the most respected profession in the eyes of others.

“Sister, this person, isn’t he the mysterious alchemist we saw during the auction the other day?” Xiao Ning’s two eyes fixed on this man dressed in a black cloak as he tugged at Xiao Yu’s sleeve, eagerly asking her.

“Yeah.” Xiao Yu slowly nodded; her beautiful eyes were still staring at this silhouette covered by a black mantle, as her lovely face showed a slight expression of pleasant surprise: “I didn’t think that this honorable sir would really come to our Xiao clan; it looks like what he said last time about cooperating with us wasn’t just lip service… If we really obtain his help, the Xiao clan should be able to go through this predicament with ease. ”

Hearing the whispers from the people around her, Xun Er wrinkled her brows and fixed her crystal clear eyes tightly at the stocky man in the black mantle. She didn’t know why, but she felt that the man’s gestures, his speech and his manners were not exactly harmonious.

After knitting her brows while pondering for a long time, Xun Er could only helplessly renounce this idea.

“Haha, sir; what brings you here?” Personally preparing a cup of tea, Xiao Yan asked with a smile.

“I was passing in the neighborhood, so I thought I’d come to visit your noble clan. I brought with me a few Foundation Elixirs that should be able to foster a good amount of youths from your side.” Under this black gown, the elder’s voice was quite joyous.

Having heard him, Xiao Zhan hurried to look around but didn’t see the faintest trace of Xiao Yan. He couldn’t help but bitterly smile.

“Haha, the Xiao family head doesn’t need to call him out, I have already met the young master, a quite fine youth, he’s quite to this old man’s liking…” Waving his hands, he stopped Xiao Zhan from calling someone to get Xiao Yan. The tone of the black cloaked man was filled with a touch of admiration that he didn’t conceal and made the youth hidden under the cloak quite embarrassed.

Hearing the black cloaked man’s tone filled with admiration, the eyes of everyone in the hall were filled with envy. To get such a high evaluation from such an high level alchemist wasn’t something that was easy to come by.

“All the good stuff happens only to this brat.” As he twitched his mouth, full of unwillingness, Xiao Ning’s tone was full of envy.

Xiao Yu, completely helpless, sighed, her jade-like hands on her cheeks, she silently whispered: “Is that brat so good? How come I never realized it before?”

Hearing the compliment, Xiao Zhan’s face revealed a huge smile and in his eyes, a glimpse of pride could faintly be seen.

“Xiao clan leader, I recently heard that your clan was facing hardships, right?” Xiao Zhan’s smile hadn’t stretched out completely before it was struck down by the oppressive voice of Yao Lao.

Nodding in agreement, Xiao

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bisnis Menatap pria yang mengenakan jubah hitam yang baru saja masuk, Xiao Zhan dan tiga tetua segera menyambutnya; maju dengan langkah cepat, Xiao Zhan menunjukkan senyum hormat dan berkata: "Kebanyakan tamu terhormat, maafkan saya karena saya telah agak sibuk dengan urusan klan dan tidak bisa keluar untuk menyambut Anda Xiao Zhan, mohon maafkan saya. " " Haha, tidak perlu terlalu formal. "Di bawah mantel hitam, suara berusia terdengar. Xiao Zhan bersemangat mengangguk dan memberikan pandangan berarti untuk tiga tetua, mengisyaratkan mereka untuk segera membuka jalan dan berkata sambil tersenyum , "Silakan duduk, tamu terhormat." orang ditutupi oleh jubah hitam mengangguk dan tanpa terlalu formal, langsung berjalan dan duduk di kursi sebelah ujung meja. Melihat bagaimana hormat Xiao Zhan memperlakukan orang di jubah hitam, para pemuda dari klan tidak bisa membantu tetapi berbisik di antara mereka sendiri. Berjuta lirikan penasaran tak henti-hentinya melanda hitam yang berjubah pria tapi setelah mendengar tua mengatakan bahwa ia adalah seorang alkemis, mata mereka tiba-tiba menjadi penuh dengan semangat ... dan penuh ibadah. Tidak peduli di mana, alkemis adalah orang-orang yang memiliki profesi yang paling dihormati di mata orang lain. "Suster, orang ini, bukan dia alkemis misterius yang kita lihat selama lelang hari lainnya?" Dua mata Xiao Ning tertuju pada ini pria berpakaian jubah hitam sambil menarik-narik lengan Xiao Yu, penuh semangat menanyakan. "Ya." Xiao Yu perlahan mengangguk; mata yang indah masih menatap siluet ini ditutupi oleh mantel hitam, seperti wajahnya yang cantik menunjukkan ekspresi sedikit kejutan yang menyenangkan: "Saya tidak berpikir bahwa Sir terhormat ini benar-benar akan datang ke klan Xiao kami; sepertinya apa yang dia katakan terakhir kali sekitar bekerja sama dengan kami tidak hanya lip service ... Jika kita benar-benar mendapatkan bantuannya, klan Xiao harus mampu melewati kesulitan ini dengan mudah. " Mendengar bisikan dari orang-orang di sekelilingnya, Xun Er berkerut alisnya dan tetap mata jernih erat-erat pada pria gempal di dalam mantel hitam. Dia tidak tahu kenapa, tapi dia merasa bahwa gerakan pria itu, ucapan dan sikapnya yang tidak persis harmonis. Setelah merajut alisnya saat memikirkan untuk waktu yang lama, Xun Er hanya tak berdaya bisa meninggalkan ide ini. "Haha, sir; apa yang membawamu kemari? "Secara pribadi menyiapkan secangkir teh, Xiao Yan bertanya sambil tersenyum. " Saya sedang melintas di kawasan itu, jadi saya pikir saya akan datang untuk mengunjungi klan mulia Anda. Saya membawa sebuah Yayasan Elixirs beberapa yang harus dapat menumbuhkan baik jumlah pemuda dari sisi Anda. "Di bawah gaun hitam ini, suara tua ini cukup menggembirakan. Setelah mendengar dia, Xiao Zhan bergegas untuk melihat-lihat tapi tidak melihat jejak samar Xiao Yan. Dia tidak bisa membantu tetapi pahit tersenyum. "Haha, Xiao kepala keluarga tidak perlu memanggil dia keluar, saya sudah bertemu dengan tuan muda, seorang pemuda cukup baik, dia cukup sesuai dengan keinginan orang tua ini ..." Melambaikan tangannya , dia berhenti Xiao Zhan dari menelepon seseorang untuk mendapatkan Xiao Yan. Nada pria berjubah hitam itu penuh dengan sentuhan kekaguman bahwa ia tidak menyembunyikan dan membuat pemuda tersembunyi di bawah jubah cukup malu. Mendengar hitam berjubah nada pria dipenuhi dengan kekaguman, mata semua orang di aula penuh dengan iri. Untuk mendapatkan evaluasi yang tinggi dari seorang alkemis tingkat tinggi seperti itu bukan sesuatu yang mudah didapat. "Semua hal yang baik hanya terjadi untuk anak nakal ini." Saat ia mengejang mulutnya, penuh keengganan, nada Xiao Ning penuh . iri Xiao Yu, benar-benar tak berdaya, mendesah, tangan giok-seperti dia di pipi, dia diam-diam berbisik: "Apakah bocah begitu baik? Kenapa aku tidak pernah menyadari itu sebelumnya? " Mendengar pujian itu, wajah Xiao Zhan mengungkapkan senyum besar dan di matanya, sekilas kebanggaan bisa samar-samar terlihat. " Pemimpin Xiao clan, saya baru-baru mendengar bahwa klan Anda menghadapi kesulitan, tepat ? "senyum Xiao Zhan telah tidak meregang sepenuhnya sebelum tertimpa oleh suara menindas Yao Lao. mengangguk setuju, Xiao