There are in Britain, in addition,

There are in Britain, in addition, live campaign debates between
more junior politicians in which detailed policy issues are covered.
The party leaders also submit themselves to set-piece interviews by
the most prominent pundits of the day, such as Jonathan Dimbleby,
Jeremy Paxman, and John Humphrys. These occasions allow a
measure of comparison to be drawn between candidates. The Labour
leader’s ‘handling’ of Paxman or Dimbleby can be compared with
that of Iain Duncan Smith and Charles Kennedy. Gaffes are easily
made, and not as easily recovered from. One of the decisive events
of the 1987 general election campaign occurred during Labour
leader Neil Kinnock’s interview with David Frost on the latter’s
Sunday morning Breakfast show.3 At that stage in the 1987
campaign Labour was doing reasonably well in the polls and had
received some enthusiastic coverage for its advertising campaign
(see Chapter 6). In the course of the interview Kinnock implied,
during an attempt to explain Labour’s non-nuclear defence policy,
that the Soviets would not invade Britain, whether it had nuclear or
non-nuclear defence, because of the strategic difficulty of taking the
islands against determined opposition (including, he emphasised,
guerrilla warfare). This statement of an obvious military fact slipped
out almost unnoticed, until Conservative campaign managers
spotted it on recordings of the show and proceeded to develop a
powerful public relations and advertising campaign around the
theme of Labour’s incompetence on defence (see Figure 7.1).
Kinnock had inadvertently opened up the defence debate, on which
Labour was traditionally weak, and handed the Conservatives a
valuable opportunity to ‘score’. Rather better at these exercises has
been Tony Blair, who, as prime minister, has participated in several
live interview and debate sessions involving journalists and
members of the public. On Ask the Prime Minister (ITV), Question
Time (BBC One) and Newsnight (BBC Two), not only has Blair
broken new ground in British political communication; he has also
avoided the mistakes of Neil Kinnock and other less accomplished
political ‘performers’, and emerged with his reputation intact

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ada di Inggris, di samping itu, perdebatan kampanye hidup antara
politisi lebih junior di mana isu-isu kebijakan rinci ditutupi.
Para pemimpin partai juga menyerahkan diri ke set-piece wawancara oleh
para pakar yang paling menonjol dari hari, seperti Jonathan Dimbleby,
Jeremy Paxman , dan John Humphrys. Acara ini memungkinkan
ukuran perbandingan harus ditarik antara kandidat. Buruh
pemimpin 'handling' dari Paxman atau Dimbleby dapat dibandingkan dengan
yang dari Iain Duncan Smith dan Charles Kennedy. Kejanggalan yang mudah
dibuat, dan tidak mudah pulih dari. Salah satu peristiwa yang menentukan
dari kampanye pemilu 1987 terjadi selama Buruh
wawancara pemimpin Neil Kinnock dengan David Frost pada yang terakhir
Minggu Sarapan pagi show.3 Pada tahap di 1987
kampanye Partai Buruh melakukan cukup baik dalam jajak pendapat dan telah
menerima beberapa antusias cakupan untuk kampanye iklannya
(lihat Bab 6). Dalam perjalanan dari wawancara Kinnock tersirat,
saat mencoba untuk menjelaskan kebijakan pertahanan non-nuklir Buruh,
bahwa Soviet tidak akan menyerbu Inggris, apakah itu memiliki nuklir atau
pertahanan non-nuklir, karena sulitnya strategis mengambil
pulau melawan ditentukan oposisi (termasuk, ia menekankan,
perang gerilya). Pernyataan ini dari fakta militer yang jelas menyelinap
keluar hampir tanpa disadari, sampai manajer kampanye Konservatif
melihat itu pada rekaman pertunjukan dan melanjutkan untuk mengembangkan
hubungan masyarakat yang kuat dan kampanye iklan di sekitar
tema ketidakmampuan Buruh pada pertahanan (lihat Gambar 7.1).
Kinnock memiliki secara tidak sengaja membuka perdebatan pertahanan, di mana
Buruh secara tradisional lemah, dan menyerahkan Konservatif
kesempatan berharga untuk 'skor'. Agak lebih baik di latihan ini telah
menjadi Tony Blair, yang, sebagai perdana menteri, telah berpartisipasi dalam beberapa
sesi wawancara langsung dan debat yang melibatkan wartawan dan
anggota masyarakat. Pada Tanyakan Perdana Menteri (ITV), Question
Time (BBC One) dan Newsnight (BBC Two), tidak hanya telah Blair
rusak tanah baru dalam komunikasi politik Inggris; ia juga
menghindari kesalahan Neil Kinnock dan kurang berprestasi lainnya
politik 'pemain', dan muncul dengan reputasinya utuh