There was once a man who had three

There was once a man who had three sons and nothing else in the world but the house in which he lived. Now each of the sons wished to have the house after his father's death, but the father loved them all alike, and did noT know what to do, he didn't wish to sell the house, because it had belonged to his forefathers, else he might have devided the money amongst themthe sons were well content with this, and the eldest determined to be a blacksmith, the second a barber, and the third a fencing master. they fixed a time when they should all come home again, and then each went his way. it chanced that they all found skilful masters

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pernah ada seorang yang memiliki tiga putra dan tidak ada yang lain di dunia tetapi rumah di mana dia tinggal. Sekarang setiap putra berharap untuk memiliki rumah setelah kematian ayahnya, tetapi Bapa mengasihi mereka semua sama, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, ia tidak ingin menjual rumah, karena itu milik leluhurnya, lain dia mungkin memiliki atas uang antara themthe anak-anak adalah baik konten dengan ini, dan yang tertua yang bertekad untuk menjadi blacksmith, yang kedua yang Pemangkas rambut, dan yang ketiga seorang master Anggar. mereka tetap waktu ketika mereka harus semua datang kembali ke rumah, dan kemudian masing-masing pergi jalan-Nya. itu kebetulan bahwa mereka semua ditemukan terampil Master

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ada seorang pria yang memiliki tiga anak laki-laki dan tidak ada lagi di dunia tetapi rumah di mana dia tinggal. Sekarang kedua anak ingin memiliki rumah setelah kematian ayahnya, namun ayah mencintai mereka semua sama, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, dia tidak ingin menjual rumah, karena itu milik nenek moyangnya, yang lain ia mungkin telah dibagi uang antara themthe anak yang baik puas dengan ini, dan yang tertua bertekad untuk menjadi pandai besi, kedua tukang cukur, dan yang ketiga master pagar. mereka tetap saat mereka semua harus pulang lagi, dan kemudian masing-masing pergi jalan. itu kebetulan bahwa mereka semua ditemukan master terampil