In the past, each of SCHUH’s four s

In the past, each of SCHUH’s four sites had utilized different information technology systems, including systems for electronic medical records (EMRs), electronic payment systems, and picture archiving and communications systems (PaCS), which manage imaging data from magnetic resource imaging (MRI) and compute tomography (CT) scanning systems. As a result, when patients were transferred from one hospital site to another, they had to bring all of their relevant medical records and data with them. This information then had to be manually entered into that hospital’s electronic systems. This process was incredibly time-consuming and expensive. Further, because different hospital sites could not easily share patient histories, they sometimes performed the same diagnostic tests twice, duplicating the effort and the costs.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dahulu, setiap SCHUH di empat situs telah menggunakan sistem teknologi informasi yang berbeda, termasuk sistem untuk catatan medis elektronik (EMRs), sistem pembayaran elektronik, dan gambar pengarsipan dan komunikasi sistem (PaCS), yang mengelola pencitraan data dari sumber magnetik imaging (MRI) dan menghitung tomography (CT) sistem pemindaian. Akibatnya, ketika pasien dipindahkan dari satu rumah sakit situs lain, mereka harus membawa semua catatan medis yang relevan dan data dengan mereka. Informasi ini kemudian harus secara manual dimasukkan ke dalam sistem elektronik yang bersangkutan. Proses ini adalah sangat memakan waktu dan mahal. Lebih lanjut, karena situs berbeda, rumah sakit tidak bisa dengan mudah berbagi sejarah pasien, mereka kadang-kadang dilakukan tes diagnostik sama dua kali, ini duplikasi usaha dan biaya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Di masa lalu, masing-masing empat situs Schuh telah dimanfaatkan sistem teknologi informasi yang berbeda, termasuk sistem untuk catatan medis elektronik (EMRs), sistem pembayaran elektronik, dan gambar pengarsipan dan sistem komunikasi (PACS), yang mengelola data pencitraan dari pencitraan sumber daya magnetik (MRI ) dan menghitung tomography (CT) scanning sistem. Akibatnya, ketika pasien dipindahkan dari satu situs rumah sakit yang lain, mereka harus membawa semua catatan medis yang relevan dan data dengan mereka. Informasi ini kemudian harus secara manual dimasukkan ke dalam sistem elektronik yang sakit. Proses ini adalah sangat memakan waktu dan mahal. Selanjutnya, karena situs rumah sakit yang berbeda tidak bisa dengan mudah berbagi sejarah pasien, mereka kadang-kadang melakukan tes diagnostik yang sama dua kali, duplikasi usaha dan biaya.