Application: Therapeutic Techniques

Application: Therapeutic Techniques
and Procedures
DIVERSITY OF METHODS AND THERAPEUTIC STYLES
Rogers’s original emphasis was on methods of refl ecting feelings. As his view
of psychotherapy developed, its focus shifted away from therapeutic techniques
toward the therapist’s personal qualities, beliefs, and attitudes and toward
the relationship with the client. Attitudes and qualities critical in creating
a favorable relationship include the therapist’s congruence, transparency,
nonjudgmental caring, prizing, presence, empathy, respect, and unconditional
positive regard (Cain, 2010). It is of the utmost importance to remember that
techniques do not function separately from the person of the group facilitator.
Any intervention must be an honest expression of the group facilitator. Carl
Rogers’s style of refl ective response is not the only acceptable way of being a
group facilitator. Rogers emphasized that there are many ways to be facilitative,
and he did not expect others to imitate him. Those who facilitate groups
need to fi nd their own way and discover their unique personal style.
Person-centered therapy has evolved through diversity, inventiveness, creativity,
and individualization in practice (Cain, 2010). In newer versions of the
person-centered approaches, group facilitators have greater freedom to participate
in the relationship, to share their reactions, to confront clients in a
caring way, and to be active in the therapeutic process (Bozarth, Zimring, &
Tausch, 2002; Kirschenbaum, 2009; Lietaer, 1984). Current formulations of the
approach assign more importance to therapists’ bringing in their own hereand-
now experiences, which can stimulate members to explore themselves at
a deeper level. These changes from Rogers’s original view of the counselor
have encouraged the use of a wider variety of methods and a considerable diversity
of therapeutic styles.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Aplikasi: Teknik terapidan prosedurKERAGAMAN METODE DAN TERAPI GAYARogers asli penekanan adalah pada metode refl ecting perasaan. Sebagai pandanganpsikoterapi dikembangkan, fokus bergeser jauh dari teknik-teknik terapeutikterhadap kualitas pribadi terapis, keyakinan, dan sikap dan ke arahhubungan dengan klien. Sikap dan sifat kritis dalam menciptakanhubungan yang baik termasuk terapis harmoni, transparansi,peduli tidak menghakimi, prizing, kehadiran, empati, rasa hormat, dan tanpa syarathal positif (kain, 2010). Ini adalah yang paling penting untuk diingat bahwateknik tidak berfungsi secara terpisah dari orang fasilitator kelompok.Intervensi harus jujur ekspresi fasilitator kelompok. CarlRogers gaya refl ective respon bukanlah jalan hanya dapat diterima menjadiFasilitator kelompok. Rogers menekankan bahwa ada banyak cara untuk menjadi fasilitatif,dan ia tidak mengharapkan orang lain untuk menirunya. Mereka yang memfasilitasi kelompokperlu menemukan cara mereka sendiri dan menemukan gaya pribadi yang unik mereka.Orang-berpusat terapi telah berkembang melalui keragaman, temu, kreativitas,dan individualisasi dalam praktek (kain, 2010). Dalam versi yang lebih barupendekatan yang berpusat pada orang, kelompok fasilitator memiliki lebih besar kebebasan untuk berpartisipasidalam hubungan, untuk berbagi reaksi mereka, untuk menghadapi klien dalamcara peduli, dan menjadi aktif dalam proses terapi (Bozarth, Zimring, &Tausch, 2002; Kirschenbaum, 2009; Lietaer, 1984). Formulasi terkinipendekatan menetapkan lebih penting untuk Therapist membawa mereka sendiri hereand-Sekarang pengalaman, yang dapat merangsang anggota untuk mengeksplorasi sendiri padatingkat yang lebih dalam. Perubahan ini dari Rogers pandangan konselortelah mendorong penggunaan yang lebih luas berbagai metode dan keragaman cukupTerapi gaya.