This study examines the impact of r

This study examines the impact of rupiah exchange rate movement to the stock market performance in Indonesia,
using a dailytime series data from January 2013-December, 15, 2015. Data shows that the characteristic
of volatility clustering (heteroskedastic) is the reason for applicating TGARCH estimation method in this
study. By applicating this method, it shows that the fluctuation of rupiah is in a quite deep depreciation during
the period of this analysis, although the cause of stocks return declined but did not lead to investment in
Indonesia capital market becomes more risky. This is reflected in the empirical findings of this study, that the
volatility of stock returns in the Indonesia Stock Exchange does not increase significantly due to the depreciation
trend experienced during the analysis period.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Studi ini meneliti dampak pergerakan nilai tukar rupiah dengan kinerja pasar saham di Indonesia,menggunakan data series dailytime dari Januari 2013-Desember, 15, 2015. Data menunjukkan bahwa karakteristikvolatilitas pengelompokan (heteroskedastic) adalah alasan untuk penerapan TGARCH estimasi metode inistudi. Dengan penerapan metode ini, itu menunjukkan bahwa fluktuasi rupiah di depresiasi cukup mendalam selamaperiode analisis ini, walaupun penyebab saham kembali menolak tapi tidak mengarah ke investasiPasar modal Indonesia menjadi lebih berisiko. Hal ini tercermin dalam empiris temuan dari studi ini, yangvolatilitas kembali saham di Bursa Efek Indonesia tidak meningkat secara signifikan karena depresiasiberpengalaman selama periode analisis tren.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Studi ini mengkaji dampak dari pergerakan nilai tukar rupiah terhadap kinerja pasar saham di Indonesia,
menggunakan data yang dailytime seri dari Januari 2013-Desember 15, 2015. Data menunjukkan bahwa karakteristik
volatilitas pengelompokan (heteroskedastic) adalah alasan untuk mengaplikasikan TGARCH metode estimasi dalam
penelitian. Dengan menerapkan metode ini, hal itu menunjukkan bahwa fluktuasi rupiah dalam depresiasi cukup dalam selama
periode analisis ini, meskipun penyebab saham return menurun tetapi tidak menyebabkan investasi di
pasar modal Indonesia menjadi lebih berisiko. Hal ini tercermin dalam temuan empiris penelitian ini, bahwa
volatilitas return saham di Bursa Efek Indonesia tidak meningkat secara signifikan karena depresiasi
tren alami selama periode analisis.