Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Ini adalah studi tentang orang yang tinggal di lereng Merapi, yang paling aktif <br>gunung berapi di Indonesia dan mereka menghadapi ancaman vulkanik. Penelitian ini terutama <br>didasarkan pada data lapangan, yang dikumpulkan dengan metode etnografi, di Tlogolele Selo <br>Boyolali, Jawa Tengah. Etnografi adalah pendekatan penelitian kualitatif yang <br>mengeksplorasi pandangan dunia orang dan menunjukkan dailylife mereka, bagaimana untuk melihat, <br>mendengarkan, berbicara, dan berpikir. Berdasarkan Sosial Contruction Teori Realitas dari <br>Berger dan Luckmann, penelitian ini mencoba untuk menjelajahi konstruksi sosial dari <br>orang yang tinggal di lereng Merapi. Penduduk desa yang tinggal di Merapi <br>dibangun sistem kepercayaan agama. Para penduduk desa melihat Merapi sebagai teman<br>bukan ancaman. Mereka membangun pengetahuan dan tradisi sebagai kearifan lokal. Sebagai <br>kearifan lokal, sistem kepercayaan agama, kwoledge, dan tradisi memiliki <br>tempat khusus dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tlogolele. Kearifan lokal didasarkan pada <br>konsep Jawa budaya “memayu hayuning Bawana”, yang diaplikasikan di <br>beberapa tradisi slametan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
