The company turned a profit in its

The company turned a profit in its first year and sold close to $1 million in products by the end of its second year driven by Ash's business acumen and philosophy. The basic premise was much like the products she sold earlier in her career. Her cosmetics were sold through at-home parties and other events. But Ash strove to make her business different by employing incentive programs and not having sales territories for her representatives. She believed in the golden rule "treat others as you want to be treated," and operated by the motto: God first, family second and career third.

Ash wanted everyone in the organization to have the opportunity to benefit from their successes. Sales representatives—Ash called them consultants—bought the products from May Kay at wholesale prices and then sold them at retail price to their customers. They could also earn commissions from new consultants that they had recruited.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Perusahaan berpaling keuntungan pada tahun pertama dan dijual hampir $ 1 juta dalam produk akhir tahun kedua didorong oleh ketajaman bisnis Ash dan filsafat. Premis dasar adalah banyak seperti produk dia menjual awal karirnya. Kosmetiknya yang dijual melalui di-rumah pesta dan acara lainnya. Tapi Ash berusaha untuk membuat dia bisnis yang berbeda dengan menggunakan program insentif dan tidak memiliki wilayah penjualan untuk perwakilan nya. Dia percaya pada aturan emas "memperlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan," dan dioperasikan oleh motto:. Allah pertama, kedua keluarga dan karier ketiga Ash ingin setiap orang dalam organisasi untuk memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari keberhasilan mereka. Penjualan perwakilan-Ash memanggil mereka konsultan-membeli produk dari Mei Kay dengan harga grosir dan kemudian menjualnya dengan harga eceran untuk pelanggan mereka. Mereka juga bisa mendapatkan komisi dari konsultan baru yang mereka telah merekrut.