In reference to the children at eig

In reference to the children at eight (n = 89) and nine years old (n = 108), the percentage of their skill mastery for the 12 test items were hop (9.0% & 12.0%), slide (74.2% & 67.6%), gallop (77.5% & 74.1%), jump (78.7% & 80.6%), leap (42.7% & 72.2%), run (96.6% & 88.9%), dribble (46.1% & 47.2%), kick (36.0% & 59.3%), catch (18.0% & 10.2%), throw (13.5% & 7.4%), roll (3.4% & 14.8%) and strike (37.1% & 38.9%). Overall, the mastery level of gross motor skills improved with age. Wong and Cheung (2006) concluded that the performance of their object control skills was poorer than the norm TGMD-2 data of same age and gender but not for locomotor skills. Wong and Cheung’s (2006) findings highlight the need for more instructional programmes designed for object control skills.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Merujuk kepada anak-anak di delapan (n = 89) dan sembilan tahun (n = 108), persentase penguasaan keterampilan mereka untuk 12 menguji item yang hop (9,0% & 12,0%), geser (74,2% & 67.6%), gallop (77.5% & 74.1%), melompat (78,7% & 80.6%), lompatan (42.7% & 72.2%), menjalankan (96,6% & 88.9%), menggiring bola tendangan (46. 1% & 47.2%), (36.0% & 59.3%), mengejar (sebesar 18,0% & 10,2%) , melemparkan (13,5% & 7,4%), roll (3,4% & 14,8%) dan menyerang (37,1% & 38.9%). Secara keseluruhan, tingkat penguasaan keterampilan motorik kasar membaik dengan usia. Cheung (2006) dan Wong menyimpulkan bahwa kinerja kemampuan kontrol objek lebih miskin dari norma TGMD-2 data dari usia dan jenis kelamin yang sama tetapi tidak untuk lokomotor keterampilan. Cheung temuan (2006) dan Wong menyoroti kebutuhan untuk lebih program instruksional yang dirancang untuk keterampilan pengendalian objek.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mengacu pada anak-anak di delapan (n = 89) dan sembilan tahun (n = 108), persentase penguasaan keterampilan mereka untuk 12 item tes yang hop (9,0% & 12,0%), slide (74,2% & 67,6% ), gallop (77,5% & 74,1%), melompat (78,7% & 80,6%), lompatan (42,7% & 72,2%), menjalankan (96,6% & 88,9%), menggiring bola (46,1% & 47,2%), tendangan (36.0 % & 59,3%), hasil tangkapan (18,0% & 10,2%), membuang (13,5% & 7,4%), roll (3,4% & 14,8%) dan pemogokan (37,1% & 38,9%). Secara keseluruhan, tingkat penguasaan keterampilan motorik kasar ditingkatkan dengan usia. Wong dan Cheung (2006) menyimpulkan bahwa kinerja keterampilan kontrol objek mereka miskin dari norma TGMD-2 data usia yang sama dan jenis kelamin tetapi tidak untuk keterampilan gerak. Wong dan (2006) temuan Cheung menyoroti kebutuhan untuk program yang lebih instruksional dirancang untuk keterampilan kontrol objek.