The Mediasi Pengaruh Asosiasi Merek, Loyalitas Merek, Brand Image dan Persepsi Kualitas pada Brand Equity
5.1 Implikasi Hasil Penelitian
5.1.1 Teoritis Implikasi
Dalam hal implikasi teoritis, penelitian ini menyimpulkan sebagai berikut; hubungan antara kesadaran merek dan ekuitas merek dimediasi oleh asosiasi merek; hubungan antara asosiasi merek dan ekuitas merek dimediasi oleh loyalitas merek; Hubungan antara loyalitas merek dan ekuitas merek dimediasi oleh citra merek dan akhirnya hubungan antara citra merek dan ekuitas merek dimediasi oleh persepsi kualitas.
5.1.2 Implikasi Manajerial
Hasil penelitian ini telah memberikan masukan berharga yang dapat digunakan untuk merancang strategi yang berbeda untuk menarik pelanggan dengan menekankan pada ekuitas merek produk dan jasa. Pemasar harus ingat bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap ekuitas merek. Berdasarkan hasil dari temuan penelitian ini, pemasar harus memprioritaskan konstruksi ekuitas merek sebagai strategi mereka untuk menarik pelanggan potensial karena tidak menunjukkan hubungan langsung dan tidak langsung yang signifikan antara dimensi ekuitas merek dan ekuitas merek.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Hasil dari penelitian ini telah memberikan masukan berharga bagi para peneliti. Namun, hasil ini disertai dengan beberapa keterbatasan. Cavana et al. (2001) menyatakan bahwa data cross-sectional yang hanya mampu mengungkapkan efek bersih dari variabel prediktor terhadap variabel kriteria tertentu pada suatu titik waktu tertentu. Karena keterbatasan studi cross-sectional, hasil dan temuan penelitian tidak mampu "menjelaskan mengapa pola yang diamati ada" (Easterly-Smith, Thorpe & Lowe, 2003). Selain itu, pembatasan menggunakan teknik convenience sampling telah menunjukkan bahwa hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisir.
5.3 Rekomendasi untuk Masa Depan Studi
Sebagai penelitian ini telah mengalami beberapa keterbatasan, beberapa rekomendasi telah diusulkan untuk penelitian lebih lanjut. Penghakiman psikologis akan berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, studi cross-sectional mungkin tidak mampu untuk menggambarkan perubahan pengalaman dalam model dan kausalitas dari ekuitas merek (Easterby- Smith et al., 2003). Dalam hormat, studi longitudinal, yang terus-menerus mengukur unit sampel yang sama dari populasi selama periode waktu dianjurkan untuk digunakan dalam penelitian masa depan (Burns dan Bush, 2003). Selanjutnya, dalam hal pembatasan generalisasi, itu akan disarankan untuk menggunakan teknik probability sampling dalam penelitian masa depan untuk alasan memperbaiki dan meningkatkan validitas dan generalisasi hasil penelitian tersebut.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
