For PCT-I traffic the peakedness is

For PCT-I traffic the peakedness is equal to one, and the blocking is calculated by using the Erlang-B formula. If the peakedness is less than one (9.5), the traffic is called smooth and it suffers less blocking than PCT-I traffic. If the peakedness is larger than one, then the traffic is called bursty and it suffers larger blocking than PCT-I traffic. Overflow traffic is usually
bursty (9.7).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Untuk PCT-saya lalu lintas peakedness sama untuk satu, dan menghalangi dihitung dengan menggunakan rumus Erlang-B. Jika peakedness adalah kurang dari satu (9.5), lalu lintas disebut halus dan itu menderita kurang menghalangi daripada PCT-saya lalu lintas. Jika peakedness lebih besar daripada satu, maka lalu lintas disebut bursty dan itu menderita memblokir lebih besar daripada PCT-saya lalu lintas. Lalu-lintas melimpah adalah biasanyabursty (9.7).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Untuk PCT-I lalu lintas peakedness adalah sama dengan satu, dan pemblokiran dihitung dengan menggunakan rumus Erlang-B. Jika peakedness kurang dari satu (9,5), lalu lintas yang disebut halus dan menderita pemblokiran kurang dari PCT-I lalu lintas. Jika peakedness lebih besar dari satu, maka lalu lintas disebut bursty dan menderita memblokir lebih besar dari PCT-I lalu lintas. Limpahan traffic biasanya
bursty (9,7).