Abstract: In this report, three kin

Abstract: In this report, three kinds of scanning probe microscopy techniques, atomic force microscopy (AFM), confocal microscopy (CM), and scanning electrochemical microscopy (SECM), were used to study live cells in the physiological environment. Two model cell lines, CV-1 and COS-7, were studied. Time-lapse images were obtained with both contact and tapping mode AFM techniques. Cells were more easily scratched or moved by contact mode AFM than by tapping mode AFM. Detailed surface structures such as filamentous structures on the cell membrane can be obtained and easily discerned with tapping mode AFM. The toxicity of ferrocenemethanol (Fc) on live cells was studied by CM in reflection mode by recording the time-lapse images of controlled live cells and live cells with different Fc concentrations. No significant change in the morphology of cells was caused by Fc. Cells were imaged by SECM with Fc as the mediator at a biased potential of 0.35 V (vs. Ag/AgCI with a saturated KCl solution). Cells did not change visibly within 1 h, which indicated that SECM was a noninvasive technique and thus has a unique advantage for the study of soft cells, since the electrode scanned above the cells instead of in contact with them. Reactive oxygen species (ROS) generated by the cells were detected and images based on these chemical species were obtained. It is demonstrated that SECM can provide not only the topographical images but also the images related to the chemical or biochemical species released by the live cells.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Abstrak: Dalam laporan ini, tiga jenis teknik-teknik mikroskop pemindaian probe, mikroskop gaya atom (AFM), mikroskop confocal (CM), dan pemindaian elektrokimia mikroskop (SECM), digunakan untuk belajar sel-sel yang hidup dalam lingkungan fisiologis. Dua jalur sel model, CV-1 dan COS-7, dipelajari. Gambar selang waktu diperoleh dengan kontak dan penyadapan modus AFM teknik. Sel lebih mudah tergores atau dipindahkan oleh kontak modus AFM daripada oleh penyadapan modus AFM. Struktur permukaan rinci seperti berserabut struktur membran sel dapat diperoleh dan dengan mudah dicerna dengan menekan modus AFM. Toksisitas ferrocenemethanol (Fc) pada sel-sel hidup dipelajari oleh CM dalam refleksi mode dengan merekam gambar selang waktu sel-sel hidup yang dikontrol dan sel-sel yang hidup dengan berbeda Fc konsentrasi. Tidak ada perubahan signifikan dalam morfologi sel yang disebabkan oleh Fc. sel yang digambarkan oleh SECM dengan Fc sebagai mediator di potensi bias 0,35 V (vs Ag/AgCI dengan solusi KCl jenuh). Sel-sel tidak mengubah tampak dalam 1 h, yang menunjukkan bahwa SECM adalah teknik non-invasif dan dengan demikian memiliki keuntungan yang unik untuk studi sel-sel yang lembut, karena elektrode dipindai di atas sel-sel bukan berhubungan dengan mereka. Spesies oksigen reaktif (ROS) yang dihasilkan oleh sel-sel yang terdeteksi dan gambar yang didasarkan pada jenis kimia diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa SECM dapat menyediakan tidak hanya gambar topografi, tetapi juga gambar-gambar yang berkaitan dengan kimia atau biokimia spesies dirilis oleh sel-sel hidup.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Abstrak: Dalam laporan ini, tiga jenis teknik mikroskop scanning probe, mikroskop kekuatan atom (AFM), mikroskop confocal (CM), dan pemindaian elektrokimia mikroskop (SECM), digunakan untuk mempelajari sel-sel hidup dalam lingkungan fisiologis. Dua baris sel Model, CV-1 dan COS-7, dipelajari. gambar selang waktu diperoleh dengan kedua kontak dan menekan teknik AFM modus. Sel lebih mudah tergores atau dipindahkan oleh mode kontak AFM dari dengan menekan modus AFM. struktur permukaan rinci seperti struktur filamen pada membran sel dapat diperoleh dan mudah dilihat dengan menekan modus AFM. Toksisitas ferrocenemethanol (Fc) pada sel hidup dipelajari oleh CM dalam mode refleksi dengan merekam gambar selang waktu dari sel-sel hidup dikendalikan dan sel-sel hidup dengan konsentrasi Fc yang berbeda. Tidak ada perubahan signifikan dalam morfologi sel disebabkan oleh Fc. Sel yang dicitrakan oleh SECM dengan Fc sebagai mediator pada potensial bias 0,35 V (vs Ag / AgCI dengan larutan KCl jenuh). Sel tidak berubah tampak dalam 1 jam, yang menunjukkan bahwa SECM adalah teknik non-invasif dan dengan demikian memiliki keunggulan yang unik untuk studi sel lembut, karena elektroda dipindai di atas sel-sel bukan di kontak dengan mereka. spesies oksigen reaktif (ROS) yang dihasilkan oleh sel-sel yang terdeteksi dan gambar berdasarkan spesies kimia tersebut diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa SECM dapat memberikan tidak hanya gambar topografi tetapi juga gambar yang berkaitan dengan spesies kimia atau biokimia yang dikeluarkan oleh sel-sel hidup.