Seperti Ki Hajar percaya bahwa karakter bukan hanya konsep teoritis,
tetapi konsep praktis dan hidup, ia diwujudkan visinya di sekolahnya, Taman
Siswa. Tujuan utama dari Taman Siswa menekankan pembangunan karakter, termasuk
ciri-ciri seperti patriotisme dan cinta bagi bangsa, dan rasa identitas nasional.
Visinya adalah bahwa Indonesia akan bebas dari kekuasaan kolonial, berjuang untuk
kemerdekaan dan memiliki karakter yang baik. Ia terus menulis tapi tulisannya
mengambil giliran dari politik pendidikan. Tulisan-tulisan ini kemudian meletakkan dasar
pendidikan di Indonesia. Froebel, Montessori dan Tagore dipengaruhi pendidikannya
prinsip dan di Taman Siswa ia menarik inspirasi dari Tagore
Shantiniketan (asrirahayudamai.wordpress.com). Setelah kemerdekaan, ia diberi jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk usahanya di bidang pendidikan perintis untuk massa, ia secara resmi dinyatakan Bapak Pendidikan Indonesia dan ulang tahunnya diperingati sebagai National Hari Pendidikan. Potretnya pada 20.000 catatan rupiah sampai 2002. Dia resmi nd th dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh 2 Presiden Indonesia pada tanggal 28 November 1959 (Tokohindonesia.com). Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada 26 April 1952 pada usia dari 69 tahun. Istrinya menyumbangkan barang-barang semua Ki Hajar Museum Griya Kirti Dewantara, Yogyakarta. Dia adalah orang besar yang menghabiskan seluruh hidupnya melayani rakyatnya dan negara.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
