Another major revision to Festinger

Another major revision to Festinger's original theory was proposed by Bem (1967), whose theory of self-perception has provided an alternative interpretation of cognitive dissonance phenomena. He challenged the assumption that it is the discomfort caused by a threat to the self-concept that motivates people to change their beliefs or behavior. He developed the notion of self-perception and applied it to some of the research on dissonance theory. For example, he conducted his own $1/$20 study to test his hypothesis. According to Bem (1967), "the attitude statements which comprise the major dependent variables in dissonance experiments may be regarded as interpersonal judgments in which the observer and the observed happen to be the same individual and that it is unnecessary to postulate an aversive motivational drive toward consistency to account for the attitude change phenomena observed" (p. 183). In other words, the people may not be experiencing discomfort and may not be motivated to justify themselves. Rather, they may simply be observing their own behavior in a calm and dispassionate way, and drawing conclusions from their observations.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Revisi besar lain untuk Festinger's asli teori diusulkan oleh Bem (1967), teori persepsi diri yang telah menyediakan tempat bagi tafsiran lain fenomena disonansi kognitif. Dia menantang asumsi bahwa ketidaknyamanan yang disebabkan oleh ancaman bagi konsep-diri yang memotivasi orang untuk mengubah kepercayaan atau perilaku mereka. Dia mengembangkan gagasan tentang persepsi diri dan diterapkan untuk beberapa penelitian pada teori disonansi. Sebagai contoh, ia melakukan penelitian sendiri $1 / $20 untuk menguji hipotesis nya. Menurut Bem (1967), "pernyataan sikap yang terdiri dari variabel dependen utama dalam disonansi percobaan dapat dianggap sebagai penilaian interpersonal yang pengamat dan diamati terjadi sama individu dan bahwa tidak perlu untuk mengajukan sebuah drive motivasi permusuhan terhadap konsistensi untuk memperhitungkan sikap mengubah fenomena" (p. 183). Dengan kata lain, orang mungkin tidak mengalami ketidaknyamanan dan mungkin tidak termotivasi untuk membenarkan diri. Sebaliknya, mereka mungkin hanya mengamati perilaku mereka sendiri dalam cara yang tenang dan tidak memihak, dan menarik kesimpulan dari pengamatan mereka.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Revisi besar lain untuk teori asli Festinger diusulkan oleh Bem (1967), yang teori persepsi diri telah memberikan interpretasi alternatif dari fenomena disonansi kognitif. Dia menantang asumsi bahwa itu adalah ketidaknyamanan yang disebabkan oleh ancaman terhadap konsep diri yang memotivasi orang untuk mengubah keyakinan atau perilaku mereka. Ia mengembangkan gagasan persepsi diri dan diterapkan untuk beberapa penelitian tentang teori disonansi. Misalnya, ia melakukan $ 1 / $ 20 studi sendiri untuk menguji hipotesisnya. Menurut Bem (1967), "laporan sikap yang terdiri dari variabel dependen utama dalam percobaan disonansi dapat dianggap sebagai penilaian antarpribadi di mana pengamat dan yang diamati terjadi untuk menjadi individu yang sama dan bahwa itu adalah tidak perlu untuk mendalilkan drive motivasi permusuhan terhadap konsistensi untuk menjelaskan fenomena perubahan sikap diamati "(hal. 183). Dengan kata lain, orang-orang mungkin tidak mengalami ketidaknyamanan dan mungkin tidak termotivasi untuk membenarkan diri mereka sendiri. Sebaliknya, mereka mungkin hanya akan mengamati perilaku mereka sendiri dengan cara yang tenang dan tidak memihak, dan menarik kesimpulan dari pengamatan mereka.