Similar to Mapfumo’s (2001) content

Similar to Mapfumo’s (2001) contentions, regulations stipulate that a guidance and counselling programme must have four components: Personal/Social Guidance, Educational Guidance, Careers Guidance, and a strong orientation programme for new students and for students proceeding to higher levels within the school (Denga, 2001). Very few students, however, identified career guidance and orientation for new students was not mentioned.
The Master Timetable in the head teachers’ offices indicated that guidance and counselling group lessons were carried out once per week. On this as well, however, students varied in their responses (see Table
5) with most sessions being done once per week and some thrice per week. Individual sessions were rarely
carried out by the guidance and counselling teacher. This concurs with students’ comments on the unavailability of individual sessions (see Table 1). The comments of guidance and counselling teachers suggest that they do not handle behavioural problems as this is the responsibility of the school disciplinary committee, and that officers from the school’s Psychological Services conduct the counselling.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Mirip dengan Mapfumo's (2001) perseteruan, peraturan menetapkan bahwa bimbingan dan konseling program harus memiliki empat komponen: bimbingan pribadi sosial, bimbingan pendidikan, karir bimbingan dan orientasi yang kuat program untuk siswa baru dan untuk siswa yang melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi di sekolah (dengan cara yang radikal, 2001). Siswa sangat sedikit, namun, diidentifikasi bimbingan karier dan orientasi siswa baru tidak disebutkan.Jadwal Master di guru kepala Kantor mengindikasikan bahwa bimbingan dan konseling pelajaran kelompok dilakukan sekali per minggu. Ini juga, namun, siswa bervariasi dalam respon mereka (Lihat tabel5) dengan kebanyakan sesi sedang dilakukan sekali per minggu dan beberapa tiga kali per minggu. Masing-masing sesi yang jarang dilakukan dengan bimbingan dan konseling guru. Ini sejajar dengan komentar mahasiswa tentang tidak tersedianya sesi individu (Lihat tabel 1). Komentar-komentar dari bimbingan dan konseling guru menyarankan bahwa mereka tidak menangani masalah-masalah kelakuan seperti ini merupakan tanggung jawab Komite disiplin sekolah, dan bahwa petugas dari pelayanan psikologis sekolah melakukan konseling.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mirip dengan (2001) perselisihan Mapfumo ini, peraturan menetapkan bahwa program bimbingan dan konseling harus memiliki empat komponen: Pribadi / Sosial Bimbingan, Pendidikan Bimbingan, Pemilik Bimbingan, dan program orientasi yang kuat untuk siswa baru dan siswa melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi di sekolah (denga, 2001). Sangat sedikit siswa, namun, bimbingan karir diidentifikasi dan orientasi bagi mahasiswa baru tidak disebutkan.
Master Jadwal di kantor kepala sekolah 'menunjukkan bahwa bimbingan dan konseling kelompok pelajaran yang dilakukan sekali per minggu. Pada ini juga, namun, siswa bervariasi dalam respon mereka (lihat Tabel
5) dengan sebagian besar sesi yang dilakukan sekali per minggu dan beberapa tiga kali per minggu. Setiap sesi jarang
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling. Ini sependapat dengan komentar siswa pada tidak tersedianya setiap sesi (lihat Tabel 1). Komentar bimbingan dan konseling guru menunjukkan bahwa mereka tidak menangani masalah perilaku seperti ini adalah tanggung jawab dari komite disiplin sekolah, dan petugas dari Psychological Layanan sekolah melakukan konseling.