Learning how to ride a motorcycleA

Learning how to ride a motorcycle

A few years ago, when I was still elementary school, I learnt how to ride a motor cycle. I was still in five grade, still a little child.

I borrowed my uncle's motorcycle. It was green HONDA. It was made in 1978. 

The first time, he taught me how to ride. I sat on the saddle while he was sitting at the back.

I rode carefully in my backyard. The yard wasn't wide enough, but it was comfortable to learn riding.

After 10 times riding the motorcycle, my uncle let me ride by myself. I started the engine and began to ride alone without a partner.

The first round I was succesful riding. The second round was OK. But, the third round there was a cat running in front of me. I tried to step on the brake and turned right.

Unfortunately, I still held the gas. So, I hit my kitchen. The kitchen was made from plaited bamboo. That was broken and made a big hole on it.

Lucky me, the motorcycle didn't move. It stopped moving. Everybody was laughing. Maybe, it's funny for them. So was I.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Belajar cara mengendarai sepeda motor

beberapa tahun yang lalu, ketika aku masih SD, saya belajar bagaimana naik sepeda motor. Saya berada di kelas lima, masih anak kecil.

aku meminjam sepeda motor paman saya. Itu hijau HONDA. Dibuat pada tahun 1978. 

Pertama kalinya, ia mengajarkan saya bagaimana naik. Aku duduk di pelana sementara ia duduk di belakang.

aku naik dengan hati-hati di halaman belakang. Halaman tidak cukup lebar, tapi rasanya nyaman untuk belajar mengendarai.

setelah 10 kali mengendarai sepeda motor, paman saya biarkan aku naik sendiri. Aku mulai mesin dan mulai naik sendirian tanpa mitra.

putaran pertama saya adalah sukses naik. Putaran kedua adalah OK. Tapi, ada putaran ketiga adalah seekor kucing yang berjalan di depan saya. Saya mencoba untuk menginjak rem dan ternyata benar.

Sayangnya, Aku masih menahan gas. Jadi, aku memukul dapur saya. Dapur terbuat dari anyaman bambu. Yang rusak dan membuat lubang besar di atasnya

Lucky saya, sepeda motor tidak bergerak. Ia berhenti bergerak. Semua orang tertawa. Mungkin, it's funny untuk mereka. Begitulah aku.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Belajar bagaimana mengendarai sepeda motor Beberapa tahun yang lalu, ketika saya masih SD, saya belajar bagaimana naik sepeda motor. Saya masih dalam lima kelas, masih anak kecil. Aku meminjam sepeda motor pamanku. Itu hijau HONDA. Itu dibuat pada tahun 1978.  Pertama kali, dia mengajari saya bagaimana naik. Aku duduk di pelana ketika ia sedang duduk di belakang. aku naik dengan hati-hati di halaman belakang saya. Halaman adalah tidak cukup lebar, tapi itu nyaman untuk belajar berkuda. Setelah 10 kali naik sepeda motor, paman saya membiarkan saya naik sendiri. Aku menyalakan mesin dan mulai naik sendiri tanpa pasangan. Babak pertama saya naik sukses. Babak kedua adalah OK. Tapi, putaran ketiga ada kucing berjalan di depan saya. Aku mencoba untuk menginjak rem dan berbelok ke kanan. Sayangnya, saya masih memegang gas. Jadi, aku memukul dapur saya. Dapur yang terbuat dari anyaman bambu. Yang rusak dan membuat lubang besar di atasnya. Lucky me, sepeda motor tidak bergerak. Ini berhenti bergerak. Semua orang tertawa. Mungkin, itu lucu bagi mereka. Begitu pula I.