Drew says nothing, but his silence

Drew says nothing, but his silence fills up the truck’s cab just the same as an endless stream of words would.
“Listen, you left me, remember? I’m finally getting on with my life, moving on from you, and then you go and text me that stupid, stupid code word. You have a lot of nerve, you know. I don’t know why I bothered coming out here to rescue you. Accusing me of being with someone else like a complete jealous jerk.” I need to call him out on his shit so I can get to the truth. I need the truth. I’ve been in limbo waiting for him and hating him, loving him, wanting to kill him, wanting to save him, for way too long.
I’m done. He either needs to come clean with me and we can get to the bottom of this, or we’ll continue swimming in an endless circle that will both drive me crazy and exhilarate me, all at once.
“I didn’t know what to think,” he finally says. “What he said put thoughts in my head and fucked around with…everything.”
“You have no right to accuse me of this crap.” I take a deep breath. Drew may have jumped to conclusions, but I’m starting to think Colin didn’t help matters by implying that something’s going on between us. Which it’s so not. “Who are you going to believe? Some guy you don’t know or me?”
He lifts his lids, his gaze meeting mine. His eyes are bright, even in the dim light of the truck, and I wish I could lean into him. Touch him. Kiss him. "You" his wishpers. "I'm going to believe you

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Drew mengatakan apa-apa, tapi Nya diam mengisi atas truk taksi sama seperti yang tak ada habisnya kata-kata akan."Dengar, Anda meninggalkan aku, ingat? Aku akhirnya mendapatkan dengan hidupku, pindah dari Anda, dan kemudian Anda pergi dan teks saya kata kode itu bodoh, bodoh. Anda memiliki banyak saraf, Anda tahu. Aku tidak tahu mengapa aku terganggu keluar di sini untuk menyelamatkan Anda. Menuduh saya dengan orang lain seperti orang brengsek cemburu lengkap." Saya perlu untuk memanggilnya sial sehingga saya bisa mendapatkan kebenaran. Saya butuh kebenaran. Aku sudah dalam limbo menunggu dia dan membenci dia mencintai dia, ingin membunuhnya, ingin untuk menyelamatkannya, terlalu lama.Aku sudah selesai. Dia baik perlu datang bersih dengan saya dan kita bisa ke bagian bawah ini, atau kita akan melanjutkan renang dalam lingkaran tak berujung yang akan membuatku gila dan meriangkan saya, sekaligus."Aku tidak tahu apa yang harus berpikir," ia akhirnya mengatakan. "Apa yang dia katakan menempatkan pikiran dalam kepalaku dan kacau di sekitar dengan segalanya.""Anda tidak punya hak untuk menuduh saya omong kosong ini." Aku mengambil napas dalam-dalam. Drew telah melompat ke kesimpulan, tapi aku mulai berpikir Colin tidak membantu hal-hal dengan menunjukan bahwa sesuatu yang terjadi di antara kami. Yang jadi tidak. "Siapa Anda akan percaya? Beberapa orang yang Anda tidak tahu atau saya?"Dia mengangkat tutup nya, dengan tatapan yang bertemu saya. Mata cerah, bahkan dalam cahaya yang suram truk, dan saya berharap saya bisa bersandar ke dalamnya. Menyentuhnya. Menciumnya. "Anda" wishpers nya. "Aku akan percaya Anda

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Drew mengatakan apa-apa, tapi diam mengisi taksi truk sama saja dengan tak ada habisnya kata-kata akan.
"Dengar, kau meninggalkan aku, ingat? Saya akhirnya mendapatkan hidup saya, pindah dari Anda, dan kemudian Anda pergi dan teks saya yang bodoh, bodoh kata kode. Anda memiliki banyak saraf, Anda tahu. Aku tidak tahu mengapa aku repot-repot datang ke sini untuk menyelamatkan Anda. Menuduh saya berada bersama orang lain seperti brengsek cemburu lengkap. "Saya perlu menelepon dia keluar dari kotoran jadi aku bisa mendapatkan kebenaran. Aku butuh kebenaran. Aku sudah di limbo menunggunya dan membenci dia, mencintai dia, ingin membunuhnya, ingin menyelamatkannya, untuk terlalu lama.
Aku sudah selesai. Dia baik perlu datang bersih dengan saya dan kita bisa sampai ke bawah ini, atau kami akan terus berenang di sebuah lingkaran tak berujung yang akan baik membuatku gila dan meriangkan saya, sekaligus.
"Saya tidak tahu apa yang harus berpikir, "akhirnya dia berkata. "Apa katanya menaruh pikiran di kepala saya dan kacau-main dengan ... semuanya."
"Anda tidak memiliki hak untuk menuduh saya omong kosong ini." Aku mengambil napas dalam-dalam. Drew mungkin telah melompat ke kesimpulan, tapi aku mulai berpikir Colin tidak membantu dengan menyiratkan bahwa sesuatu yang terjadi di antara kami. Yang begitu tidak. "Siapa yang akan percaya? Beberapa pria yang Anda tidak tahu atau saya? "
Dia mengangkat kelopak matanya, tambang pertemuan tatapannya. Matanya cerah, bahkan dalam cahaya redup truk, dan aku berharap aku bisa bersandar ke dia. Menyentuhnya. Menciumnya. "Anda" wishpers nya. "Aku akan percaya Anda