ICT plays a key role in enabling th

ICT plays a key role in enabling the flow of information and knowledge
across an enterprise (Dafikpaku 2011). Thus, a firm should consider potential
technological solutions to support the ongoing activities that facilitate risk
awareness and risk response in a timely manner (Arnold et al. 2011).
A RMIS serves as a platform for risk communication and reporting, records
risk management activities, or even undertakes risk identification and analysis
and provides response plans. All the relevant staff should know how to
apply this RMIS in ERM, to ensure that the functions are fully used.


To succeed in implementing ERM, it is critical that individuals at all levels
throughout an enterprise accept ERM (Nocco and Stulz 2006). Hence, training programs can be used to reduce misunderstanding and anxiety about
ERM, and help personnel clearly understand the ERM philosophy and
policy, the ERM process, and the value of ERM. Such programs can also
instill risk awareness into the minds of the employees and contribute to the
application of ERM tools and techniques within the firm. As the ERM
implementation matures, such programs can serve as an organizational
learning mechanism which enables employees to learn about ERM techniques
and lessons from past projects.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

ICT memainkan peran kunci dalam memungkinkan flow informasi dan pengetahuandi perusahaan (Dafikpaku 2011). Dengan demikian, berlandaskan harus mempertimbangkan potensisolusi teknologi untuk mendukung kegiatan berkelanjutan yang memfasilitasi risikoTanggapan kesadaran dan risiko yang tepat (Arnold et al. 2011).RMIS berfungsi sebagai platform untuk komunikasi risiko dan pelaporan, catatankegiatan manajemen risiko, atau bahkan melakukan identification risiko dan analisisdan menyediakan rencana respons. Semua staf relevan harus tahu bagaimanaTerapkan ini RMIS di ERM, untuk memastikan bahwa fungsi sepenuhnya digunakan.Untuk berhasil dalam melaksanakan ERM, sangat penting bahwa individu pada semua tingkatanseluruh perusahaan menerima ERM (Nocco dan Stulz 2006). Oleh karena itu, program pelatihan dapat digunakan untuk mengurangi kesalahpahaman dan kecemasan tentangERM, dan membantu personil jelas memahami filosofi ERM dankebijakan, proses ERM dan nilai ERM. Program tersebut juga dapatmenanamkan kesadaran risiko ke dalam pikiran karyawan dan berkontribusipenerapan ERM alat dan teknik dalam berlandaskan. Sebagai ERMimplementasi matang, program-program tersebut dapat berfungsi sebagai organisasibelajar mekanisme yang memungkinkan karyawan untuk mempelajari teknik-teknik ERMdan pelajaran dari proyek.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

ICT memainkan peran penting dalam memungkinkan fl ow informasi dan pengetahuan
di suatu perusahaan (Da fi kpaku 2011). Dengan demikian, suatu perusahaan harus mempertimbangkan potensi
solusi teknologi untuk mendukung kegiatan berkelanjutan yang memfasilitasi risiko
kesadaran dan respon risiko pada waktu yang tepat (Arnold et al. 2011).
Sebuah SIMLR berfungsi sebagai platform untuk komunikasi risiko dan pelaporan, catatan
kegiatan manajemen risiko, atau bahkan melakukan risiko identifikasi dan analisis
dan memberikan rencana respon. Semua staf yang relevan harus tahu bagaimana
menerapkan SIMLR di ERM, untuk memastikan bahwa fungsi sepenuhnya digunakan.


Untuk berhasil dalam menerapkan ERM, sangat penting bahwa individu pada semua tingkatan
di seluruh perusahaan menerima ERM (Nocco dan Stulz 2006). Oleh karena itu, program pelatihan dapat digunakan untuk mengurangi kesalahpahaman dan kecemasan tentang
ERM, dan membantu personil jelas memahami filosofi ERM dan
kebijakan, proses ERM, dan nilai ERM. Program-program tersebut juga dapat
menanamkan kesadaran risiko ke dalam benak para karyawan dan berkontribusi pada
penerapan alat ERM dan teknik dalam perusahaan. Sebagai ERM
pelaksanaan matang, program tersebut dapat berfungsi sebagai organisasi
mekanisme pembelajaran yang memungkinkan karyawan untuk belajar tentang teknik ERM
dan pelajaran dari proyek-proyek masa lalu.