he Maba cranium, dated to approxima

he Maba cranium, dated to approximately 120,000 years ago was discovered in 1958 in the southern Chinese province of Guangdong. . . . It was initially thought to be an Asian Neandertal but does not in fact show any of the derived features of Neandertals as known from Europe and the Near East. The Maba skull is similar to other more complete finds . . . subsequantly found in China, differing only in minor ways, such as the size and shape of the orbits and nasal bones. Maba is also somewhat reminiscent of the recently discovered Narmada skull from India.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ia Maba kranium, bertarikh sekitar 120.000 tahun yang lalu telah ditemukan di tahun 1958 di Propinsi Guangdong Cina Selatan.... Awalnya berpikir untuk menjadi Neanderthal Asia tapi tidak bahkan menunjukkan salah satu fitur yang berasal dari Neandertals seperti yang dikenal dari Eropa dan Timur dekat. Tengkorak Maba serupa lainnya lebih lengkap menemukan... subsequantly ditemukan di Cina, hanya berbeda dalam cara yang kecil, seperti ukuran dan bentuk orbit dan tulang hidung. Maba juga agak mengingatkan pada tengkorak Narmada baru saja ditemukan dari India.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

ia Maba tengkorak, bertanggal sekitar 120.000 tahun yang lalu ditemukan pada tahun 1958 di provinsi Cina selatan Guangdong. . . . Pada awalnya dianggap orang Asia Neandertal tetapi tidak pada kenyataannya menunjukkan salah satu fitur yang berasal dari Neanderthal sebagaimana diketahui dari Eropa dan Timur Dekat. The Maba tengkorak mirip dengan temuan yang lebih lengkap lainnya. . . subsequantly ditemukan di Cina, hanya berbeda dalam cara kecil, seperti ukuran dan bentuk orbit dan tulang hidung. Maba juga agak mengingatkan pada Narmada tengkorak baru ditemukan dari India.