Tiwah Ceremony requires substantial

Tiwah Ceremony requires substantial funds to provide the offerings in the form of anim, such as cow's, buffaloes, pigs, and chickens. The beheading tradition for the Tiwah Ceremony was stopped in 1894 and was replaced by a cow's or buffalo's head. Even so, the symbol of humain head remains in the ceremony in the form of coconut for Dayak people. Tiwah Ceremony should be performed to show honour to their ancestors despite the great need of funds. Because of the high expenses, people often hold the ceremony together with other people whose family members have also fired. They cooperative in of the finance and the implementation of the ceremony.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Upacara TIWAH memerlukan substansial dana untuk memberikan persembahan berupa anim, seperti sapi, kerbau, babi dan ayam. Tradisi pemenggalan kepala untuk upacara Tiwah dihentikan pada tahun 1894 dan digantikan oleh kepala sapi atau kerbau. Meskipun demikian, simbol humain kepala tetap dalam upacara dalam bentuk kelapa bagi suku Dayak. Upacara TIWAH harus dilakukan untuk menunjukkan penghormatan kepada nenek-moyang mereka meskipun kebutuhan yang besar dana. Karena biaya tinggi, orang sering mengadakan upacara bersama dengan orang lain yang keluarga anggota juga dipecat. Mereka koperasi di keuangan dan pelaksanaan upacara.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tiwah Upacara membutuhkan dana yang cukup besar untuk memberikan persembahan dalam bentuk anim, seperti sapi, kerbau, babi, dan ayam. Tradisi pemenggalan untuk Upacara Tiwah dihentikan pada tahun 1894 dan digantikan oleh kepala sapi atau kerbau. Meski begitu, simbol kepala humain tetap dalam upacara dalam bentuk kelapa untuk orang Dayak. Tiwah Upacara harus dilakukan untuk menunjukkan kehormatan untuk nenek moyang mereka meskipun besar membutuhkan dana. Karena biaya tinggi, masyarakat sering mengadakan upacara bersama-sama dengan orang lain yang anggota keluarganya juga telah dipecat. Mereka koperasi di keuangan dan pelaksanaan upacara.