analysis prediction model with a de

analysis prediction model with a degree of 95.0% rate of accuracy, he is considered the pioneer of insolvency predictors (Altman, 1968). Altman incorporated in his model financial ratios concerning to liquidity, profitability, financial leverage, activity and solvency. The accounting researcher William Beaver (1967, 1968) was the first to apply a number of ratios which could discriminate between failed and non failed companies up to five years prior to bankruptcy. Altman improved Beaver’s method, applying a discriminant analysis using five multiple variables.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Analisis model prediksi dengan tingkat 95.0% tingkat akurasi, ia dianggap sebagai pelopor Kepailitan prediksi (Altman, 1968). Altman tergabung dalam rasio-rasio keuangan model nya mengenai likuiditas, profitabilitas, keuangan leverage, kegiatan dan solvabilitas. Peneliti akuntansi William Beaver (1967, 1968) adalah orang pertama yang menerapkan sejumlah rasio yang bisa membedakan antara perusahaan gagal dan bebas gagal untuk lima tahun sebelum kebangkrutan. Altman meningkatkan metode Beaver's, menerapkan analisis diskriminan yang menggunakan lima beberapa variabel.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

analisis model prediksi dengan tingkat suku bunga 95,0% akurasi, ia dianggap sebagai pelopor kebangkrutan prediktor (Altman, 1968). Altman tergabung dalam rasio keuangan modelnya mengenai likuiditas, profitabilitas, leverage keuangan, aktivitas dan solvabilitas. Akuntansi peneliti William Beaver (1967, 1968) adalah orang pertama yang menerapkan sejumlah rasio yang bisa membedakan antara gagal dan non perusahaan gagal hingga lima tahun sebelum pailit. Altman meningkatkan metode Beaver ini, menerapkan analisis diskriminan dengan menggunakan lima beberapa variabel.