The farm had a history of PWDS due

The farm had a history of PWDS due to E. coli as
evidenced by appropriate microbiological and histopathological
examinations. Regular tests proved
that the farm was free of Brachyspira hyodysenteriae,
Brachyspira pilosicoli, Salmonella spp. Breeding animals
were vaccinated against Aujeszky’s disease, parvovirus infection, erysipelas, atrophic rhinitis and E.
coli. Piglets were also vaccinated against enzootic
pneumonia. The use of any other antimicrobial,
probiotic and/or acidifier in the feed stopped 30 days
before the initiation of the study

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pertanian memiliki sejarah Penyandang Cacat karena E. coli sebagaidibuktikan dengan tepat mikrobiologi dan histopatologisujian. Tes rutin yang membuktikanpertanian itu bebas dari Brachyspira hyodysenteriae,Brachyspira pilosicoli, Salmonella spp. Pemuliaan hewansedang divaksinasi terhadap Aujeszky dari penyakit, infeksi parvovirus, erisipelas, atrophic rhinitis dan E.coli. Babi yang juga divaksinasi terhadap enzooticradang paru-paru. Penggunaan antimikroba lainnya,probiotik dan/atau acidifier pakan berhenti 30 harisebelum memulai studi

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pertanian memiliki sejarah penyandang cacat karena E. coli sebagai
dibuktikan oleh mikrobiologi yang tepat dan histopatologi
ujian. Tes rutin terbukti
bahwa pertanian bebas dari Brachyspira hyodysenteriae,
Brachyspira pilosicoli, Salmonella spp. Breeding hewan
divaksinasi terhadap penyakit Aujeszky, infeksi parvovirus, erisipelas, rhinitis atrofi dan E.
coli. Babi juga divaksinasi enzootik
pneumonia. Penggunaan antimikroba lainnya,
probiotik dan / atau acidifier dalam pakan berhenti 30 hari
sebelum dimulainya penelitian