If you visit The sacred tomb of Sel

If you visit The sacred tomb of Selaparang, then you must follow the rules that apply there as prohibited photographing, you should wear decent clothes, remove footwear and for women who are menstruating are not allowed to enter the tomb area. In This tomb complex there are three tombs are most visited by visitors there are the tomb of King Selaparang, The parents tomb of King Selaparang and the tomb of commander Gajah Mada. One of the Islamic trail in this tomb is one of the tombstones bearing the Arabic letters and letters that are intermediate in ancient Javanese letters to Bali which consists of five lines and sculpted in the form of bas-reliefs, which reads "La ilaha ilallah, wa Muhammadun radul, ulla, headstone, gegawean and parayuga ".

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jika Anda mengunjungi makam suci Selaparang, maka Anda harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku tidak dilarang memotret, Anda harus mengenakan pakaian yang layak, Hapus alas kaki dan untuk wanita yang menstruasi tidak diperbolehkan untuk masuk ke area makam. Di kompleks makam ini ada tiga makam paling dikunjungi oleh pengunjung terdapat makam raja Selaparang, Makam orang tua Selaparang raja dan makam Panglima Gajah Mada. Salah satu jejak Islam di makam ini adalah salah satu batu nisan bantalan huruf Arab dan surat-surat yang menengah dalam huruf Jawa kuno ke Bali yang terdiri dari lima baris dan patung dalam bentuk relief, yang berbunyi "La ilaha ilallah, wa radul Muhammadun, ulla, Nisan, gegawean dan parayuga".

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jika Anda mengunjungi Makam suci Selaparang, maka Anda harus mengikuti aturan yang berlaku di sana sebagai dilarang memotret, Anda harus mengenakan pakaian yang layak, menghapus sepatu dan bagi wanita yang sedang menstruasi tidak diperkenankan memasuki area makam. Di kompleks makam ini ada tiga makam yang paling banyak dikunjungi oleh pengunjung ada makam Raja Selaparang, Orang tua makam Raja Selaparang dan makam komandan Gajah Mada. Salah satu jejak Islam di makam ini merupakan salah satu batu nisan bertuliskan huruf Arab dan huruf yang menengah dalam huruf Jawa Kuno ke Bali yang terdiri dari lima baris dan dipahat dalam bentuk relief, yang berbunyi "La ilaha ilallah, wa MUHAMMADUN radul, Ulla, nisan, gegawean dan parayuga ".