If students are to make sense of ma

If students are to make sense of mathematical ideas they need an understanding of the mathematical language used in the classroom. A key task for the teacher is to foster the use, as well as the understanding, of appropriate mathematical terms and expressions. Conventional mathematical language needs to be modeled and used so that, over time, it can migrate from the teacher to the students (Runesson, 2005). Explicit language instruction and modeling takes into account students‘ informal understandings of the mathematical language in use. For example, words such as ―less than‖, ―more‖, ―maybe‖, and ―half‖ can have quite different meanings within a family setting. Students can also be helped in grasping the underlying meaning through the use of words or symbols with the same mathematical meaning, for example, ‗x‘, ‗multiply‘, and ‗times‘.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Jika siswa tidak masuk akal dari ide-ide matematis mereka membutuhkan pemahaman tentang bahasa matematika yang digunakan di dalam kelas. Tugas utama bagi guru adalah untuk mendorong penggunaan, serta pemahaman, sesuai istilah matematika dan ekspresi. Bahasa matematika konvensional perlu meniru dan digunakan sehingga, seiring waktu, itu dapat bermigrasi dari guru kepada siswa (Runesson, 2005). Instruksi bahasa eksplisit dan pemodelan membawa ke pemahaman informal para pelajar bahasa matematika digunakan. Sebagai contoh, kata-kata seperti ―less than‖, ―more‖, ―maybe‖, dan ―half‖ dapat memiliki arti yang berbeda dalam suasana keluarga. Siswa dapat juga membantu dalam menangkap mendasari arti yang melalui penggunaan kata-kata atau simbol dengan makna yang sama matematika, misalnya, ‗x', ‗multiply', dan ‗times'.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jika siswa untuk memahami ide-ide matematika yang mereka butuhkan pemahaman tentang bahasa matematika yang digunakan di dalam kelas. Tugas utama bagi guru adalah untuk mendorong penggunaan, serta pemahaman, istilah matematika yang tepat dan ekspresi. bahasa matematika konvensional perlu dimodelkan dan digunakan sehingga, dari waktu ke waktu, dapat bermigrasi dari guru ke siswa (Runesson, 2005). pengajaran bahasa eksplisit dan pemodelan memperhitungkan pemahaman informal rekening siswa dari bahasa matematika digunakan. Misalnya, kata-kata seperti than‖ -kurang, -more‖, -maybe‖, dan -half‖ dapat memiliki arti yang sangat berbeda dalam pengaturan keluarga. Siswa juga dapat membantu dalam menangkap makna yang mendasari melalui penggunaan kata-kata atau simbol dengan makna matematika yang sama, misalnya, ‗x ', ‗multiply', dan ‗times '.