The morning went on slow for Yuri.S

The morning went on slow for Yuri.
She ate breakfast, cleaned the house
and then retired to her living room
with her sketchbook by her side. The
afternoon sunlight lit up her house as
she tapped her sketchbook with her
pencil.
Something was amiss just like
yesterday.
Yuri’s eyebrows furrowed together as
she tapped the white paper over and
over.
Her muse wasn’t working with her
today either.
Neither was her mind.
I wonder what Yoona is doing.
She shook her head at that thought.
“Focus.”
She hadn’t talked to herself in quite a
while since Yoona was attached to
her hip. She frowned as she stared at
the blank piece of paper.
“How about blouses today?”
Not a single spark of inspiration came
up at the suggestion.
“Jackets?”
Nothing.
“Scarves. Can’t go wrong with
scarves.”
Zip.
“Shirts?”
Zilch.
Yuri groaned.
She wasn’t in the mood for designing
today and it was ticking her off. She
was always in the mood to design.
Why was today and yesterday
different?
“Maybe I’m tired?”
She set aside her materials and made
her way back into her bedroom.
--
Yuri lied on her bed, limbs sprawled
out as she glanced at the alarm clock
beside her. It was only two in the
afternoon.
She had laid there for maybe an hour.
“What is wrong with me today?”
Without realizing it, her eyes travelled
to her desk’s top drawer. She stared
at the drawer, coming to a realization.
She was missing Yoona’s company.
She had gotten used to Yoona’s
company so much that now she was
actually missing her.
But Yuri was too stubborn to admit it.
“I shouldn’t bother her if I don’t need
her.”
Yuri bit her lip as she rolled over,
facing the wall. Her pride was battling
with her heart.
“Don’t do it if you don’t have
anything to say.”
Yuri sat up, staring hard at the
drawer and then averted her eyes to
her backpack.
“Homework. I’ll do my homework.”
She got off her bed and pulled her
chair back as her eyes were still
glued onto the drawer. She shook her
head and sat down, opening her
textbooks.
When she reached problem #21, Yuri
ruffled her own hair. Why was
Chemistry so difficult to understand
sometimes?
“I don’t understand it.”
Yuri glanced at the drawer again and
bit her lip.
Her pride was going to lose the
battle.
--
“Hello?”
Yuri felt like sweating bullets as her
throat closed up at the sound of that
familiar voice.
“Is this… Yul?”
Just say it. Be more courageous.
She gulped.
I miss you.
“Are you good at Chemistry?”
Close enough.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

pagi berlangsung lambat untuk yuri.
dia makan sarapan, membersihkan rumah
dan kemudian mundur ke kamarnya
tamu dengan sketsa sisinya. sinar matahari sore
menyala rumahnya sebagai
dia mengetuk sketsa nya dengan pensil
nya.
sesuatu yang salah seperti
kemarin.
alis yuri yang berkerut bersama sebagai
dia mengetuk kertas putih atas dan
atas
nya muse tidak '. t bekerja dengan
hari ini baik.
tidak adalah pikirannya.
saya bertanya-tanya apa yang Yoona lakukan.
dia menggeleng memikirkan itu.
"fokus."
dia tidak berbicara dengan dirinya dalam cukup
sementara sejak Yoona telah terpasang ke
pinggulnya. ia mengerutkan kening saat ia menatap
potongan kertas kosong.
"bagaimana blus hari ini?"
bukan satu spark inspirasi datang
up di saran.
"jaket?"
apa-apa.
"syal. tidak bisa pergi salah dengan syal
. "
zip.
"Shirt?"
Nihil.
Yuri mengerang.
Dia tidak dalam suasana hati untuk merancang
hari ini dan itu berdetak liburnya. dia
selalu dalam mood untuk desain
mengapa hari ini dan kemarin

berbeda "mungkin aku lelah?"
dia menyimpan material dan membuatnya
perjalanan kembali ke kamar tidurnya
-.?.
yuri berbohong di tempat tidurnya, tungkai tergeletak
keluar sambil melirik jam alarm
sampingnya. itu hanya dua di sore
.
ia berbaring di sana selama mungkin satu jam.
"apa yang salah dengan saya hari ini?"
tanpa disadari, matanya bepergian
ke atas laci meja-nya. dia menatap
di laci, datang ke kesadaran.
dia hilang perusahaan Yoona.
dia sudah terbiasa perusahaan
Yoona sehingga sekarang dia
sebenarnya merindukannya.
tapi yuri terlalu keras kepala untuk mengakuinya.
"Aku tidak perlu repot-repot kalau saya tidak perlu
nya."
Yuri menggigit bibirnya saat ia berguling,
menghadap dinding. harga dirinya sedang berjuang melawan
dengan hatinya.
"tidak melakukannya jika Anda tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan
."
yuri duduk, menatap tajam di laci
dan kemudian mengalihkan matanya ke
ranselnya.
"PR. Saya akan melakukan pekerjaan saya. "
Dia turun dari tempat tidurnya dan menarik kursi
punggungnya saat matanya masih
menempel ke laci. ia menggeleng
dan duduk,membuka buku
nya.
sesampai masalah # 21, yuri
mengacak-acak rambutnya sendiri. mengapa
kimia sehingga sulit untuk memahami

kadang-kadang "saya tidak mengerti itu."
yuri melirik laci lagi dan menggigit bibirnya

harga dirinya akan kehilangan pertempuran

-..
" halo? "merasa
yuri seperti berkeringat peluru sebagai tenggorokan
nya ditutup naik pada suara yang
suara yang dikenalnya.
" ini ... yul? "
katakan saja.lebih berani.
dia menelan ludah. ​​
i miss you.
"kau baik kimia?"
cukup dekat.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pagi pergi lambat untuk Yuri.
dia makan sarapan, membersihkan rumah
dan kemudian berundur ke ruang
dengan nya sketchbook sisinya.
Sinar matahari sore menyala rumahnya sebagai
dia mengetuk sketchbook nya dengannya
pensil.
sesuatu yang salah seperti
kemarin.
Yuri alis berkerut bersama sebagai
dia mengetuk kertas putih atas dan
berakhir.
muse nya tidak bekerja dengannya
hari baik.
Tidak adalah pikiran nya.
aku bertanya-tanya apa Yoona adalah melakukan.
ia menggelengkan kepalanya pada pemikiran bahwa.
"Fokus."
Dia tidak berbicara untuk dirinya sendiri di cukup
sementara karena Yoona melekat
pinggul. Dia disukai karena Ia menatap
kosong sepotong kertas.
"bagaimana blus hari ini?"
Tidak satu percikan inspirasi datang
hingga di saran.
"Jaket?"
Tidak.
"syal. Tidak bisa pergi salah dengan
syal. "
Zip.
"Kemeja?"
Zilch.
Yuri mengerang.
dia tidak dalam suasana hati untuk merancang
hari ini dan itu adalah berdetak dia dari. Dia
itu selalu dalam mood untuk desain.
mengapa hari ini dan kemarin
berbeda?
"Mungkin aku lelah?"
Ia menyisihkan bahan-bahan dan membuat
cara dia kembali ke kamar tidur nya.
-
Yuri berbohong di tempat tidurnya, tungkai tergeletak
seperti Dia melirik jam alarm
sampingnya. Itu hanya dua saja di
sore.
Dia telah meletakkan tidak mungkin jam.
"Apa salah dengan saya hari ini?"
Tanpa menyadarinya, matanya pergi
ke mejanya di laci atas. Dia menatap
di laci, datang ke realisasi.
dia hilang Yoona di perusahaan.
dia sudah terbiasa untuk Yoona's
perusahaan begitu banyak yang sekarang dia
benar-benar hilang her.
Yuri tetapi adalah terlalu keras kepala untuk mengakui itu
"Aku tidak peduli jika aku tidak perlu
dia."
Yuri sedikit bibir seperti Dia berguling,
menghadap dinding. Kebanggaan dia berjuang
dengan hati Nya.
"Jangan melakukannya jika Anda tidak memiliki
sesuatu untuk dikatakan."
Situs di Yuri duduk, menatap keras
laci dan kemudian dihindari matanya untuk
ransel nya.
"PR. Aku akan melakukan pekerjaan saya."
Dia turun dari tidurnya dan menariknya
kursi belakang seperti matanya masih
terpaku ke dalam laci. Dia mengguncang dia
kepala dan duduk, membuka dirinya
buku.
ketika dia mencapai masalah #21, Yuri
mengacak-acak rambut sendiri. Mengapa adalah
kimia begitu sulit untuk memahami
kadang-kadang?
"Aku tidak mengerti itu."
Situs di Yuri melirik laci lagi dan
sedikit nya bibir.
kebanggaan nya akan kehilangan
pertempuran.
-
"Halo?"
Situs di Yuri merasa seperti keringat peluru sebagai
tenggorokan ditutup naik pada suara yang
suara akrab.
"adalah ini... Yul?"
Hanya mengatakannya. Menjadi lebih berani.
ia menelan.
aku merindukanmu.
"Apakah Anda baik kimia?"
Cukup dekat.