As he held this long lance, he bega

As he held this long lance, he began to issue instructions blandly.

Upon hearing Bai Shan’s order, the eight people behind him immediately began spreading out, dividing the work.

“Xun Er, prepare to fight.” Xiao Yan tilted his head, smiled, and spoke upon seeing that Bai Shan’s group had spread out like a fan as they headed over.

“Yes.” Xun Er nodded slightly. She was truly mesmerizing as the golden glow shrouded her body.

The moment Bai Shan’s group began the attack, Wu Hao and Hu Jia also began to expel the other two remaining groups.

The most exciting and heart-stirring head-on fight in this chaotic battle had finally arrived!

At this moment, the sharp shouting and cheering from the surrounding viewing gallery sounded like a thunderclap.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ia memegang tombak panjang ini, ia mulai mengeluarkan instruksi datar.Setelah mendengar urutan Bai Shan, delapan orang di belakang-nya segera mulai menyebar, membagi pekerjaan."Xun Er, mempersiapkan untuk melawan." Xiao Yan miring kepalanya, tersenyum dan berbicara setelah melihat grup Bai Shan yang telah tersebar seperti penggemar karena mereka menuju."Ya." Xun Er mengangguk sedikit. Dia adalah benar-benar memesona sebagai cahaya emas terselubung tubuhnya.Saat Bai Shan kelompok mulai serangan, Wu Hao dan Hu Jia juga mulai mengusir dua kelompok tersisa yang lain.Yang paling menarik dan menggetarkan hati melawan langsung dalam pertempuran ini kacau telah tiba!Saat ini, sharp berteriak dan bersorak-sorai dari Galeri pemandangan sekitarnya terdengar seperti thunderclap.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Saat ia memegang tombak panjang ini, ia mulai mengeluarkan instruksi dengan lunak. Setelah mendengar perintah Bai Shan, delapan orang di belakangnya segera mulai menyebar keluar, membagi pekerjaan. "Xun Er, mempersiapkan diri untuk melawan." Xiao Yan memiringkan kepalanya, tersenyum , dan berbicara setelah melihat bahwa kelompok Bai Shan telah menyebar seperti kipas karena mereka menuju. "Ya." Xun Er sedikit mengangguk. Dia benar-benar memesona sebagai cahaya emas diselimuti tubuhnya. Kelompok Saat Bai Shan mulai serangan, Wu Hao dan Hu Jia juga mulai mengusir dua kelompok lainnya yang tersisa. Yang paling menarik dan hati-pengadukan kepala-on bertarung di kacau ini pertempuran akhirnya tiba! pada saat ini, berteriak tajam dan bersorak-sorai dari galeri melihat sekitarnya terdengar seperti petir.