Prevention and ManagementPrevention

Prevention and Management
Prevention and management of IAD is based on two principles of care: avoiding contact between urine or stool and the skin, and providing a structured skin care regimen that protects the skin from the damaging effects of urinary and/or fecal incontinence. A detailed discussion of methods of treating urinary or fecal incontinence is beyond the scope of this article. Management of urinary or fecal incontinence in the older person begins with non-invasive behavioral interventions such as diet and fluid management or toileting techniques, and may progress to pharmacologic or surgical interventions in selected cases.
Instituting a structured skin care regimen is essential because it protects vulnerable skin in the person with chronic incontinence that may not be able to achieve complete continence using available interventions, or the person with acute onset incontinence associated with a systemic infection or other disorder such as a stroke. A structured skin care regimen comprises three essential elements: cleansing the skin, application of a moisturizer, and application of a skin protectant (Beeckman, Woodward and Gray, 2011; Gray et al., 2007; Gray et al., 2012).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pencegahan dan manajemenPencegahan dan pengelolaan IAD didasarkan pada dua prinsip perawatan: menghindari kontak antara air seni atau kotoran dan kulit, dan menyediakan rejimen perawatan kulit terstruktur yang melindungi kulit dari efek merusak inkontinensia urin dan/atau tinja. Pembahasan rinci metode dari perawatan inkontinensia urin atau tinja adalah di luar lingkup artikel ini. Manajemen inkontinensia urin atau kotoran pada orang tua yang dimulai dengan non-invasif intervensi perilaku seperti manajemen diet dan cairan atau teknik pergi ke toilet, dan mungkin kemajuan untuk intervensi farmakologis atau bedah dalam kasus-kasus yang dipilih.Melembagakan rejimen perawatan kulit terstruktur penting karena itu melindungi kulit rentan orang dengan inkontinensia kronis yang mungkin tidak mampu mencapai lengkap kontinensia menggunakan intervensi yang tersedia, atau orang dengan inkontinensia akut yang terkait dengan infeksi sistemik atau gangguan lainnya seperti stroke. Rejimen perawatan kulit terstruktur terdiri dari tiga unsur esensial: membersihkan kulit, penerapan pelembab, dan penerapan pelindung kulit (Beeckman, Woodward dan abu-abu, 2011; Abu-abu et al., 2007; Abu-abu et al., 2012).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pencegahan dan Manajemen
pencegahan dan pengelolaan IAD didasarkan pada dua prinsip perawatan: menghindari kontak antara air seni atau tinja dan kulit, dan menyediakan perawatan kulit terstruktur yang melindungi kulit dari efek merusak dari inkontinensia urin dan / atau tinja. Sebuah diskusi rinci tentang metode pengobatan inkontinensia urin atau feses adalah di luar lingkup artikel ini. Manajemen inkontinensia urin atau feses pada orang yang lebih tua dimulai dengan intervensi perilaku non-invasif seperti diet dan manajemen cairan atau teknik ke toilet, dan dapat berkembang menjadi intervensi farmakologis atau bedah pada kasus tertentu.
Melembagakan rejimen perawatan kulit yang terstruktur sangat penting karena melindungi kulit rentan pada orang dengan inkontinensia kronis yang mungkin tidak dapat mencapai kontinensia lengkap dengan menggunakan intervensi yang tersedia, atau orang dengan inkontinensia onset akut berhubungan dengan infeksi sistemik atau gangguan lainnya seperti stroke. Sebuah rejimen perawatan kulit terstruktur terdiri dari tiga elemen penting: membersihkan kulit, penerapan pelembab, dan aplikasi dari pelindung kulit (Beeckman, Woodward dan Gray, 2011; Gray et al, 2007; Gray et al, 2012..).