Yuri had done her own thinking andh

Yuri had done her own thinking and
had no other reason why she thought
about Yoona so often or even had the
urge before to buy coffee every day
for Yoona (thinking back, it seemed
like it had been a lifetime ago).
“Let’s say it on three, then.” Jessica
said softly, playing with her fingers.
“One…two…three.”
Jessica didn’t say anything but Yuri
did.
“Let’s break up.”
Jessica swallowed. She had not been
expecting that, but after all, Yuri was
unpredictable.
“You…what?” Jessica didn’t know if
she had heard properly.
She had come to tell Yuri that but the
girl had the exact same thoughts?
“I think…I don’t know. I don’t feel
right thinking about someone else
while you’re kissing me, or while
you’re touching me. I feel bad,
Jessica, and I think you’re going to
tell me the same thing too, right?”
Yuri smiled a little sadly, but
nevertheless her heart seemed a little
lighter after letting that out.
Jessica’s answer was soft.
“Yes.”
Yuri laughed bitterly, keeping her
eyes on the floor.
“I knew it. Tiffany, right?”
Jessica nodded, but in turn she
teased, “Yoona, right?”
Yuri let out a shy smile and a nod.
Jessica looked down at their
intertwined fingers, but she hurriedly
untangled them and rested her hand
on her own lap.
An awkwardness settled between
them, and Jessica had no idea
whether it would ever be mended—
their broken relationship.
What Yuri did totally surprised
Jessica, but like what Jessica said
before—Yuri was always
unpredictable.
Yuri reached out to hold Jessica’s
hand again.
“I think if the line’s clear between
friends and more, then we’re okay. We
can still do this. Friends are like this,
too.” Yuri smiled reassuringly.
The normal gentle caresses weren’t
there, but just Yuri’s warmth from her
palm was enough for Jessica.
Vice versa for Yuri.
*
Halfway home, it finally sank into
Jessica that she and Yuri had
really broken up.
But somehow it didn’t weigh her
down that much.
She decided that there was something
more than lust in a relationship—it
wasn’t plainly just sex, sex, sex.
She realised that what she and Yuri
had been missing out on for so long
was really love.
They had skipped that stage of the
relationship and jumped toward sex
almost immediately.
It was a brainless relationship.
However, it also was not that Yuri
treated her unkindly—Yuri was in fact
the complete opposite, possessing a
sweet tongue and the gentlemanly
spirit. She was also forgiving, but the
only drawback she had was that she
was a little too competitive.
Jessica never minded, though, she
really liked it when Yuri was
possessive.
Jessica shook herself.
It was really no use thinking about it
now.
She had to close that chapter of her
life now, the one with Yuri, and start
anew with Tiffany.
Every day was a new day, and
tomorrow would be her beginning
with Tiffany.
Her start with Taeyeon was already
established the day before—and
really, she really didn’t regret
patching things up with Taeyeon.
She knew that beginnings were as
difficult as endings.
After all, an ending means a
beginning.
An ending with Yuri meant a
beginning with Tiffany, and Jessica
didn’t want to screw up again.
She was given a new chance, and she
had to make use of it.
*
The break-up wasn’t as bad as Yuri
envisioned.
Jessica seemed to think the same
way as well, and that really relieved
Yuri.
Just then, her phone beeped with an
incoming text.
[Choi Sooyoung] Yah, Yuri! Tomorrow
I’m having a party. Come over to my
apartment, okay?
Yuri laughed.
Now, that was Sooyoung.
What was life without a little fun and
a few shots?
[Kwon Yuri] You bet.
If Yoona was going, she’d even
probably get answers from the
younger.
Answers were exactly what she
needed right now.
*
The day passed quickly and soon it
was yesterday’s tomorrow.
The day of the big party.
Yoona was truthfully contemplating
on whether she should go or not.
She wanted to have fun, of course,
who didn’t? But she didn’t want to
risk it and meet Yuri there.
Her resolve to stay away from the idol
would just crumble and she’d just let
down all her barriers again, letting
Yuri re-enter her life and mess it up.
In the end, because Sooyoung
couldn’t stop urging her, she went.
The first hour of the party was how a
typical party would be—she ate,
drank, chatted with a few distant
friends.
Just then, she needed the washroom
so she excused from someone called
Song Qian. She was nice with her
brown hair and large eyes, but if
Yoona was looking for a hook-up,
Song Qian wasn’t her type.
She arranged her hair and washed
her hands before getting ready to get
back to probably talk some more.
Just as she was about to exit the
washroom, fingers curled around her
wrist and jerked her back.
*
She was met, face-to-face with Yuri.
The first thing that was out of Yuri’s
mouth was, “Why are you avoiding
me?”
Yoona bit her lower lip.
She wasn’t supposed to meet Yuri.
Yuri didn’t look very glad.
Yoona felt guilt fill her heart.
How was she supposed to explain all
the complicated feelings that she had
for Yuri? She felt happy that she saw
Yuri, but at the same time, not happy
at all.
Her feelings were contradicting, and
she didn’t know what to do.
She was momentary transfixed, and
that allowed Yuri to press her up
against the wall.
“Why? What did I do?” Yuri asked
again.
Yoona felt uncomfortable—she knew
that she could trust Yuri, yet her
uneasiness for skin contact was there
again. She tried to get out of Yuri’s
grip but the girl was strong.
“I…let go,” she muttered breathlessly,
jerking her head to the side so that
she avoided eye contact with Yuri.
“Not until you give me an answer,
Yoona. I need to get answers.”
“Because…” Yoona breathed,
“Because I don’t want to lose you.”
It was an answer.
Yuri blinked once, twice.
She let go of Yoona and watched as
Yoona weaved her way through the
crowd.
I don’t want to lose you either.
*
It was just after a performance on the
music show that they frequented.
Taeyeon had decided to pay their
sunbae, Heechul, a visit.
Tiffany sat on a couch in the waiting
room, still in pretty low spirits from
Jessica’s rejection.
Just then, a cup of coffee was set
down on the table before Tiffany.
Caramel coffee, to be exact.
Tiffany looked up with curiosity and,
unexpectedly, caught sight of a
grinning Jessica.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

yuri telah melakukan pemikiran sendiri dan
tidak punya alasan lain mengapa ia berpikir tentang
Yoona begitu sering atau bahkan memiliki
yang mendesak sebelum membeli kopi setiap hari
untuk Yoona (berpikir kembali, tampaknya
seperti sudah seumur hidup lalu)
. "katakanlah itu pada tiga, lalu." jessica
berkata pelan, bermain dengan jari-jarinya.
"satu ... dua ... tiga."
jessica tidak mengatakan apa-apa tapi yuri
lakukan
"mari kita putus.".
jessica tertelan.ia tidak
mengharapkan itu, tapi setelah semua, adalah yuri
terduga.
"kamu ... apa?" jessica tidak tahu apakah
dia telah mendengar dengan benar.
dia datang untuk memberitahu yuri itu tetapi gadis
memiliki pikiran yang sama persis?
"saya pikir ... saya tidak tahu. saya tidak merasa
berpikir benar tentang orang lain
saat Anda sedang menciumku, atau saat
Anda menyentuh saya. saya merasa buruk,
jessica, dan saya pikir Anda akan
menceritakan hal yang sama juga, kan? "
yuri tersenyum sedikit sedih, tapi
namun hatinya tampak sedikit
ringan setelah membiarkan hal itu.
jawaban jessica itu lembut.
" ya. "
yuri tertawa pahit, menjaga dirinya
mata di lantai.
"aku tahu itu. tiffany, kan? "
jessica mengangguk, tetapi pada gilirannya dia
menggoda," Yoona, kan? "
yuri mengeluarkan senyum malu-malu dan anggukan.
jessica menatap mereka
terjalin jari, tapi dia buru-buru
helaian mereka dan beristirahat
tangannya di pangkuannya sendiri.
kecanggungan diselesaikan antara
mereka, dan jessica tidak tahu
apakah itu pernah akan diperbaiki-
hubungan mereka rusak.
apa yuri lakukan benar-benar terkejut
jessica, tapi seperti apa yang dikatakan jessica
sebelum-yuri selalu
tak terduga.
yuri mengulurkan tangan untuk memegang tangan jessica
lagi.
"Saya pikir jika garis yang jelas antara
teman dan lebih, maka kita baik-baik saja. kita
masih bisa melakukan hal ini. teman-teman seperti ini,
juga. "yuri tersenyum meyakinkan.
belaian lembut yang normal tidak
ada, tapi hanya kehangatan yuri dari telapak
nya sudah cukup untuk jessica.
sebaliknya untuk yuri.

* setengah rumah, akhirnya tenggelam ke
jessica bahwa dia dan yuri memiliki
benar-benar rusak.
tapi entah bagaimana tidak berat nya
bawah yang banyak.
ia memutuskan bahwa ada sesuatu
lebih dari nafsu dalam hubungan itu
tidak jelas hanya seks, seks, seks.
dia menyadari bahwa apa yang dia dan yuri
telah kehilangan begitu lama
adalah benar-benar mencintai.
mereka telah melewatkan tahap dari hubungan
dan melompat terhadap seks
segera.
itu hubungan otak.
Namun, itu juga tidak yuri
memperlakukannya tidak ramah-yuri sebenarnya
kebalikan lengkap, yang memiliki
manis lidah dan semangat
gentleman. dia juga memaafkan, tapi
satunya kelemahan dia adalah bahwa dia
sedikit terlalu kompetitif.
jessica pernah keberatan, meskipun, ia
benar-benar menyukainya ketika yuri itu
posesif.
jessica mengguncang dirinya.
itu benar-benar ada gunakan memikirkannya

sekarang dia harus menutup bab-nya
.kehidupan sekarang, yang satu dengan yuri, dan mulai lagi dengan tiffany
.
setiap hari adalah hari baru, dan
besok akan menjadi awal
nya dengan tiffany.
nya mulai dengan Taeyeon sudah
didirikan sehari sebelumnya-dan benar-benar
, dia benar-benar tidak menyesal
hal menambal dengan Taeyeon.
dia tahu bahwa awal adalah sebagai
sulit karena akhiran.
setelah semua, suatu akhir berarti
awal.
suatu akhir dengan yuri berarti
dimulai dengan tiffany, dan jessica
tidak ingin mengacaukan lagi.
dia diberi kesempatan baru, dan dia
harus memanfaatkannya.

* break-up tidak seburuk yuri
dibayangkan .
jessica tampaknya berpikir dengan cara yang sama
juga, dan yang benar-benar lega
yuri.
saat itu, telepon berbunyi dengan
teks yang masuk.
[choi Sooyoung] yah, yuri! besok
Saya mengalami pesta. datang ke apartemen
saya, oke?
yuri tertawa.
sekarang, yang Sooyoung.
apa yang hidup tanpa sedikit bersenang-senang dan
beberapa tembakan?
[kwon yuri] Anda bertaruh.
jika Yoona pergi, dia bahkan
mungkin mendapatkan jawaban dari
muda . jawaban
persis apa yang dia
dibutuhkan sekarang.
*
hari berlalu dengan cepat dan segera
itu besok kemarin.
hari partai besar.
Yoona jujur ​​merenungkan
apakah dia harus pergi atau tidak.
dia ingin bersenang-senang, tentu saja,
yang tidak? tapi dia tidak mau
risiko itu dan bertemu yuri sana.
ketetapan hatinya untuk menjauh dari idola
hanya akan hancur dan dia hanya akan membiarkan
semua rintangan lagi, membiarkan
yuri masukkan ulang hidupnya dan mengacaukannya.
pada akhirnya, karena Sooyoung
tidak bisa berhenti mendesak, dia pergi.
jam pertama partai adalah bagaimana
partai khas akan-dia makan, minum
,mengobrol dengan beberapa teman
jauh.
hanya itu, ia membutuhkan
kamar kecil sehingga dia dibebaskan dari seseorang bernama
lagu qian. ia adalah baik dengan
rambut cokelat dan mata yang besar, tetapi jika
Yoona sedang mencari hook-up,
lagu qian itu bukan tipenya.
ia mengatur rambutnya dan dicuci
tangannya sebelum bersiap-siap untuk mendapatkan kembali
untuk mungkin bicara lagi.
seperti dia hendak keluar dari kamar kecil
,jari melingkari pergelangan
dan tersentak punggungnya.
*
dia bertemu, tatap muka dengan yuri.
hal pertama yang keluar dari mulut
yuri adalah, "kenapa kau menghindari
saya?"
Yoona menggigit bibir bawahnya.
dia tidak seharusnya bertemu yuri.
yuri tidak tampak sangat senang.
Yoona merasa bersalah mengisi hatinya.
bagaimana dia seharusnya menjelaskan semua
perasaan rumit yang dia punya
untuk yuri ?dia merasa senang bahwa ia melihat
yuri, tapi pada saat yang sama, tidak senang
sama sekali.
perasaannya bertentangan, dan
dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.
dia sesaat terpaku, dan
yang memungkinkan yuri ke tekan ke atas
dinding.
"mengapa? apa yang saya lakukan? "tanya yuri
lagi.
Yoona merasa tidak nyaman-dia tahu
bahwa ia bisa mempercayai yuri, namun dia
kegelisahan untuk kontak kulit ada
lagi.ia mencoba untuk keluar dari yuri pegangan
tapi gadis itu kuat.
"i ... pasrah," gumam dia terengah-engah,
menyentak kepalanya ke samping sehingga
ia menghindari kontak mata dengan yuri.
"tidak sampai Anda memberikan saya jawaban,
Yoona. saya perlu untuk mendapatkan jawaban. "
" karena ... "Yoona menarik napas,
" karena saya tidak ingin kehilangan Anda. "
itu jawaban.
yuri berkedip sekali, dua kali.
dia melepaskan Yoona dan menyaksikan
Yoona menenun perjalanan melalui kerumunan
.
saya tidak ingin kehilangan Anda baik.

* itu hanya setelah kinerja di acara musik
bahwa mereka sering dikunjungi.
taeyeon telah memutuskan untuk membayar mereka
sunbae, Heechul, kunjungan.
tiffany duduk di sofa di ruang tunggu
, masih cukup rendah dari roh
jessica itu penolakan.
saat itu, secangkir kopi didirikan
di atas meja sebelum tiffany.
kopi karamel,tepatnya.
tiffany mendongak dengan rasa ingin tahu dan,
tak terduga, melihat sebuah
menyeringai jessica.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Yuri telah melakukan pemikiran sendiri dan
telah tidak ada alasan lain mengapa dia berpikir
tentang Yoona begitu sering atau bahkan telah
mendesak sebelum membeli kopi setiap hari
untuk Yoona (berpikir kembali, tampaknya
seperti sudah seumur hidup yang lalu).
"Katakanlah itu pada tiga, kemudian." Jessica
berkata lembut, bermain dengan jari-jari nya.
"satu... dua... tiga."
Jessica tidak mengatakan apa-apa tapi Yuri
Apakah.
"Mari kita memecah."
Jessica ditelan. Dia tidak pernah
mengharapkan itu, tapi setelah semua, Yuri adalah
tak terduga.
"Anda... apa?" Jessica tidak tahu jika
dia dengar benar.
dia telah datang untuk memberitahu Yuri itu tetapi
gadis memiliki pemikiran yang sama persis?
"saya pikir...Saya tidak tahu. Saya tidak merasa
benar memikirkan orang lain
sementara Anda sedang mencium saya, atau saat
Anda Anda menyentuh saya. Saya merasa buruk,
Jessica, dan saya pikir Anda akan
mengatakan hal yang sama juga, kan?"
Situs di Yuri tersenyum sedikit sedih, tapi
namun hatinya tampak sedikit
ringan setelah membiarkan itu out.
Jessica jawaban adalah lembut.
"Ya."
Situs di Yuri tertawa pahit, menjaga
mata pada lantai.
"Aku tahu itu. Tiffany, kanan?"
Jessica mengangguk, tetapi pada gilirannya dia
menggoda, "Yoona, kanan?"
Situs di Yuri mengeluarkan senyum yang pemalu dan mengangguk.
Jessica menatap mereka
terjalin jari, namun ia buru-buru
telah diuraikan mereka dan berhenti tangannya
pada putaran sendiri.
kecanggungan diselesaikan antara
mereka, dan Jessica tidak menyangka
Apakah itu akan pernah diperbaiki —
hubungan mereka patah.
Yuri apa Apakah benar-benar terkejut
Jessica, tetapi seperti apa yang dikatakan Jessica
sebelum — Yuri itu selalu
tak terduga.
Yuri mengulurkan tangan untuk menahan Jessica's
tangan lagi.
"Saya pikir jika garis yang jelas antara
teman dan banyak lagi, maka kami akan baik-baik saja. Kami
masih dapat melakukan hal ini. Teman-teman yang seperti ini,
juga. " Yuri tersenyum meyakinkan.
normal lembut membelai weren't
sana, tetapi hanya Yuri kehangatan darinya
palm sudah cukup untuk Jessica.
sebaliknya untuk Yuri.
*
setengah rumah, akhirnya tenggelam ke
Jessica yang dia dan Yuri memiliki
benar-benar rusak up
tapi entah bagaimana itu tidak menimbang dia
turun jauh itu.
ia memutuskan bahwa ada sesuatu
lebih dari nafsu dalam sebuah hubungan — itu
wasn't jelas hanya seks, seks, seks.
ia menyadari bahwa apa dia dan Yuri
telah telah kehilangan pada begitu lama
adalah benar-benar cinta.
mereka telah melewatkan tahap
hubungan dan melompat terhadap seks
segera.
itu hubungan bodoh.
Namun, juga itu tidak bahwa Yuri
memperlakukan dia unkindly-Yuri sebenarnya adalah
bertolak belakang lengkap, memiliki
lidah manis dan sopan
Roh. Dia juga mengampuni, tapi
hanya kelemahan dia adalah bahwa dia
adalah sedikit terlalu kompetitif.
Jessica tidak pernah keberatan, meskipun, dia
benar-benar menyukainya ketika Yuri
& possesive.
Jessica mengguncang dirinya.
itu benar-benar tidak menggunakan berpikir tentang hal itu
sekarang.
ia harus menutup bab itu nya
kehidupan sekarang, satu dengan Yuri, dan mulai
lagi dengan Tiffany.
setiap hari adalah hari baru, dan
besok akan menjadi awal nya
dengan Tiffany.
dia memulai dengan Taeyeon sudah
didirikan hari sebelum — dan
benar-benar, dia benar-benar tidak menyesal
menambal hal dengan Taeyeon.
dia tahu bahwa awal sebagai
sulit sebagai akhiran.
setelah semua, berakhir berarti
awal.
berakhir dengan Yuri berarti
dimulai dengan Tiffany, dan Jessica
didn't ingin mengacaukan lagi.
dia diberi kesempatan baru, dan dia
harus menggunakan itu
*
break-up tidak seburuk seperti Yuri
dibayangkan.
Jessica tampaknya berpikir sama
cara juga, dan itu benar-benar lega
Yuri.
hanya kemudian, telepon berbunyi dengan
masuk teks.
[Choi Sooyoung] Yah, Yuri! Besok
saya mengalami sebuah pesta. Datang ke saya
apartemen, oke?
Yuri tertawa.
sekarang, itu Sooyoung.
apa itu hidup tanpa sedikit menyenangkan dan
beberapa gambar?
[Kwon Yuri] bet. Anda
Yoona jika terjadi, dia akan bahkan
mungkin mendapatkan jawaban dari
muda.
jawaban yang persis apa yang ia
diperlukan tepat sekarang.
*
hari berlalu cepat dan segera
adalah kemarin besok.
hari pesta besar.
Yoona jujur merenungkan
pada apakah dia harus pergi atau tidak.
Dia ingin memiliki menyenangkan, tentu saja,
yang tidak? Tapi dia tidak mau
risiko dan bertemu Yuri sana.
tekad untuk menjauh dari idola
akan hanya runtuh dan ia akan hanya membiarkan
turun semua hambatan nya lagi, membiarkan
Yuri memasukkan kembali hidupnya dan berantakan up
pada akhirnya, karena Sooyoung
tak bisa 't berhenti mendesak dia, dia pergi.
jam pertama Partai adalah bagaimana
khas Partai akan — dia makan,
minum, mengobrol dengan beberapa jauh
teman.
hanya kemudian, ia membutuhkan washroom
sehingga dia minta dari seseorang bernama
Qian lagu. Dia adalah bagus dengan dia
brown rambut dan mata besarnya, tetapi jika
Yoona sedang untuk hook-up,
lagu Qian tidak jenis nya.
dia diatur rambutnya dan dicuci
tangannya sebelum bersiap-siap untuk mendapatkan
kembali ke mungkin berbicara beberapa lagi.
hanya karena ia hendak keluar dari
kamar mandi, jari-jari meringkuk di sekelilingnya
pergelangan tangan dan tersentak kembali nya.
*
dia adalah bertemu, tatap muka dengan Yuri.
hal pertama yang keluar dari Yuri's
mulut adalah, "Mengapa Anda menghindari
saya?"
Yoona sedikit nya bibir bawah.
ia tidak seharusnya bertemu Yuri.
Yuri tidak tampak sangat senang.
Yoona merasa bersalah isi hati Nya.
bagaimana dia seharusnya untuk menjelaskan semua
perasaan rumit bahwa dia
untuk Yuri? Dia merasa bahagia bahwa dia melihat
Yuri, tetapi pada saat yang sama, tidak bahagia
di semua.
perasaannya yang bertentangan, dan
dia tidak tahu apa yang harus lakukan
dia adalah sesaat terpaku, dan
yang memungkinkan Yuri tekan up nya
terhadap dinding.
"kenapa? Apa saya lakukan?" Yuri bertanya
lagi.
Yoona merasa tidak nyaman — dia tahu
bahwa dia bisa mempercayai Yuri, namun dia
kegelisahan untuk kontak kulit ada
lagi. Dia mencoba untuk keluar dari Yuri's
pegangan tapi gadis itu kuat.
"Pergi I...let," dia bergumam terengah-engah,
menyentak dia kepala ke sisi jadi bahwa
dia menghindari kontak mata dengan Yuri.
"tidak sampai Anda memberi saya jawaban,
Yoona. Aku perlu untuk mendapatkan jawaban."
"Karena..." Yoona bernapas,
"Karena saya tidak ingin kehilangan Anda."
Itu jawaban.
Yuri berkedip sekali, dua kali.
ia melepaskan Yoona dan menonton sebagai
Yoona berkelok-kelok perjalanan melalui
kerumunan.
saya tidak ingin kehilangan Anda baik.
*
itu hanya setelah pertunjukan pada
pertunjukan musik yang mereka dikunjungi.
Taeyeon telah memutuskan untuk membayar mereka
sunbae, Heechul, kunjungan.
Tiffany duduk di sofa di menunggu
Kamar, masih dalam semangat yang cukup rendah dari
Jessica penolakan.
hanya kemudian, secangkir kopi ditetapkan
turun di atas meja sebelum Tiffany.
karamel kopi, tepatnya.
Tiffany mendongak dengan rasa ingin tahu dan,
tiba-tiba, tertangkap mata
menyeringai Jessica.