Although an understanding of these

Although an understanding of these three levels of objectives is conceptually
useful, they are presented here as a framework for consideration, not a prescribed
method. In practice, librarians will do well to follow the advice of Norman E. Gronlund to write objectives that are “specific enough to provide focus for both teaching
and the assessment of learning, without limiting the teacher’s flexibility in selecting
instructional methods and materials.” This is particularly important given that critics
of writing objectives in behavioral terms rightly argue that student performance may
not reflect what the student has learned as well as might be supposed.
Gronlund also suggests “using an overall classification of possible learning
outcomes to serve as a frame of reference” to help broaden the possible areas considered, to aid in stating and organizing objectives, and to check for possible omissions. Benjamin Bloom’s Taxonomy gives a hierarchical organization of learning
in the cognitive domain (thinking skills) in six levels: knowledge, comprehension,
application, analysis, synthesis, and evaluation, with the last three identified as higher-level thinking skills. David R. Krathwohl and colleagues have done the same
for the affective domain, which is concerned with motivation and prioritization,
and Elizabeth J. Simpson has detailed the psychomotor domain. A. Dean Hauenstein takes a holistic approach to the three domains in rewriting the taxonomies
as a unified whole. In applying objectives to libraries, instruction librarians will
find assistance in the Model Statement of Objectives for Academic Bibliographic
Instruction , developed by the Bibliographic Instruction Section of the Association
of College and Research Libraries. The Model Statement can be customized to a
particular library regardless of type and to individual learners regardless of experience, age, or background. As a unique blend of several theoretical traditions, this
document presents an excellent framework for thinking about instruction in libraries. The aforementioned Information Literacy Competency Standards for Higher
Education and The Nine Information Literacy Standards for Student Learning will
also be helpful in this regard.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Meskipun pemahaman ini tingkat tiga tujuan konseptual berguna, mereka disajikan di sini sebagai kerangka kerja untuk pertimbangan, tidak ditentukan metode. Dalam prakteknya, pustakawan akan melakukannya dengan baik untuk mengikuti saran dari Norman E. Gronlund menulis tujuan yang "cukup spesifik untuk memberikan fokus untuk mengajar kedua dan penilaian pembelajaran, tanpa membatasi guru fleksibilitas dalam memilih metode pengajaran dan bahan." Hal ini terutama penting mengingat bahwa kritik menulis tujuan dalam perilaku istilah benar berpendapat bahwa kinerja siswa mungkin tidak mencerminkan apa siswa telah belajar serta mungkin seharusnya. Gronlund juga menunjukkan "menggunakan klasifikasi keseluruhan mungkin belajar hasil untuk melayani sebagai kerangka acuan"untuk membantu memperluas bidang mungkin dianggap, untuk membantu dalam menyatakan dan mengatur tujuan dan untuk memeriksa mungkin kelalaian. Taksonomi Benjamin Bloom memberikan sebuah organisasi hierarki belajar pada domain kognitif (berpikir keterampilan) di enam tingkat: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi, dengan tiga yang terakhir diidentifikasi sebagai keterampilan berpikir tingkat yang lebih tinggi. David R. Krathwohl dan rekan-rekannya telah melakukan hal yang sama untuk domain afektif, yang berkaitan dengan motivasi dan prioritas, dan Elizabeth J. Simpson memiliki rinci domain psikomotor. A. Dean Hauenstein mengambil pendekatan holistik domain tiga dalam penulisan ulang taksonomi sebagai sebuah kesatuan seluruh. Dalam menerapkan tujuan ke Perpustakaan, pustakawan instruksi akan mencari bantuan dalam pernyataan Model tujuan akademik bibliografi Instruksi, dikembangkan oleh bagian instruksi bibliografi Asosiasi College dan Perpustakaan riset. Pernyataan Model dapat disesuaikan Perpustakaan tertentu terlepas dari jenis dan untuk para peserta didik perorangan tanpa pengalaman, usia, atau latar belakang. Sebagai perpaduan unik tradisi teoritis beberapa, ini dokumen menyajikan sebuah kerangka kerja yang sangat baik untuk berpikir tentang instruksi di Perpustakaan. Standar kompetensi keaksaraan informasi tersebut untuk tinggi Pendidikan dan The sembilan keaksaraan standar informasi untuk siswa belajar akan juga akan membantu dalam hal ini.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Meskipun pemahaman tentang tiga tingkat tujuan secara konseptual
berguna, mereka disajikan di sini sebagai kerangka untuk dipertimbangkan, bukan ditentukan
metode. Dalam prakteknya, pustakawan akan melakukannya dengan baik untuk mengikuti saran dari Norman E. Gronlund untuk menulis tujuan yang "cukup spesifik untuk memberikan fokus untuk kedua pengajaran
dan penilaian belajar, tanpa membatasi fleksibilitas guru dalam memilih
metode pembelajaran dan materi." Ini sangat penting mengingat bahwa kritik
dari tujuan penulisan dalam hal perilaku benar berpendapat bahwa kinerja siswa mungkin
tidak mencerminkan apa yang siswa telah belajar serta mungkin seharusnya.
Gronlund juga menyarankan "menggunakan klasifikasi keseluruhan pembelajaran mungkin
hasil untuk melayani sebagai kerangka referensi "untuk membantu memperluas wilayah yang mungkin dipertimbangkan, untuk membantu dalam menyatakan dan pengorganisasian tujuan, dan untuk memeriksa kemungkinan kelalaian. Taksonomi Benjamin Bloom memberikan organisasi hirarkis pembelajaran
dalam domain kognitif (kemampuan berpikir) dalam enam tingkatan: pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi, dengan tiga terakhir diidentifikasi sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi. David R. Krathwohl dan rekan telah melakukan hal yang sama
untuk domain afektif, yang berkaitan dengan motivasi dan prioritas,
dan Elizabeth J. Simpson telah rinci domain psikomotorik. A. Dean Hauenstein mengambil pendekatan holistik untuk tiga domain di menulis ulang taksonomi
sebagai kesatuan yang utuh. Dalam menerapkan tujuan untuk perpustakaan, instruksi pustakawan akan
menemukan bantuan dalam Model Pernyataan Tujuan Akademik Bibliografi
Instruksi, dikembangkan oleh bibliografi Instruksi Bagian dari Asosiasi
College dan Perpustakaan Penelitian. Pernyataan Model dapat disesuaikan dengan
perpustakaan tertentu terlepas dari jenis dan peserta didik terlepas dari pengalaman, usia, atau latar belakang. Sebagai campuran unik dari beberapa tradisi teoritis, ini
dokumen menyajikan kerangka kerja yang sangat baik untuk berpikir tentang instruksi di perpustakaan. Standar tersebut Literasi Informasi Kompetensi untuk Higher
Education dan Sembilan Standar Literasi Informasi untuk Belajar Mahasiswa akan
juga membantu dalam hal ini.