The constraints on copula deletion

The constraints on copula deletion are complex, but Labov (1969) discovered that they follow the constraints on copula contraction in standard dialects.
In the tabulation for figure 3.6, Wolfram counted instances of the complete absence of the copula as a proportion of the total number of present tense existential sentences including those with full copulas and those with contracted copulas. The results make a familiar figure, with a notably rapid rise between the MC groups and the WC groups, and of course with the stratification of men and women following the expected pattern

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kendala pada penghapusan terali kompleks, tapi Labov (1969) menemukan bahwa mereka mengikuti kendala pada terali kontraksi dalam dialek standar.Dalam tabulasi untuk gambar 3.6, Wolfram dihitung contoh adanya lengkap terali sebagai proporsi dari total jumlah kalimat eksistensial sekarang termasuk mereka dengan penuh copulas dan mereka dengan kontrak copulas. Hasil membuat sosok yang akrab, dengan terutama pesat antara kelompok MC dan kelompok WC, dan tentu saja dengan stratifikasi pria dan wanita yang mengikuti pola yang diharapkan

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kendala pada kata kerja penghubung penghapusan yang kompleks, tapi Labov (1969) menemukan bahwa mereka mengikuti kendala pada kata kerja penghubung kontraksi dalam dialek standar.
Dalam tabulasi untuk angka 3,6, Wolfram dihitung contoh tidak adanya lengkap kata kerja penghubung sebagai proporsi dari jumlah total hadir kalimat eksistensial tegang termasuk mereka yang copulas penuh dan orang-orang dengan copulas dikontrak. Hasil membuat sosok familiar, dengan kenaikan terutama yang cepat antara kelompok MC dan kelompok WC, dan tentu saja dengan stratifikasi pria dan wanita mengikuti pola yang diharapkan