How Is Asperger's Syndrome Diagnose

How Is Asperger's Syndrome Diagnosed?
If symptoms are present, the doctor will begin an evaluation by performing a complete medical history and physical and neurological exam. Many individuals with Asperger’s have low muscle tone and dyspraxia, or coordination issues. Although there are no tests for Asperger's syndrome, the doctor may use various tests -- such as X-rays and blood tests -- to determine if there is another issue or physical disorder causing the symptoms.

If no physical disorder is found, the child may be referred to a specialist in childhood development disorders, such as a child and adolescent psychiatrist or psychologist, pediatric neurologist, developmental-behavioral pediatrician, or another health professional who is specially trained to diagnose and treat Asperger's syndrome. The doctor bases his or her diagnosis on the child's level of development, and the doctor's observation of the child's speech and behavior, including his or her play and ability to socialize with others. The doctor often seeks input from the child's parents, teachers, and other adults who are familiar with the child's symptoms.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bagaimana Sindrom Asperger Didiagnosis?
Jika gejala yang hadir, dokter akan mulai evaluasi dengan melakukan riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik dan neurologis. Banyak orang dengan Asperger memiliki nada rendah otot dan dyspraxia, atau masalah koordinasi. Meskipun tidak ada tes untuk sindrom Asperger, dokter mungkin menggunakan berbagai tes - seperti sinar-X dan tes darah - untuk menentukan apakah ada masalah lain atau gangguan fisik menyebabkan gejala-gejala. Jika tidak ada gangguan fisik ditemukan, anak mungkin dirujuk ke dokter spesialis dalam gangguan perkembangan anak, seperti anak dan psikiater remaja atau psikolog, ahli saraf pediatrik, perkembangan-perilaku dokter anak, atau profesional kesehatan lain yang dilatih khusus untuk mendiagnosa dan mengobati sindrom Asperger. Dokter mendasarkan nya diagnosis pada tingkat anak pembangunan, dan observasi dokter pidato anak dan perilaku, termasuk nya bermain dan kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Dokter sering mencari masukan dari orang tua anak, guru, dan orang dewasa lainnya yang akrab dengan gejala anak.