It is just as well the game is not

It is just as well the game is not played on paper, or we might not have been treated to one of the biggest upsets in recent years in an international tournament. When Uruguay went 1-0 up against Costa Rica, only the most die-hard Los Ticos fan would have bet on them winning. Yet they did, and convincingly too.

Uruguay were tipped by most to top Group D, while Costa Rica were expected to finish bottom with zero points. Even without Luis Suarez, Uruguay could boast an attack including Edinson Cavani, Christian Stuani and Diego Forlan and, although the forwards combined well, it was at the back they fell apart, and disastrously so.

Essentially they could not deal with the pace of Joel Campbell, with the Arsenal man running riot, particularly in the second half. The warning signs were there early on as he shot just wide having not been closed down, yet he continued to be allowed the freedom of the pitch and punished Uruguay fully. There was a real lack of organisation, emphasised by goalkeeper Fernando Muslera's awful positioning, and they need to shape up if they are to get results against Italy and England, which are now needed.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ini adalah hanya sebagai baik permainan tidak dapat diputar di atas kertas, atau kita mungkin tidak memiliki diperlakukan salah satu gangguan terbesar dalam beberapa tahun terakhir dalam turnamen internasional. Ketika Uruguay 1-0 melawan Kosta Rika, hanya Los Ticos paling mati-keras penggemar akan bertaruh pada mereka menang. Namun mereka lakukan, dan meyakinkan terlalu.

Uruguay yang dimiringkan oleh sebagian ke atas Grup D Sementara Kosta Rika diharapkan untuk menyelesaikan bawah dengan titik nol. Bahkan tanpa Luis Suarez, Uruguay bisa bermegah serangan termasuk Edinson Cavani, Christian Stuani dan Diego Forlan dan, walaupun depan dikombinasikan dengan baik, itu di belakang mereka runtuh, dan teruk sekali jadi

pada dasarnya mereka dapat tidak berurusan dengan kecepatan Joel Campbell, dengan gudang senjata laki-laki berjalan kerusuhan, terutama di babak kedua. Tanda-tanda peringatan ada awal sebagai dia menembak hanya luas memiliki tidak telah ditutup, namun ia terus jadi allowed freedom of lapangan dan dihukum Uruguay sepenuhnya. Ada kekurangan yang nyata untuk organisasi, ditekankan oleh kiper Fernando Muslera mengerikan posisi, dan mereka perlu membentuk jika mereka ingin mendapatkan hasil terhadap Italia dan Inggris, sekarang yang diperlukan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Hal ini sama saja permainan tidak dimainkan di atas kertas, atau kita mungkin tidak telah diperlakukan dengan salah satu gangguan terbesar dalam beberapa tahun terakhir di turnamen internasional. Ketika Uruguay pergi 1-0 melawan Kosta Rika, hanya Los Ticos fan yang paling mati-keras akan bertaruh pada mereka menang. Namun mereka lakukan, dan meyakinkan juga. Uruguay tip oleh sebagian ke atas Grup D, sementara Kosta Rika diharapkan untuk menyelesaikan bawah dengan poin nol. Bahkan tanpa Luis Suarez, Uruguay bisa membanggakan serangan termasuk Edinson Cavani, Christian Stuani dan Diego Forlan dan, meskipun ke depan dikombinasikan dengan baik, itu di belakang mereka runtuh, dan malapetaka begitu. Pada dasarnya mereka tidak bisa berurusan dengan laju Joel Campbell, dengan Arsenal pria berlari kerusuhan, terutama di babak kedua. Tanda-tanda peringatan ada awal pada saat ia ditembak hanya melebar karena belum ditutup, namun ia terus diizinkan kebebasan lapangan dan dihukum Uruguay sepenuhnya. Ada kurangnya nyata organisasi, ditekankan oleh posisi mengerikan kiper Fernando Muslera, dan mereka perlu untuk membentuk up jika mereka ingin mendapatkan hasil melawan Italia dan Inggris, yang sekarang diperlukan.