Society’s desire for a broader rang

Society’s desire for a broader range of forest management options, combined with emerging con- cepts in the ecosystem and landscape ecology of both natural and managed forests, are causing a reassessment of forestry practices (Harris, 1984; Aplet et al.. 1993; Hagner, 1992: Thompson and Welsh. 1993). Foresters worldwide are being called upon to implement a wider variety of stand manage- ment systems. To meet new silvicultural, ecological and social management objectives, silvicultural sys- tems must evolve beyond their traditional emphasis on timber production to include the broader objec- tives of protecting sensitive species, sustaining ecosystem functions (diversity, productivity, nutrient cycling and resilience) and identifying sustainable levels of use for a broad range of renewable re- sources. These goals collectively define the emerging field of ecosystem management (Slocombe, 1993; Galindo-Lea1 and Bunnell, 1995; Christensen et al.. 1996). Sustainable ecosystem management should be seen as

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Keinginan masyarakat yang lebih luas berbagai pilihan manajemen hutan, dikombinasikan dengan con-cepts muncul dalam ekologi ekosistem dan lanskap hutan alam dan dikelola, yang menyebabkan program penerapan Kehutanan (Harris, 1984; Aplet et al... 1993; Hagner, 1992: Thompson dan Welsh. 1993). rimbawan di seluruh dunia sedang dipanggil untuk menerapkan berbagai luas berdiri manajemen sistem. Untuk memenuhi manajemen silvicultural, ekologi dan sosial yang baru tujuan, silvicultural sys-tems harus berkembang melampaui penekanan mereka tradisional pada produksi kayu untuk memasukkan lebih luas keadan-tives melindungi spesies sensitif, mempertahankan fungsi ekosistem (keragaman, produktivitas, nutrisi Bersepeda dan ketahanan) dan mengidentifikasi tingkat yang berkelanjutan digunakan untuk berbagai macam re-sumber terbarukan. Tujuan ini secara kolektif mendefinisikan bidang yang sedang berkembang pengelolaan ekosistem (Slocombe, 1993; Galindo-Lea1 dan Bunnell, 1995; Christensen et al... 1996). pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan harus dilihat sebagai

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Keinginan masyarakat untuk lebih luas pilihan manajemen hutan, dikombinasikan dengan muncul konsep-konsep dalam ekosistem dan lansekap ekologi hutan alam dan dikelola, yang menyebabkan penilaian ulang dari praktek kehutanan (Harris, 1984; Aplet et al .. 1993; Hagner 1992: Thompson dan 1993) Welsh.. Rimbawan di seluruh dunia sedang dipanggil untuk menerapkan lebih banyak jenis berdiri sistem pengelolaan. Untuk memenuhi silvikultur baru, tujuan pengelolaan ekologi dan sosial, sistem-sistem silvikultur harus berkembang melampaui penekanan tradisional mereka pada produksi kayu untuk menyertakan wakil--tujuan yang lebih luas untuk melindungi spesies sensitif, mempertahankan fungsi ekosistem (keragaman, produktivitas, siklus nutrisi dan ketahanan) dan mengidentifikasi tingkat berkelanjutan penggunaan untuk berbagai sumber daya terbarukan. Tujuan ini secara kolektif menentukan bidang yang muncul dari pengelolaan ekosistem (Slocombe, 1993; Galindo-Lea1 dan Bunnell, 1995; Christensen et al .. 1996). pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan harus dilihat sebagai