Cultural Issues for Hosts and Moder

Cultural Issues for Hosts and Moderators
Hosts who are culturally competentand knowledgeable about variouscultural systems and values are morelikely to be effective in leading aculturally diverse online support group.Cultural competence does notrequire familiarity with all culturalrituals, values, resources, orperceptions
worldwide; this would be an impossibletask.It does however, require a respect for and understanding of -ulture and its impact upon participants aswell as the acceptance of cultural differences within the online support group (Brill, 1995;Gladding, 1997).Specifically, moderators musttranscend communication and culturalbarriers in order to be effective acrosscultures and maintain openrelationships as well as present culturallyacceptable solutions and offerculturally appropriate support andinterventions. They must be awareof the relevance of and appropriate useof indigenous support systems; mustunderstand how cultural systemsoperate and influencebehaviors; and should inquire aboutparticipants'traditional cultural helpers. As apoint of clarification, physicians arefrequently consulted in Asian-American communities for emotionaldistresssince it is culturally acceptable tobe physically ill, even if the illnessresultsfrom the person suppressing anddenying distressing emotionalreactionsand somatizing the emotionaldistress (Vogel, 1999). Thus,Asian-Americansmay initiallyjoin an online support groupunder the guise of medicalconcerns ratherthan emotional support.In such cases, the culturallycompetent host can encourageparticipants to be receptive to otherforms ofcultural support and coping stylesthat are perhaps a stretchbeyond theparticipant's current level of culturalcomfort.
Co-leading by two culturally competenthosts might ensure thatcultural subtleties are attended towhile group needs are also met.Co-hosts' abilities to "read" thesituation and "read" participants from aculturalperspective contributes to theperceived usefulness of culturallydiverseonline support groups (Brill,1995).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Masalah-masalah kultural untuk host dan moderatorApakah budaya competentand pengetahuan tentang sistem variouscultural dan nilai-nilai yang morelikely untuk menjadi efektif dalam kelompok dukungan online beragam aculturally terkemuka. Apakah budaya kompetensi notrequire keakraban dengan semua culturalrituals, nilai-nilai, sumber daya, orperceptionsdi seluruh dunia; ini akan menjadi impossibletask. Namun, membutuhkan menghormati dan pemahaman - ulture dan dampaknya pada peserta juga sebagai penerimaan perbedaan budaya dalam kelompok dukungan online (Brill, 1995; Gladding, 1997). Secara khusus, moderator musttranscend komunikasi dan culturalbarriers agar dapat efektif acrosscultures dan menjaga openrelationships juga hadir culturallyacceptable solusi dan offerculturally tepat mendukung andinterventions. Mereka harus awareof relevansi dan sesuai useof sistem dukungan masyarakat adat; mustunderstand bagaimana budaya systemsoperate dan influencebehaviors; dan harus menanyakan aboutparticipants'traditional budaya pembantu. Sebagai apoint klarifikasi, dokter arefrequently berkonsultasi dalam komunitas Asia-Amerika untuk emotionaldistresssince itu adalah budaya diterima tobe secara fisik sakit, bahkan jika illnessresultsfrom orang suppressing anddenying menyedihkan emotionalreactionsand somatizing emotionaldistress (Vogel, 1999). Dengan demikian, Asia-Americansmay initiallyjoin groupunder dukungan online kedok medicalconcerns ratherthan dukungan emosional. Dalam kasus tersebut, tuan rumah culturallycompetent dapat encourageparticipants untuk menerima dukungan ofcultural otherforms dan mengatasi stylesthat yang mungkin theparticipant stretchbeyond saat ini tingkat culturalcomfort.Co-leading by two culturally competenthosts might ensure thatcultural subtleties are attended towhile group needs are also met.Co-hosts' abilities to "read" thesituation and "read" participants from aculturalperspective contributes to theperceived usefulness of culturallydiverseonline support groups (Brill,1995).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Masalah budaya untuk Host dan Moderator
Host yang budaya competentand pengetahuan tentang sistem variouscultural dan nilai-nilai yang morelikely efektif dalam memimpin kompetensi group.Cultural dukungan online aculturally beragam tidak notrequire keakraban dengan semua culturalrituals, nilai-nilai, sumber daya, orperceptions
di seluruh dunia; ini akan menjadi impossibletask.It tidak Namun, memerlukan penghormatan dan pemahaman -ulture dan dampaknya pada peserta juga sebagai penerimaan perbedaan budaya dalam kelompok dukungan online (Brill, 1995; Gladding, 1997) .Specifically, moderator musttranscend komunikasi dan culturalbarriers agar acrosscultures efektif dan mempertahankan openrelationships serta solusi culturallyacceptable hadir dan andinterventions dukungan offerculturally tepat. Mereka harus awareof relevansi dan useof sistem pendukung adat yang sesuai; mustUnderstand bagaimana budaya systemsoperate dan influencebehaviors; dan harus menanyakan pembantu budaya aboutparticipants'traditional. Sebagai apoint klarifikasi, dokter arefrequently berkonsultasi di komunitas Asia-Amerika untuk emotionaldistresssince itu adalah budaya tobe diterima sakit secara fisik, bahkan jika illnessresultsfrom yang orang menekan anddenying emotionalreactionsand menyedihkan somatizing yang emotionaldistress (Vogel, 1999). Dengan demikian, Asia-Americansmay initiallyjoin dukungan online groupunder kedok medicalconcerns ratherthan support.In emosional kasus tersebut, culturallycompetent host dapat encourageparticipants menjadi menerima otherforms dukungan ofcultural dan mengatasi stylesthat barangkali tingkat arus stretchbeyond theparticipant tentang culturalcomfort.
Co-terkemuka oleh dua competenthosts budaya mungkin memastikan kehalusan thatcultural dihadiri towhile kebutuhan kelompok juga kemampuan met.Co-host 'untuk "membaca" thesituation dan "membaca" peserta dari aculturalperspective kontribusi untuk theperceived kegunaan kelompok pendukung culturallydiverseonline (Brill, 1995).