Subjects on a stable statin medicat

Subjects on a stable statin medication for a minimum of three months were eligible to enroll. All eligible subjects were randomized using a list generated by the CRO (random assignment of ‘‘Treatment A’’, or ‘‘Treatment B’’), to receive four 1 g capsules per day of either corn oil (placebo) or 6:1-OM3 (providing a minimum of 2.72 g/day of EPA and 440 mg/day of DHA). Corn oil was almost completely devoid of LC n-3 PUFA and mostly consisted of n-6 & n-9 fatty acids (linoleic 59 %; oleic 25 %; palmitic 11 %; stearic 2 %), while 6:1-OM3 contained over 94 % LC n-3 PUFA and less than 5 % n-6 fatty acids. Both treatment capsules were indistinguishable from one another, and packaged by a third party in white identical boxes labeled ‘‘Treatment A’’ or ‘‘Treatment B.’’ Subjects were stratified by their baseline TG levels into two Cohorts. Cohort 1 included subjects with normal to marginally high TG levels (1.02–2.25 mmol/L representing 90–199 mg/dL) and Cohort 2 included subjects with hypertriglyceridemia (2.26–5.65 mmol/L representing TG 200–500 mg/dL). Randomization was on a 1:1 basis to ensure approximately equal numbers of subjects in each of the two treatment arms. All investigators, the CRO, and the study sponsor, remained blinded to the treatment regimen during the study’s progress. The primary end point of the study was to determine the efficacy of the 6:1-OM3 treatment to correct LC n-3 PUFA deficiency, by measuring the placebo-adjusted change in

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pelajaran obat statin stabil untuk minimal tiga bulan yang memenuhi syarat untuk mendaftar. Semua mata pelajaran yang memenuhi syarat secara acak menggunakan daftar yang dihasilkan oleh CRO (tugas acak '' perawatan A'' atau '' perawatan B''), untuk menerima empat 1 g kapsul perhari minyak jagung (plasebo) atau 6:1-OM3 (memberikan minimal 2,72 g/hari dari EPA dan DHA 440 mg/hari). Minyak jagung adalah hampir sepenuhnya tanpa LC n-3 PUFA dan sebagian besar terdiri dari asam lemak n-6 & n-9 (linoleat 59%; oleat 25%; palmitic 11%; stearat 2%), sementara 6:1-OM3 berisi lebih dari 94% LC n-3 PUFA dan kurang dari 5% n-6 fatty acids. Kedua pengobatan kapsul yang dibedakan dari satu sama lain, dan dikemas oleh pihak ketiga dalam putih identik kotak berlabel '' perawatan A'' atau '' perawatan B.'' subyek bertingkat oleh tingkat dasar TG mereka ke dalam dua kelompok. Kohort 1 termasuk subyek dengan normal untuk tingkat TG marginal tinggi (1,02-2,25 mmol/L mewakili 90-199 mg/dL) dan Angkatan 2 termasuk mata pelajaran dengan hipertrigliseridemia (2.26 – 5.65 mmol/L mewakili TG 200 – 500 mg/dL). Pengacakan adalah 1:1 hari untuk memastikan kurang lebih sama jumlah mata pelajaran di setiap lengan dua pengobatan. Semua penyelidik, CRO dan sponsor studi, tetap buta rejimen pengobatan selama kemajuan studi tersebut. Titik akhir primer penelitian adalah untuk menentukan efektivitas pengobatan 6:1-OM3 untuk memperbaiki kekurangan PUFA LC n-3, dengan mengukur plasebo-disesuaikan perubahan