Toleration has been closely associa

Toleration has been closely associated with the liberal tradition, though
it finds support among socialists and some conservatives. Toleration
implies a refusal to interfere with, constrain or check the behaviour or
beliefs of others. However, this non-interference exists in spite of the fact
that the behaviour and beliefs in question are disapproved of, or simply
disliked. Toleration, in other words, is not morally neutral. In that sense,
toleration is a form of forbearance: it exists when there is a clear capacity
to impose one’s views on another but a deliberate refusal to do so. Putting
up with what cannot be changed is clearly not toleration. It would be
absurd, for example, to describe a slave as tolerant of his servitude simply
because he chooses not to rebel. Similarly, a battered wife who stays with
her abusive husband out of fear can hardly be said to tolerate his
behaviour.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Toleransi telah terkait erat dengan tradisi liberal, meskipun
menemukan dukungan di antara Sosialis dan beberapa konservatif. Toleransi
menyiratkan penolakan untuk mengganggu, membatasi, atau memeriksa perilaku atau
keyakinan orang lain. Namun, ini non-interferensi ada Meskipun hakikatnya
yang kelakuan dan kepercayaan yang bersangkutan disetujui, atau hanya
tidak disukai. Toleransi, dengan kata lain, tidak moral netral. Dalam pengertian itu,
toleransi merupakan bentuk sabar: ada ketika ada kapasitas jelas
untuk memaksakan pandangan lain tetapi sebuah penolakan yang disengaja untuk melakukannya. Menempatkan
up dengan apa yang tidak diubah adalah jelas tidak toleransi. Ini akan menjadi
absurd, misalnya, untuk menggambarkan seorang budak sebagai toleran perbudakan nya hanya
karena ia memilih untuk tidak memberontak. Demikian pula, seorang istri babak belur yang tetap dengan
suaminya kasar karena takut hampir tidak bisa dikatakan untuk mentolerir nya
perilaku.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Toleransi telah terkait erat dengan tradisi liberal, meskipun
ia menemukan dukungan di antara sosialis dan beberapa konservatif. Toleransi
berarti penolakan untuk mengganggu, membatasi atau memeriksa perilaku atau
keyakinan orang lain. Namun, non-interferensi ini ada terlepas dari fakta
bahwa perilaku dan keyakinan yang bersangkutan yang tidak setuju, atau hanya
menyukai. Toleration, dengan kata lain, tidak netral secara moral. Dalam hal ini,
toleransi adalah bentuk kesabaran: itu ada ketika ada kapasitas yang jelas
untuk memaksakan pandangan seseorang yang lain tetapi penolakan yang disengaja untuk melakukannya. Puting
dengan apa yang tidak dapat diubah jelas tidak toleransi. Akan
masuk akal, misalnya, untuk menggambarkan budak toleran penghambaan dirinya hanya
karena ia memilih untuk tidak memberontak. Demikian pula, istri babak belur yang tinggal bersama
suami yang sewenang-wenang karena takut tidak dapat dikatakan untuk mentolerir nya
perilaku.