I’d just ended my call with Clancy

I’d just ended my call with Clancy when another call came in. I grinned when I saw the Caller ID and answered with an exuberant, “Hi, Daddy!”

He laughed. “How’s my girl?”

“Causing trouble and enjoying it.” I spread my sarong out on a dining room chair and took a seat. “How are you?”

“Stopping trouble from happening and occasionally enjoying it.”

Victor Reyes was an Oceanside, California street cop, which was why I’d chosen to attend SDSU. My mom had been going through a rough patch with husband number three and I’d been in a rebellious phase, making my own life hell as I tried to forget what Nathan had done to me for so long.

Moving out of my mom’s suffocating orbit had been one of the best decisions I’d ever made. My dad’s quietly unshakeable love for me, his only child, had changed my life. He gave me much-needed freedom—within clearly defined limits—and arranged for me to see Dr. Travis, which led to the start of my long journey of recovery and my friendship with Cary.

“I miss you,” I told him. I loved my mom dearly and know she loved me back, but my relationship with her was a rocky one and it was just so easy with my dad.

“You might be happy about my news, then. I can come out and see you in about two weeks—the week after this upcoming one—if that works for you. I don’t want to put you out.”

“Oh my God, Dad. You could never put me out. I’d love to see you!”

“It’ll be a short trip. I’d come in on the red-eye Thursday night and fly out again Sunday evening.”

“I’m stoked! Yay! I’ll make plans. We’ll have a blast.”

My dad’s soft chuckle sent warmth flowing through me. “I’m coming to see you, not New York. Don’t go crazy with any sightseeing or anything.”

“Don’t worry. I’ll make sure we have lots of downtime. And you’ll get to meet Gideon.” Just the thought of the two of them together made my tummy flutter.

“Gideon Cross? You said nothing was going on there.”

“Yeah.” I wrinkled my nose. “We’d hit a rough spot at the time. I thought we were over.”

There was a pause. “Is it serious?”

I paused, too, shifting restlessly. My dad was a trained observer; he’d see right away that Gideon and I had tension between us—sexual and otherwise. “Yes. It’s not always easy. It’s a lot of work—I’m a lot of work—but we’re both making the effort.”

“Does he appreciate you, Eva?” My dad’s voice was gruff and far too serious. “I don’t care how much money he has; you don’t have anything to prove to him.”

“It’s not like that!” I stared at my wriggling pedicured toes and realized the meeting would be more complicated than just a protective father being introduced to his daughter’s new boyfriend. My dad had issues with rich men, thanks to my mom. “You’ll see how it is when you meet him.”

“All right.” Skepticism colored his voice.

“Really, Dad.” I couldn’t begrudge him his concern, since it’d been my self-destructive run with not-so-good-for-me guys that had led him to finding Dr. Travis. He’d especially had trouble with a lead singer for whom I’d been little more than a groupie and a tattoo artist whom my dad had pulled over to find him getting a blowjob while driving—and not from me. “Gideon’s good for me. He gets me.”

“I’ll keep an open mind, okay? And I’ll e-mail you a copy of my itinerary when I book the flight. How’s everything else going?”

“We just started working on a campaign for blueberry-flavored coffee.”

Another pause. “You’re kidding.”

I laughed. “If only. Wish us luck trying to sell that! I’ll be sure to stock some up for you to try.”

“I thought you loved me.”

“With all my heart. How’s your love life going? Did your date go well?”

“Yeah . . . it wasn’t bad.”

Snorting, I asked, “Are you going to see her again?”

“That’s the plan so far.”

“You’re a font of information, Dad.”

He chuckled again and I heard his favorite chair creak as he shifted. “You don’t really want to know about your old man’s love life.”

“True.” Although I did sometimes wonder what his relationship had been like with my mom. He’d been the Latino boy from the wrong side of the tracks and she’d been the golden debutante with dollar signs in her blue eyes. I figured it must’ve been pretty hot between them.

We talked for a few more minutes, both of us excited to see each other again. I’d hoped we wouldn’t drift apart after I moved away after college, which was why I’d made it a necessity to have a weekly catch-up call on Saturdays. Having him visit so soon helped to ease that worry.

I’d just hung up when Cary strolled in, looking every bit like the model he was.

“Still plotting?” he asked.

I stood. “All done. That was my dad. He’s coming out to New York next week.”

“Really? Rock on. Victor’s cool.”

We both moved into the kitchen, and he grabbed two beers out of the refrigerator. I’d noticed earlier that a number of items and products I used at home had been stocked in the suite. I wondered if Gideon was just that observant or if he’d found the information another way—like from looking at my receipts. I couldn’t put it past him. Recognizing the boundaries between us was very difficult for him, as evidenced by his siccing his guards on me.

“When’s the last time your parents were in the same state together?” Cary asked, prying the caps off the bottles with a bottle opener. “Let alone the same city.”

Ah, God . . . “I’m not sure. Before I was born?” I took a long pull on the beer he handed me. “I’m not planning on putting them together.”

“Here’s to best-laid plans.” He clinked the necks of our beers together. “Speaking of which, I was considering a quick bang with a chick I met at the pool, but I came up here instead. Figured you and I’d both go without today and just spend the time together.”

“I’m honored,” I said dryly. “I was going to come back down.”

“Too hot out. That sun is brutal.”

“Same sun we have in New York, isn’t it?”

“Smart-ass.” His green eyes sparkled. “How about we clean up and go out to lunch somewhere? My treat.”

“Sure. But I can’t say Sheila won’t insist on tagging along.”

“Fuck her and her boss. What is it with rich people and control issues?”

“They get rich because they take control.”

“Whatever. I prefer our kind of crazy—we pretty much only screw with ourselves.” He crossed one arm over his chest and leaned into the counter. “You gonna put up with his bullshit?”

“Depends.”

“On what?”

I grinned and started backing out toward my bedroom. "Get ready. I'll tell you about it over lunch.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Aku baru saja berakhir panggilan saya dengan Clancy ketika panggilan lain yang masuk. Saya tersenyum ketika saya melihat ID pemanggil dan menjawab dengan meriah, "Hai, Daddy!"Dia tertawa. "Bagaimana Apakah gadis saya?""Menyebabkan kesulitan dan menikmatinya." Saya menyebar sarung saya di kursi ruang makan dan mengambil duduk. "Bagaimana Apakah Anda?""Menghentikan masalah terjadi dan kadang-kadang menikmati itu."Victor Reyes adalah polisi yang jalan Oceanside, California, yang adalah mengapa saya telah memilih untuk menghadiri SDSU. Ibuku telah terjadi melalui sebuah patch kasar dengan suami nomor tiga dan saya telah di fase memberontak, membuat neraka kehidupan saya sendiri saat aku mencoba untuk melupakan apa yang Nathan telah dilakukan untuk saya begitu lama.Pindah dari orbit menyesakkan ibuku telah menjadi salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat. Ayah saya diam-diam teguh cinta bagi saya, Anak TunggalNya, telah mengubah hidup saya. Dia memberi saya kebebasan dibutuhkan — dalam batas-batas yang jelas — dan diatur bagi saya untuk melihat Dr. Travis, yang mengarah ke awal perjalanan saya panjang pemulihan dan persahabatan saya dengan Cary."I miss u," kataku kepadanya. Aku suka ibuku mahal dan tahu dia mencintai saya kembali, tapi hubungan saya dengannya adalah satu berbatu dan itu hanya begitu mudah dengan ayah saya."Anda mungkin senang tentang berita saya, kemudian. Aku bisa keluar dan melihat Anda di sekitar dua minggu-minggu setelah satu mendatang ini — Apakah yang bekerja untuk Anda. Saya tidak ingin mengeluarkan Anda.""Oh Tuhan, ayah saya. Anda tidak pernah bisa menempatkan saya. Saya akan senang melihat Anda!""Ini akan menjadi perjalanan singkat. Aku akan datang pada mata merah Kamis malam dan terbang keluar lagi Minggu malam.""Aku menyalakan! YAY! Aku akan membuat rencana. Kita akan memiliki sebuah ledakan."Ayah saya lembut tertawa dikirim kehangatan mengalir melalui saya. "Aku datang untuk melihat Anda, bukan New York. Jangan pergi gila dengan bertamasya apapun atau apa pun.""Jangan khawatir. Aku akan memastikan bahwa kami memiliki banyak downtime. "Dan Anda akan mendapatkan untuk bertemu Gideon." Hanya memikirkan mereka berdua bersama-sama membuat perut saya bergetar."Gideon Cross? Anda mengatakan apa-apa yang terjadi di sana.""ya." Aku mengerutkan hidung. "Kami akan memukul tempat kasar saat itu. Saya pikir kita sudah berakhir."Ada jeda. "Apakah itu serius?"Aku berhenti, juga, pergeseran gelisah. Ayah saya adalah seorang pengamat yang terlatih; ia akan melihat segera itu juga Gideon dan aku ketegangan diantara kita — seksual dan sebaliknya. "Ya. Hal ini tidak selalu mudah. Ini adalah banyak pekerjaan — saya banyak pekerjaan- tapi kami berdua membuat upaya. ""Apakah dia menghargai Anda, Eva?" Ayah saya suara itu kasar dan terlalu serius. "Saya tidak peduli berapa banyak uang yang dimilikinya; Anda tidak memiliki apa pun untuk membuktikan kepada-Nya.""Hal ini tidak seperti itu!" Aku menatap pedicured jari kaki saya wriggling dan menyadari pertemuan akan lebih rumit daripada hanya seorang ayah pelindung yang diperkenalkan kepada putrinya pacar baru. Ayah saya mempunyai masalah dengan orang-orang kaya, berkat ibuku. "Anda akan melihat bagaimana hal ini ketika Anda bertemu dengannya.""Baiklah." Skeptisisme berwarna suaranya."Sungguh, ayah." Aku tidak iri dia perhatiannya, karena telah menjalankan saya merusak diri sendiri dengan tidak-jadi-baik-untuk-saya orang yang telah membawanya untuk menemukan Dr. Travis. Ia terutama punya masalah dengan vokalis untuk siapa aku telah sedikit lebih dari groupie dan seorang seniman tato yang ayah saya telah menepi menemukan dia mendapatkan blowjob saat mengemudi — dan bukan dari saya. "Gideon baik untuk saya. Dia mendapat saya.""Aku akan tetap terbuka pikiran, oke? Dan saya akan e-mail Anda salinan jadwal saya ketika saya memesan penerbangan. Bagaimana adalah segala sesuatu terjadi?""Kami hanya mulai bekerja pada sebuah kampanye untuk blueberry-rasa kopi."Lain jeda. "Anda bercanda."Aku tertawa. "Kalau saja. Ingin kami beruntung mencoba untuk menjual bahwa! Aku akan pastikan untuk saham beberapa untuk Anda untuk mencoba.""Saya pikir kau mencintaiku.""Dengan segenap hatiku. Bagaimana kehidupan cinta Anda pergi? Apakah tanggal pergi baik?""ya... itu tidak buruk."Mendengus, saya bertanya, "Apakah Anda akan melihatnya lagi?""Itu adalah rencana sejauh.""Kau font informasi, ayah."Ia terkekeh lagi dan aku mendengar kursinya favorit berderit seperti dia bergeser. "Anda tidak benar-benar ingin tahu tentang orang tua Anda kehidupan cinta.""Benar." Meskipun aku kadang-kadang ingin tahu apa hubungannya sudah seperti dengan ibuku. Ia telah laki-laki Latino dari sisi yang salah dari trek dan ia telah debutante emas dengan tanda dolar di matanya biru. Saya pikir itu harus sudah cukup panas antara mereka.Kami berbicara selama beberapa menit lagi, kami berdua senang bertemu lagi. Saya berharap kita tidak akan semakin berjauhan setelah saya pindah setelah kuliah, yang adalah mengapa saya telah membuat suatu keharusan untuk memiliki panggilan catch-up mingguan pada hari Sabtu. Memiliki dia mengunjungi begitu cepat membantu meringankan khawatir bahwa.Saya telah hanya menutup ketika Cary berjalan, mencari setiap bit seperti model ia."Masih merencanakan?" tanyanya.Aku berdiri. "Semua selesai. Itu ayahku. Dia keluar ke New York minggu depan.""Benar-benar? Rock di. Victor's cool."Kami berdua dipindahkan ke dapur, dan ia meraih dua bir dari lemari es. Saya telah melihat sebelumnya bahwa sejumlah item dan produk-produk yang saya gunakan di rumah telah ditebar di suite. Aku bertanya-tanya jika Gideon hanya yang jeli atau jika ia menemukan informasi cara lain-seperti dari melihat penerimaan saya. Saya tidak bisa meletakkannya melewatinya. Mengenali batas-batas antara kita adalah sangat sulit baginya, sebagaimana dibuktikan oleh siccing pengawalnya pada saya."Kapan yang terakhir kali orang tua Anda berada dalam keadaan yang sama bersama-sama?" Cary bertanya, mencongkel topi dari botol dengan pembuka botol. "Apalagi kota yang sama."Ah, Tuhan... "Aku tidak yakin. Sebelum saya dilahirkan?" Aku mengambil menarik panjang pada bir ia menyerahkan saya. "Saya tidak berencana menempatkan mereka bersama-sama.""Di sini adalah untuk meletakkan rencana terbaik." Ia clinked leher bir kami bersama-sama. "Omong-omong, saya sedang mempertimbangkan bang cepat dengan anak ayam saya bertemu di kolam renang, tapi aku datang di sini sebagai gantinya. Pikir Anda dan saya akan baik pergi tanpa hari ini dan hanya menghabiskan waktu bersama-sama.""Aku merasa terhormat," kataku dryly. "Aku akan kembali ke bawah.""Terlalu panas keluar. Matahari brutal.""Sama matahari kita miliki di New York, bukan?""Smart-ass." Mata hijau berkilauan. "Bagaimana kita membersihkan dan pergi keluar untuk makan siang di suatu tempat? Memperlakukan saya.""Pasti. "Tapi saya tidak bisa mengatakan Sheila tidak akan bersikeras penandaan bersama.""Bercinta dirinya dan bosnya. Ada apa dengan orang-orang kaya dan isu-isu kontrol?""Mereka menjadi kaya karena mereka mengambil kendali.""Apa pun. Saya lebih suka jenis gila kami — kami cukup banyak hanya sekrup dengan diri kita sendiri. " Ia satu lengan menyeberangi dadanya dan bersandar ke konter. "Anda akan memasang dengan omong kosong?""Tergantung.""Pada apa?"Saya tersenyum dan mulai backing keluar menuju kamarku. "Bersiap-siap. Aku akan memberitahu Anda tentang hal itu selama makan siang.