Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Sedini 1652, koloni Amerika mengenali potensi untuk penipuan, risiko keselamatan dan pemalsuan pasokan makanan dan disahkan undang-undang untuk melindungi public.1 sebelum pembentukan Food and Drug Administration (FDA) oleh Kongres AS pada tahun 1938, US Pharmacopeia (USP) memainkan peran yang kuat dalam mengatur herbal. Standar diterbitkan sebagai hasil dari US Pharmacopeial Konvensi, dan, dengan demikian, USP menjadi hanya quasigovernmental peraturan kemurnian obat herbal. Kepatuhan dilihat oleh penunjukan USP pada label produk. Formularium Nasional (NF) adalah sebuah publikasi kedua dan sejenisnya. Prod-ucts mematuhi aturan dapat ditunjuk NF. Karena praktek medis pindah dari herbal produk kimia, item dihapus dari compendiums ini.Pada tahun 1938, ketika Kongres berlalu makanan, obat dan kosmetik Act (FDCA) dan menciptakan Food and Drug Administration (FDA), otoritas diamanatkan reg- ulate food and drugs. The FDCA defined both drugs and foods but left plant medicinals undefined. The ambiguity of herbal products led the FDA to generally categorize herbals as (1) generally recognized as safe (GRAS), (2) unsafe or inef- fective, or (3) lack of adequate information to determine safety and efficacy. The nutrition labeling and education act of 1990 mandated labeling of dietary supple- ments and defined health claims. Additional amendments and legislation modified the FDCA and led to the Dietary Supplement Health and Education Act (DSHEA) of 1994. A provision in DSHEA is now being acted on by the USP with the goal of generating informational monographs and standards for manufacture. DSHEA legislation, however, ultimately created an environment for selling unregulated herbal and botanical products in the U.S.One problem consistently observed in evaluating plant medicines is the definition of herbs and botanicals. The Herb Trade Association in 1976 defined herbs as “a plant, plant part, or extract thereof used for flavor, fragrance, or medicinal purposes.”1 In 1991, the World Health Organization (WHO) defined herbal medicines as follows:
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
