SUNDAY, MAY 15, 2011With Moby blast

SUNDAY, MAY 15, 2011

With Moby blasting in my ears I run down South west Salmon Street toward the
Willamette River . It’s 6:30 in the morning and I’m trying to clear my head. Last night I
dreamed of her . Blue eyes, breathy voice…her sentences ending with “sir” as she
knelt before me. Since I’ve met her , my dreams have been a welcome change from the
occasional nightmare. I wonder what Flynn would make of that . The thought is
disconcerting , so I ignore it and concent rate on pushing my body to its limits along the bank of the Willamette. As my feet pound the walkway , sun shine breaks through the
clouds and it gives me hope.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

MINGGU, MEI 15, 2011Dengan Moby peledakan di telinga saya aku berlari menyusuri South west Salmon Street menujuSungai Willamette. Ianya 6:30 di pagi hari dan saya mencoba untuk menjernihkan kepalaku. Tadi malam akubermimpi nya. Biru mata, mendesah suara... kalimat berakhir dengan "sir" saat iaberlutut saya. Karena saya telah bertemu dengannya, impian saya telah menyambut perubahan darikadang-kadang mimpi buruk. Aku bertanya-tanya apa yang akan membuat Flynn itu. Pikiran adalahmembingungkan, jadi saya mengabaikan hal itu dan PT. menilai pada mendorong tubuh saya ke batas-batas sepanjang tepi Willamette. Seperti kakiku pon jalan, matahari bersinar menerobosawan dan itu memberi saya harapan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Minggu, 15 Mei, 2011 Dengan Moby peledakan di telinga saya, saya lari ke Selatan barat Salmon Street menuju Sungai Willamette. Ini 06:30 pagi dan aku mencoba untuk menjernihkan kepalaku. Tadi malam aku bermimpi tentang dia. Mata biru, suara desah ... kalimat nya berakhir dengan "Pak" sambil berlutut di depan saya. Karena aku sudah bertemu dengannya, mimpi saya telah menyambut perubahan dari mimpi buruk sesekali. Aku ingin tahu apa Flynn akan membuat itu. Pikiran itu adalah membingungkan, jadi saya mengabaikannya dan tingkat concent pada mendorong tubuh saya ke batas di sepanjang tepi Willamette. Sebagai kaki saya pon jalan, sinar matahari istirahat melalui awan dan itu memberi saya harapan.