In order to obtain the optimum CTS

In order to obtain the optimum CTS dosage and WG pretreatment time, a series of related optimization experiments were designed. The two optimized parameters (CTS dosage and WG pretreatment time) were analyzed by measuring the compressive strength of the PU/WG test specimens, which were prepared by using different contents of CTS in WG by weight (0.0%, 0.5%, 1.5%, 2.5%, and 3.0%) and different pretreatment time of WG (0 min, 15 min, 30 min, 45 min, and 60 min). The pretreatment was carried out by using a two blade paddle mixer at 300 rpm. Before the compression test, the specimens were cured at 23 [+ or -] 1[degrees]C for 3 days.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Untuk mendapatkan dosis CTS yang optimal dan waktu pretreatment WG, serangkaian percobaan terkait optimasi dirancang. Kedua parameter optimal (CTS dosis dan waktu pretreatment WG) dianalisis dengan mengukur kekuatan tekan PU WG tes spesimen, yang disusun dengan menggunakan isi yang berbeda dari CTS di WG dengan berat (0.0%, 0,5%, 1,5%, 2,5%, dan 3,0%) dan berbeda waktu pretreatment WG (0 min, 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60menit). Pretreatment dilakukan dengan menggunakan pisau dua dayung mixer pada 300 rpm. Sebelum tes kompresi, spesimen itu sembuh 23 [+ atau -] 1 derajat C selama 3 hari.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam rangka untuk mendapatkan CTS dosis optimum dan WG waktu pretreatment, serangkaian percobaan optimasi terkait dirancang. Dua parameter dioptimalkan (CTS dosis dan WG waktu pretreatment) dianalisis dengan mengukur kekuatan tekan benda uji PU / WG, yang disusun dengan menggunakan isi yang berbeda dari CTS di WG berat (0,0%, 0,5%, 1,5%, 2,5%, dan 3,0%) dan waktu pretreatment yang berbeda dari WG (0 min, 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60 menit). pretreatment itu dilakukan dengan menggunakan dua pisau dayung mixer pada 300 rpm. Sebelum tes kompresi, spesimen sembuh pada 23 [+ atau -] 1 [derajat] C selama 3 hari.