All germfree cats inoctulated with

All germfree cats inoctulated with FRV developed severe upper respiratoi-
y disease characterized by epiphora, paroxysmal sneezing and coulghing,
dyspnea, listlessness, anorexia, odynophagia, and polydipsia (Table
1). Initially, nasal and conjuinctival exudate was serouis but became
viscid and opalescent from PID 5 throuigh 9 when dyspnea was most
pronounced (Fig 1). Two cats developed subnormal temperattures and
died oni PID 5 and 6. Weight loss approximated 20S of preinoctlation weight by PID 9. Clinical recovery began on PID 11 and was rapid
thereafter.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Semua kucing germfree inoctulated dengan FRV dikembangkan berat atas respiratoi-y penyakit yang ditandai dengan epiphora, paroxysmal bersin dan coulghing,dyspnea, Bengong, anoreksia, odynophagia, dan polidipsia (tabel1). awalnya, hidung dan conjuinctival eksudat serouis namun menjadilengket dan terbuat dr batu baiduri dari PID 5 throuigh 9 ketika dyspnea kebanyakandiucapkan (Fig 1). Dua kucing dikembangkan di bawah normal temperattures danmeninggal oni PID 5 dan 6. Berat badan diperkirakan 20-an preinoctlation berat oleh PID 9. Klinik pemulihan dimulai pada PID 11 dan cepatSetelah itu.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Semua kucing germfree inoctulated dengan FRV dikembangkan berat atas respiratoi-
penyakit y ditandai dengan epifora, paroksismal bersin dan coulghing,
dyspnea, kelesuan, anoreksia, odynophagia, dan polidipsia (Tabel
1). Awalnya, hidung dan eksudat conjuinctival adalah serouis tapi menjadi
kental dan opalescent dari PID 5 throuigh 9 ketika dyspnea itu paling
diucapkan (Gambar 1). Dua kucing dikembangkan temperattures subnormal dan
meninggal oni PID 5 dan 6. Berat badan diperkirakan 20S berat preinoctlation oleh PID 9. pemulihan klinis dimulai pada PID 11 dan cepat
setelahnya.