Multifactor ProductivityMeasuring t

Multifactor Productivity
Measuring technical change correctly therefore requires that we pay attention to all inputs that enter into the production function. As Figure 6.5 makes clear, to do this we need to know the form of the production function. Using that knowledge, here is how we might proceed. Suppose that we knew how much capital and labor a firm used in, say, 2005 and 2010.

A NUMERICAL EXAMPLE OF PRODUCTION
Additional insights about the nature of production functions can be obtained by looking at a numerical example. Although this example is obviously unrealistic (and, we hope, a bit amusing), it does reflect the way production is studied in the real world.

The Production Function
Suppose we looked in detail at the production process used by the fast-food chain Hamburger Heaven (HH). The production function for each outlet in the chain iswhere K represents the number of grills used and L represents the number of workers employed during an hour of production. One aspect of this function is that it exhibits constant returns to scale.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Multifactor produktivitasMengukur perubahan teknis dengan benar karena itu memerlukan bahwa kami memperhatikan semua input yang masuk ke dalam fungsi produksi. Sebagai tokoh 6.5 membuat jelas, untuk melakukan hal ini kita perlu tahu bentuk fungsi produksi. Menggunakan pengetahuan itu, di sini adalah bagaimana kita bisa melanjutkan. Misalkan kita tahu berapa banyak modal dan tenaga kerja perusahaan digunakan dalam, katakanlah, 2005 dan 2010. SEBUAH CONTOH NUMERIK PRODUKSITambahan wawasan tentang sifat fungsi produksi dapat diperoleh dengan melihat contoh numerik. Meskipun contoh ini jelas tidak realistis (dan, kita berharap, agak lucu), itu tidak mencerminkan produksi cara belajar di dunia nyata.Fungsi produksiMisalkan kita melihat secara rinci pada proses produksi yang digunakan oleh rantai makanan cepat saji Hamburger surga (HH). Fungsi produksi untuk setiap outlet di jaringan iswhere K mewakili jumlah panggangan yang digunakan dan L mewakili jumlah pekerja selama satu jam produksi. Salah satu aspek dari fungsi ini adalah bahwa menunjukkan konstan kembali ke skala.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Multifaktor Produktivitas
Mengukur perubahan teknis benar karena itu mengharuskan kita memperhatikan semua masukan yang masuk ke dalam fungsi produksi. Seperti Gambar 6.5 menjelaskan, untuk melakukan hal ini kita perlu mengetahui bentuk fungsi produksi. Menggunakan pengetahuan itu, di sini adalah bagaimana kita bisa melanjutkan. Misalkan kita tahu berapa banyak modal dan tenaga kerja suatu perusahaan yang digunakan dalam, katakanlah, 2005 dan 2010. Sebuah CONTOH NUMERIK PRODUKSI wawasan lain tentang sifat fungsi produksi dapat diperoleh dengan melihat contoh numerik. Meskipun contoh ini jelas tidak realistis (dan, kami berharap, sedikit lucu), itu tidak mencerminkan cara produksi dipelajari di dunia nyata. Fungsi Produksi Misalkan kita melihat secara rinci pada proses produksi yang digunakan oleh Hamburger rantai makanan cepat saji Surga (HH). Fungsi produksi untuk setiap outlet di rantai iswhere K merupakan jumlah pemanggang digunakan dan L mewakili jumlah pekerja yang bekerja selama satu jam produksi. Salah satu aspek dari fungsi ini adalah bahwa hal itu menunjukkan skala hasil konstan.