Dalam suatu penelitian mengenai pendekatan konstruktivisme yang dilaku terjemahan - Dalam suatu penelitian mengenai pendekatan konstruktivisme yang dilaku Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

Dalam suatu penelitian mengenai pen

Dalam suatu penelitian mengenai pendekatan konstruktivisme yang dilakukan oleh Kusmiati (2007) Melalui menyimpulkan bahwa Pendekatan Konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik kualitas, meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan meningkatkan peran peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena peserta didik yang ikut berperan dalam proses pembelajaran akan lebih aktif sehingga mengalami pengalaman belajar lebih banyak. Sedangkan menurut Pribadi (2009) menyatakan bahwa beberapa aktivitas yang menandai peserta didik melakukan konstruksi pengetahuan adalah menuliskan hipotesis, menjelaskan fenomena yang dilihat dan mengatasi masalah yang sedang dihadapi secara kolaboratif. Hal ini terjadi karena proses Belajar yang berpusat pada Peserta didik dan adanya kerjasama antar anggota kelompok. Dari hasil penelitian Kusmiati (2007) dan pendapat Pribadi (2009) maka dapat disimpulkan bahwa terjadi konstruktivisme personal yang merupakan landasan teori dari Piaget dan terjadi terjadi konstruktivisme sosial yang merupakan landasan teori dari Vygotsky.
Menurut Hamalik (2001:3) bahwa hasil belajar adalah apabila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Hal ini mengakibatkan Peserta didik mengalami perubahan pengetahuan dalam struktur kognitifnya. Batasan yang lain yang dikemukakan pula oleh Dimyati dan Mudjiono (Dalam Amelia, 2011:14), bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar. Dari segi guru tindak mengajar di akhiri dengan evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar”. Hal ini mengakibatkan adanya Pengalaman belajar bagi peserta didik yang akan berdampak pada hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Dari kedua pendapat diatas dan masing-masing akibat yang diberikan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan bahan pelajaran setelah memperoleh pengalaman belajar atau ukuran keberhasilan peserta didik berupa pengetahuan ilmu, kecakapan yang dicapai sebagai hasil dari sesuatu yang dipelajari dalam jangka waktu tertentu.
Dari kedua variabel diatas dan penjelasannya masing-masing, maka dapat disimpulkan bahwa jika pendekatan konstruktivisme diterapkan akan membuat peserta didik lebih aktif, maka hasil belajar fisika akan lebih tinggi. Sehingga hipotesis yang dapat diambil adalah Terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan antara peserta didik yang diajar dengan pendekatan konstruktivisme dan peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan konvensional.
Kerangka berfikir pada penelitian ini digambarkan dalam diagram alur sebagai berikut
2714/5000
Dari: Inggris
Ke: Bahasa Indonesia
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Dalam, suatu penelitian mengenai pendekatan konstruktivisme Yang dilakukan Oleh Kusmiati (2007) menyimpulkan bahwa melalui pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan REVENUES Belajar Fisika PESERTA didik kualitas, meningkatkan kualitas proses imunisasi meliputi Pembelajaran Dan meningkatkan Peran PESERTA didik Dalam, proses penelaahan Pembelajaran.Hal inisial terjadi KARENA PESERTA didik Yang Ikut berperan Dalam, proses penelaahan Pembelajaran Aktif Akan lebih sehingga mengalami pengalaman Belajar lebih BANYAK. sedangkan * Menurut Pribadi (2009) menyatakan bahwa beberapa AKTIVITAS Yang menandai PESERTA didik melakukan Konstruksi pengetahuan adalah menuliskan hipotesis,menjelaskan Fenomena Yang dilihat Dan mengatasi masalah Yang Sedang dihadapi secara kolaboratif. Hal inisial terjadi KARENA proses penelaahan Belajar Yang berpusat FUNDS PESERTA didik Dan adanya Kerja Sama antar anggota nama kelompok.Bahasa Dari HASIL penelitian Kusmiati (2007) Dan pendapat Pribadi (2009) Maka dapat disimpulkan bahwa terjadi konstruktivisme personal Yang merupakan Landasan Teori Bahasa Dari Piaget Dan terjadi terjadi konstruktivisme sisial Yang merupakan Landasan Teori Bahasa Dari Vygotsky.
* Menurut Hamalik (2001:3) bahwa REVENUES Belajar adalah apabila seseorang telah Belajar Akan terjadi perubahan tingkah laku orangutan FUNDS nihil.Hal inisial mengakibatkan PESERTA didik mengalami perubahan pengetahuan Dalam, Struktur kognitifnya. Batasan Yang Lain Yang dikemukakan pula Oleh Dimyati Dan Mudjiono (Dalam, amelia, 2011:14), bahwa "Belajar merupakan HASIL HASIL Bahasa Dari suatu Interaksi Belajar Mengajar Tindak. Bahasa Dari Segi guru Tindak Mengajar di Akhiri Artikel Baru evaluasi REVENUES Belajar. Bahasa Dari Sisi PESERTA didik,HASIL Belajar merupakan berakhirnya penggal Dan Puncak proses penelaahan Belajar ". Hal inisial mengakibatkan adanya pengalaman Belajar * Bagi PESERTA didik Yang Akan berdampak FUNDS REVENUES Belajar Yang diperoleh PESERTA didik. Bahasa Dari kedua pendapat Diatas Dan masing-masing akibat Yang diberikan,Maka dapat disimpulkan bahwa REVENUES Belajar adalah tingkat penguasaan Bahan Pelajaran Penghasilan kena pajak memperoleh pengalaman Belajar atau ukuran keberhasilan PESERTA didik berupa pengetahuan Ilmu, kecakapan Yang dicapai sebagai REVENUES Bahasa Dari sesuatu Yang dipelajari Dalam, Jangka waktu tertentu.
Bahasa Dari kedua variabel Diatas Dan penjelasannya masing-Masing,Maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan konstruktivisme diterapkan Severe Akan membuat PESERTA didik lebih Aktif, Maka REVENUES Belajar Fisika Akan lebih Tinggi. sehingga Hipotesis Yang dapat diambil adalah terdapat perbedaan REVENUES Belajar Fisika Yang signifikan ANTARA PESERTA didik Yang diajar Artikel Baru pendekatan konstruktivisme Dan PESERTA didik Yang diajar Artikel Baru menggunakan pendekatan konvensional.
Kerangka berfikir FUNDS penelitian Suami Dalam, digambarkan diagram alur sebagai berikut
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
Dalam suatu penelitian mengenai pendekatan konstruktivisme yang dilakukan oleh Kusmiati (2007) Melalui menyimpulkan bahwa Pendekatan Konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar penjajagan peserta didik kualitas, meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan meningkatkan peran peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena peserta didik yang ikut berperan dalam proses pembelajaran akan lebih aktif sehingga mengalami pengalaman belajar lebih banyak. Sedangkan menurut dia (2009) menyatakan bahwa beberapa aktivitas yang menandai peserta didik melakukan konstruksi pengetahuan adalah menuliskan hipotesis, menjelaskan fenomena yang dilihat dan disebabkannya masalah yang sedang dihadapi secara kolaboratif. Hal ini terjadi karena proses Belajar yang berpusat pada Peserta didik dan adanya kerjasama antar anggota kelompok. Dari hasil penelitian Kusmiati (2007) dan pendapat dia (2009) maka dapat disimpulkan bahwa terjadi konstruktivisme pribadi yang likuid landasan teori dari Piaget dan terjadi terjadi konstruktivisme sosial yang likuid landasan teori dari Vygotsky.
Menurut Hamalik (2001:3) bahwa hasil belajar adalah apabila pada seseorang tlah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Hal ini mengakibatkan Peserta didik mengalami perubahan pengetahuan dalam struktur baja kognitifnya. Batasan yang lain yang dikemukakan pula oleh Dimyati dan Mudjiono (Dalam Amelia, 2011:14), bahwa "Hasil belajar likuid hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar. Dari segi guru tindak mengajar di akhiri dengan evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar likuid berakhirnya penggal dan puncak proses belajar". Hal ini mengakibatkan adanya Pengalaman belajar bagi peserta didik yang akan berdampak pada hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Dari kedua pendapat diatas dan masing-masing akibat yang diberikan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan bahan pelajaran setelah memperoleh pengalaman belajar atau ukuran keberhasilan peserta didik berupa pengetahuan ilmu, kecakapan yang dicapai sebagai hasil dari sesuatu yang dipelajari dalam jangka waktu titik akupunktur tertentu.
Dari kedua variabel diatas dan penjelasannya masing-masing, maka dapat disimpulkan bahwa jika pendekatan konstruktivisme diterapkan akan membuat peserta didik lebih aktif, maka hasil belajar penjajagan akan lebih tinggi. Sehingga hipotesis yang dapat diambil adalah Terdapat perbedaan hasil belajar penjajagan yang signifikan antara peserta didik yang diajar dengan pendekatan konstruktivisme dan peserta didik yang diajar dengan menggunakan pendekatan konvensional.
Kerangka berfikir pada penelitian ini digambarkan dalam diagram alur sebagai berikut
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: ilovetranslation@live.com