“Miles,” he says quietly. There’s d

“Miles,” he says quietly. There’s determination in his voice, like he needs me to take him seriously. I always do. “You believe you took away that girl’s chance at happiness, and until you confront that past, you won’t ever move forward. You’re gonna be reliving that day every single day until the day you die, unless you go see for your own eyes that she’s okay. Then maybe you’ll see that it’s okay for you to be happy, too.”
I lean forward and run my hands over my face, then rest my elbows on my knees and look down. I watch as a single tear falls from my eye and drops to the floor beneath my feet. “And what happens if she’s not okay?” I whisper.
Cap leans forward and clasps his hands between his knees. I turn and look at him, seeing tears in his eyes for the first time in the twenty-four years I’ve known him. “Then I guess nothing changes. You can keep on feeling like you don’t deserve a life for ruining hers. You can keep on avoiding everything that might make you feel again.” He leans in toward me and lowers his voice. “I know the thought of confronting your past terrifies you. It terrifies every man. But sometimes we don't do it for ourselves. We do it for the people we love more than ourselves.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Miles," katanya dengan tenang. Ada penentuan dalam suaranya, seperti dia perlu saya untuk mengambil dia serius. Aku selalu lakukan. "Anda percaya Anda menanggung gadis itu kesempatan kebahagiaan, dan sampai Anda menghadapi masa lalu itu, Anda tidak akan pernah bergerak maju. Anda akan dapat menghidupkan kembali hari itu setiap hari sampai hari Anda mati, kecuali Anda pergi melihat mata Anda sendiri bahwa dia baik-baik saja. Maka mungkin Anda akan melihat bahwa tidak apa-apa bagi Anda untuk menjadi bahagia, juga."Aku bersandar ke depan dan menjalankan tangan saya selama wajahku, kemudian beristirahat siku pada lutut saya dan melihat ke bawah. Aku menonton sebagai satu air mata jatuh dari mata saya dan turun ke lantai di bawah kakiku. "Dan apa yang terjadi jika dia tidak apa-apa?" Saya berbisik.Topi bersandar ke depan dan clasps tangannya antara lutut. Aku berbalik dan melihatnya, melihat air mata di matanya untuk pertama kalinya dalam dua puluh empat tahun aku sudah kenal dia. "Maka saya kira tidak ada perubahan. Anda dapat tetap di merasa seperti Anda tidak pantas hidup untuk merusak miliknya. Anda dapat tetap di menghindari segala sesuatu yang mungkin membuat Anda merasa kembali." Dia bersandar di ke arahku dan menurunkan suaranya. "Aku tahu pikiran menghadapi masa lalu Anda menakutkan bagi Anda. Itu menakutkan bagi setiap orang. Tapi kadang-kadang kita tidak melakukannya untuk diri kita sendiri. Kami melakukan itu untuk orang-orang yang kita cintai lebih dari diri kita sendiri.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Miles," katanya pelan. Ada tekad dalam suaranya, seperti dia membutuhkan saya untuk membawanya serius. Aku selalu melakukan. "Anda percaya bahwa Anda mengambil kesempatan bahwa gadis di kebahagiaan, dan sampai Anda menghadapi bahwa masa lalu, Anda tidak akan pernah maju. Kau akan mengenang hari itu setiap hari sampai hari Anda mati, kecuali jika Anda pergi melihat mata Anda sendiri bahwa dia baik-baik saja. Maka mungkin Anda akan melihat bahwa tidak apa-apa bagi Anda untuk menjadi bahagia juga. "
Aku membungkuk dan menjalankan tanganku di wajahku, kemudian beristirahat siku di lutut saya dan melihat ke bawah. Saya menyaksikan setetes air mata jatuh dari mata saya dan jatuh ke lantai di bawah kakiku. "Dan apa yang terjadi jika dia tidak apa-apa?" Bisikku.
Cap membungkuk dan meremas tangan di antara kedua lututnya. Aku berbalik dan menatapnya, melihat air mata di matanya untuk pertama kalinya dalam dua puluh empat tahun aku sudah kenal dia. "Lalu aku kira perubahan apa-apa. Anda dapat terus merasa seperti Anda tidak layak hidup untuk merusak miliknya. Anda dapat terus menghindari segala sesuatu yang mungkin membuat Anda merasa lagi. "Dia membungkuk ke arahku dan menurunkan suaranya. "Saya tahu pikiran menghadapi masa lalu Anda menakutkan Anda. Ini menakutkan setiap orang. Tapi kadang-kadang kita tidak melakukannya untuk diri kita sendiri. Kami melakukannya untuk orang yang kita cintai lebih dari diri kita sendiri.