Saat ini diperkirakan dunia akan mengalami 3 krisis besar, yakni krisi terjemahan - Saat ini diperkirakan dunia akan mengalami 3 krisis besar, yakni krisi Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

Saat ini diperkirakan dunia akan me

Saat ini diperkirakan dunia akan mengalami 3 krisis besar, yakni krisis pangan, air, dan energi. Hal ini disebabkan karena semakin terbatasnya sumber daya alam yang tersedia sementara pertambahan jumlah penduduk dunia meningkat pesat dari waktu ke waktu. Hal ini praktis akan mempengaruhi ketahanan nasional dari tiap negara. Indonesia kini memiliki ketergantungan pada sumber energi fosil, berupa minyak bumi (42,99%), gas bumi (18,48%), dan batu bara (34,47%). Alternatif dalam pemanfaatan energi baru terbarukan hanya hadir dalam bentuk konversi (4,07%), belum dapat mengganti seutuhnya pemanfaatan energi di Indonesia. Menurut data dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan gas bumi sebesar 170 TSCF dan akan habis dalam kurun waktu 59 tahun, dengan estimasi tidak ada peningkatan atau penurunan produksi. Industri pupuk merupakan contoh industri yang hidupnya bergantung pada gas alam. Permasalahan utama yang dihadapi industri pupuk dewasa ini adalah kurangnya pasokan gas alam untuk proses produksi. Di PT Pupuk Sriwidjaja Tbk. misalnya, kebutuhan gas alam rata-rata untuk proses produksi amonia dan urea mencapai 225 MMSCFD. Namun, pasokan gas dari Pertamina selalu kurang dari jumlah tersebut. Karena selalu berulang, maka hal ini akan mengganggu kinerja PT Pusri sebagai salah satu garda depan mempertahankan pertahanan pangan nasional bersama petani. Oleh karena itu perlu dicari sumber daya lain yang mampu mengganti atau mensubstitusi gas alam. Salah satu jenis sumber daya alam yang potensial mengganti dan atau mensubtitusi pemakaian gas alam adalah Synthetic Gas (Syngas) yang dapat diperoleh dari proses gasifikasi batu bara yang sumber dayanya masih melimpah. Total sumber daya batu bara di Indonesia diperkirakan 105 miliar ton, dimana cadangan batu bara diperkirakan 21 miliar ton, dengan tingkat produksi berkisar 200-300 juta ton per tahun, maka umur tambang akan dapat mencapai 100 tahun. Produksi batu bara setiap tahunnya kian meningkat, menurut data dari Ditjen Minerba, produksi untuk tahun 2012 sebesar 385.899.100 ton, diekspor sebanyak 198.366.000 ton dan dijual untuk kebutuhan dalam negeri 56.295.000 ton. Adapun laju pertumbuhan produksi batu bara Indonesia rata-rata meningkat 10% setiap tahun, maka dapat diperkirakan produksi batu bara Indonesia pada tahun 2017 adalah sekitar 578.848.650 ton.
Pabrik akan didirikan pada tahun 2015 berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dan bahan baku yang digunakan adalah batu bara dari PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Sebagai produsen penghasil batu bara terbesar di Indonesia dan di Sumatera Selatan diharapkan mampu menjadi produsen tunggal pemasok batu bara. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. telah meningkatkan produksinya menjadi sebesar 15,08 juta ton pada tahun 2013, naik 8,01% dari tingkat produksi 13,96 juta ton di tahun sebelumnya. Dapat diperkirakan konsumsi gas alam PT Pusri tahun 2017 untuk produksi amonia sebesar 45,56 MMBTU/ton dan untuk produksi urea sebesar 35,97 MMBTU/ton. Dan pertumbuhan produksi PT Pusri tahun 2017 untuk amonia sebesar 263.395,66 ton dan urea sebesar 26.018,23 ton. Dengan demikian, konsumsi gas alam tahun 2017 untuk pertumbuhan produksi amonia adalah sebesar 12.000.754,78 MMBTU dan urea sebesar 935.764,74 MMBTU, sehingga total konsumsi adalah 12.936.519,51 MMBTU atau setara dengan 12.936,52 MMSCF. Jadi, dibutuhkan sekitar 78 ton batu bara per jam atau 617.760 ton batu bara per tahun untuk memproduksi syngas sebesar 13.000 MMSCF per tahun.
Proses awal gasifikasi dimulai dari penyiapan batu bara BA-55. Batu bara BA-55 dari open yard akan di-treatment dengan berbagai macam perlakuan agar sesuai dengan kondisi dalam reaktor gasifier. Mula-mula batu bara dari open yard coal (F-111) diangkut menggunakan belt conveyor (J-112) menuju hammer mill (C-110). Setelah itu, batu bara yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam rotary-tube dryer (V-120) untuk menguapkan sebagian air bawaan yang ada dalam batu bara. Batu bara yang kandungan airnya telah diuapkan kemudian diangkut oleh scrapper conveyor (J-121) untuk dimasukkan ke dalam bunker (F-211) dengan bantuan bucket elevator (J-122). Dari bunker, batu bara dimasukkan ke dalam lock hopper (F-212) untuk dinaikkan tekanannya dari tekanan atmosfer (1,01 bar) menjadi 30 bar menggunakan gas inert. Dari lock hopper, batu bara dikeluarkan melalui mekanisme air lock dan dimasukkan ke dalam gasifier menggunakan screw conveyor (J-213). Oksidan berupa O2 dari oxygen storage tank (F-214) dinaikkan tekanannya dari 1,01 bar menjadi 32 bar dengan cara dipompa menggunakan oxygen pump (L-215). Kemudian oksidan bertekanan ini dilewatkan pada oxygen vaporizer (E-216) untuk mengubah fasenya menjadi gas dan untuk menaikkan suhunya dari -185oC menjadi 160oC. Gas oksigen ini kemudian diinjeksikan melalui injector nozzle ke dalam gasifier (R-210). Gasifier yang digunakan berjenis fluidized-bed dengan tipikal proses High Temperature Winkler (HTW Gasifier). Gasifier ini bekerja pada kondisi temperatur 1.000oC dan tekanan 30 bar. Syngas yang keluar dari gasifier akan menuju cyclone (H-217) untuk memisahkan ash yang terbawa keluar, lalu menuju ke waste heat boiler 1 (E-311) untuk didinginkan. Kemudian syngas masuk ke COS hydrolysis reactor (R-310) dengan suhu operasi 303oC dan tekanan 29 bar untuk mengkonversi COS menjadi H2S dengan bantuan katalis chromia-alumina. Setelah semua sulfur terdapat dalam bentuk senyawa H2S, kemudian dilakukan proses pemisahan terhadap H2S. Unit pemisahan senyawa sulfur adalah tangki desulfurizer (D-320) yang bekerja pada suhu 310oC dan tekanan 28,5 bar dengan bantuan adsorben ZnO. Syngas dari desulfurizer yang bebas dari kandungan H2S kemudian diturunkan suhunya melalui waste heat boiler 2 (E-333) sehingga suhunya menjadi 50oC. Selanjutnya, syngas dialirkan menuju kolom absorber (D-330) yang beroperasi pada suhu 50oC dan tekanan 27 bar. Pelarut MDEA 40% berat dari MDEA storage tank (F-331) diumpankan ke kolom absorber dengan bantuan MDEA pump (L-332). Larutan MDEA akan mengabsorb gas CO2, dan kemudian keluar menuju stripper (D-340) untuk proses recovery kembali pelarut. Sedangkan produk syngas bersih yang keluar dari absorber dialirkan melalui gas pipeline. Untuk melakukan recovery pelarut, larutan MDEA kaya CO2 (rich-amine) yang keluar dari kolom absorber dinaikkan suhunya dengan cara melewatkannya di lean-rich amine heat exchanger (E-341). Stripper beroperasi pada suhu 125oC dan tekanan 2,03 bar. Untuk mengambil CO2 dari pelarut, digunakan steam bertekanan 2,03 bar dengan suhu 125oC. Steam akan men-strip CO2 dan keluar bersama-sama dari stripper menuju outlet stripper cooler (E-342) untuk didinginkan hingga suhu 45oC. Lean-amine yang keluar dari stripper dialirkan kembali ke lean-rich amine exchanger untuk diturunkan suhunya menjadi 70oC. Lean-amine ini kemudian diumpankan kembali ke absorber dengan bantuan MDEA recovery pump (L-334). Aliran CO2 dan steam yang berada dalam fase campuran akan dipisahkan dalam separator (H-343) untuk mendapatkan gas CO2 yang lebih murni. Gas CO2 yang lebih murni dialirkan menuju gas pipeline untuk proses sintesis urea.
Perhitungan analisa ekonomi didasarkan pada discounted cash flow. Modal untuk pendirian pabrik menggunakan rasio 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman. Berdasarkan analisa ekonomi, laju pengembalian modal (IRR) pabrik ini sebesar 35,1% pada tingkat suku bunga per tahun 11,5%, dan laju inflasi sebesar 6,23% per tahun. Sedangkan untuk waktu pengembalian modal (POT) adalah 2,6 tahun dan titik impas (BEP) sebesar 37,56% melalui cara linear. Umur dari pabrik selama 10 tahun dan masa konstruksi adalah 2 tahun. Untuk memproduksi syngas sebanyak 653.000 ton/tahun, diperlukan biaya total produksi per tahun (TPC) sebesar Rp1.559.152.187.543 dengan biaya investasi total (TCI) sebesar Rp 1.386.864.013.836 dan total penjualan sebesar Rp2.205.712.135.048. Dengan melihat aspek penilaian analisa ekonomi dan teknisnya, maka pabrik syngas dari batubara ini layak untuk didirikan
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Saat ini diperkirakan dunia akan mengalami 3 krisis besar, yakni krisis pangan, air, dan energi. Hal ini disebabkan karena semakin terbatasnya sumber daya alam yang tersedia sementara pertambahan jumlah penduduk dunia meningkat pesat dari waktu ke waktu. Hal ini praktis akan mempengaruhi ketahanan nasional dari tiap negara. Indonesia kini memiliki ketergantungan pada sumber energi fosil, berupa minyak bumi (42,99%), gas bumi (18,48%), dan batu bara (34,47%). Alternatif dalam pemanfaatan energi baru terbarukan hanya hadir dalam bentuk konversi (4,07%), belum lagi dapat mengganti seutuhnya pemanfaatan energi di Indonesia. Menurut data dari bertanggung Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), adanya lembaga gas bumi sebesar 170 TSCF dan akan habis dalam kurun waktu 59 tahun, dengan estimasi tidak ada walinya atau penurunan produksi. Industri pupuk likuid contoh industri yang hidupnya bergantung pada gas alam. Permasalahan utama yang dihadapi industri pupuk dewasa ini adalah kurangnya pasokan gas alam untuk proses produksi. Di PT Pupuk Sriwidjaja Tbk. misalnya, terlah gas alam rata-rata untuk proses produksi amonia dan urea mencapai 225 MMSCFD. Namun, pasokan gas dari Pertamina selalu kurang dari jumlah tersebut. Karena selalu berulang, maka hal ini akan mengganggu kinerja PT Pusri sebagai salah satu garda depan mempertahankan pertahanan pangan nasional bersama petani. Oleh karena itu tagline dicari sumber daya lain yang mampu mengganti atau mensubstitusi gas alam. Salah satu jenis sumber daya alam yang potensial mengganti dan atau mensubtitusi pemakaian gas alam adalah Gas sintetik (Syngas) yang dapat diperoleh dari proses gasifikasi batu bara yang sumber dayanya masih melimpah. Total sumber daya batu bara di Indonesia diperkirakan 105 miliar ton, satunya adalah adanya lembaga batu bara diperkirakan 21 miliar ton, dengan tingkat produksi berkisar 200-300 juta ton per tahun, maka umur tambang akan dapat mencapai 100 tahun. Produksi batu bara setiap tahunnya kian meningkat, menurut data dari Ditjen Minerba, produksi untuk tahun 2012 sebesar 385.899.100 ton, diekspor sebanyak 198.366.000 ton dan dijual untuk kebutuhan dalam negeri 56.295.000 ton. Adapun laju pertumbuhan produksi batu bara Indonesia rata-rata meningkat 10% setiap tahun, maka dapat diperkirakan produksi batu bara Indonesia pada tahun 2017 adalah sekitar 578.848.650 ton.Pabrik akan didirikan pada tahun 2015 berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dan bahan baku yang digunakan adalah batu bara dari PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Sebagai produsen penghasil batu bara terbesar di Indonesia dan di Sumatera Selatan diharapkan mampu menjadi produsen tunggal pemasok batu bara. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. telah meningkatkan produksinya menjadi sebesar 15,08 juta ton pada tahun 2013, naik 8,01% dari tingkat produksi 13,96 juta ton di tahun sebelumnya. Dapat diperkirakan konsumsi gas alam PT Pusri tahun 2017 untuk produksi amonia sebesar 45,56 MMBTU/ton dan untuk produksi urea sebesar 35,97 MMBTU/ton. Dan pertumbuhan produksi PT Pusri tahun 2017 untuk amonia sebesar 263.395,66 ton dan urea sebesar 26.018,23 ton. Dengan demikian, konsumsi gas alam tahun 2017 untuk pertumbuhan produksi amonia adalah sebesar 12.000.754,78 MMBTU dan urea sebesar 935.764,74 MMBTU, sehingga total konsumsi adalah 12.936.519,51 MMBTU atau setara dengan 12.936,52 MMSCF. Jadi, dibutuhkan sekitar 78 ton batu bara per jam atau 617.760 ton batu bara per tahun untuk memproduksi syngas sebesar 13.000 MMSCF per tahun.Proses awal gasifikasi dimulai dari penyiapan batu bara BA-55. Batu bara BA-55 dari open yard akan di-treatment dengan berbagai macam perlakuan agar sesuai dengan kondisi dalam reaktor gasifier. Mula-mula batu bara dari open yard coal (F-111) diangkut menggunakan belt conveyor (J-112) menuju hammer mill (C-110). Setelah itu, batu bara yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam rotary-tube dryer (V-120) untuk menguapkan sebagian air bawaan yang ada dalam batu bara. Batu bara yang kandungan airnya telah diuapkan kemudian diangkut oleh scrapper conveyor (J-121) untuk dimasukkan ke dalam bunker (F-211) dengan bantuan bucket elevator (J-122). Dari bunker, batu bara dimasukkan ke dalam lock hopper (F-212) untuk dinaikkan tekanannya dari tekanan atmosfer (1,01 bar) menjadi 30 bar menggunakan gas inert. Dari lock hopper, batu bara dikeluarkan melalui mekanisme air lock dan dimasukkan ke dalam gasifier menggunakan screw conveyor (J-213). Oksidan berupa O2 dari oxygen storage tank (F-214) dinaikkan tekanannya dari 1,01 bar menjadi 32 bar dengan cara dipompa menggunakan oxygen pump (L-215). Kemudian oksidan bertekanan ini dilewatkan pada oxygen vaporizer (E-216) untuk mengubah fasenya menjadi gas dan untuk menaikkan suhunya dari -185oC menjadi 160oC. Gas oksigen ini kemudian diinjeksikan melalui injector nozzle ke dalam gasifier (R-210). Gasifier yang digunakan berjenis fluidized-bed dengan tipikal proses High Temperature Winkler (HTW Gasifier). Gasifier ini bekerja pada kondisi temperatur 1.000oC dan tekanan 30 bar. Syngas yang keluar dari gasifier akan menuju cyclone (H-217) untuk memisahkan ash yang terbawa keluar, lalu menuju ke waste heat boiler 1 (E-311) untuk didinginkan. Kemudian syngas masuk ke COS hydrolysis reactor (R-310) dengan suhu operasi 303oC dan tekanan 29 bar untuk mengkonversi COS menjadi H2S dengan bantuan katalis chromia-alumina. Setelah semua sulfur terdapat dalam bentuk senyawa H2S, kemudian dilakukan proses pemisahan terhadap H2S. Unit pemisahan senyawa sulfur adalah tangki desulfurizer (D-320) yang bekerja pada suhu 310oC dan tekanan 28,5 bar dengan bantuan adsorben ZnO. Syngas dari desulfurizer yang bebas dari kandungan H2S kemudian diturunkan suhunya melalui waste heat boiler 2 (E-333) sehingga suhunya menjadi 50oC. Selanjutnya, syngas dialirkan menuju kolom absorber (D-330) yang beroperasi pada suhu 50oC dan tekanan 27 bar. Pelarut MDEA 40% berat dari MDEA storage tank (F-331) diumpankan ke kolom absorber dengan bantuan MDEA pump (L-332). Larutan MDEA akan mengabsorb gas CO2, dan kemudian keluar menuju stripper (D-340) untuk proses recovery kembali pelarut. Sedangkan produk syngas bersih yang keluar dari absorber dialirkan melalui gas pipeline. Untuk melakukan recovery pelarut, larutan MDEA kaya CO2 (rich-amine) yang keluar dari kolom absorber dinaikkan suhunya dengan cara melewatkannya di lean-rich amine heat exchanger (E-341). Stripper beroperasi pada suhu 125oC dan tekanan 2,03 bar. Untuk mengambil CO2 dari pelarut, digunakan steam bertekanan 2,03 bar dengan suhu 125oC. Steam akan men-strip CO2 dan keluar bersama-sama dari stripper menuju outlet stripper cooler (E-342) untuk didinginkan hingga suhu 45oC. Lean-amine yang keluar dari stripper dialirkan kembali ke lean-rich amine exchanger untuk diturunkan suhunya menjadi 70oC. Lean-amine ini kemudian diumpankan kembali ke absorber dengan bantuan MDEA recovery pump (L-334). Aliran CO2 dan steam yang berada dalam fase campuran akan dipisahkan dalam separator (H-343) untuk mendapatkan gas CO2 yang lebih murni. Gas CO2 yang lebih murni dialirkan menuju gas pipeline untuk proses sintesis urea.Perhitungan analisa ekonomi didasarkan pada discounted cash flow. Modal untuk pendirian pabrik menggunakan rasio 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman. Berdasarkan analisa ekonomi, laju pengembalian modal (IRR) pabrik ini sebesar 35,1% pada tingkat suku bunga per tahun 11,5%, dan laju inflasi sebesar 6,23% per tahun. Sedangkan untuk waktu pengembalian modal (POT) adalah 2,6 tahun dan titik impas (BEP) sebesar 37,56% melalui cara linear. Umur dari pabrik selama 10 tahun dan masa konstruksi adalah 2 tahun. Untuk memproduksi syngas sebanyak 653.000 ton/tahun, diperlukan biaya total produksi per tahun (TPC) sebesar Rp1.559.152.187.543 dengan biaya investasi total (TCI) sebesar Rp 1.386.864.013.836 dan total penjualan sebesar Rp2.205.712.135.048. Dengan melihat aspek penilaian analisa ekonomi dan teknisnya, maka pabrik syngas dari batubara ini layak untuk didirikan
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
Sebelumnya Saat ini diperkirakan akan mengalami 3 halaman WordPress Krisis gede, yakni Krisis Pangan, udara, Dan energi. Hal KARENA disebabkan Suami Semakin terbatasnya Sumber Daya alam Yang Jumlah: Tersedia SEMENTARA pertambahan Disetor Penduduk Dunia MENINGKAT PESAT Dari Waktu KE Waktu. Hal inisial Praktis akan mempengaruhi Ketahanan Dari nasional tiap gatra. Indonesia kini memiliki ketergantungan PADA Sumber energi fosil, minyak bumi Berupa (42,99%), bumi gas (18,48%), Dan batu bara (34,47%). Hearts Alternatif Pemanfaatan energi baru Terbarukan Hanya Hadir hearts Bentuk Konversi (4,07%), Belum DAPAT mengganti seutuhnya Pemanfaatan energi di Indonesia. Data * Menurut Dari Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Cadangan gas bumi sebesar 170 TSCF Dan akan Habis hearts kurun Waktu 59 Tahun, with estimasi TIDAK ADA peningkatan ATAU Penurunan Produksi. Industri pupuk merupakan contoh industri Yang hidupnya Bergantung alam gas pãda. Permasalahan Utama Yang dihadapi industri pupuk dewasa Suami Adalah kurangnya pasokan gas alam untuk review Proses Produksi. Di PT Pupuk Sriwidjaja Tbk. misalnya, gas alam Kebutuhan rata-rata untuk review Proses Produksi amonia Dan urea mencapai 225 MMSCFD. Namun, gas pasokan Dari Pertamina Selalu Kurang Dari Disetor tersebut. KARENA Selalu berulang, Maka HAL Suami akan mengganggu costs kos PT Pusri SEBAGAI shalat Satu garda Depan mempertahankan Pertahanan Pangan nasional Bersama Petani. Oleh KARENA ITU Perlu dicari Sumber Daya berbaring Yang Mampu mengganti ATAU mensubstitusi alam gas. Salah Satu JENIS Sumber Daya alam Yang POTENSIAL mengganti Dan ATAU mensubtitusi Pemakaian gas Adalah alam Gas Sintetis (Syngas) Yang DAPAT TIMAH Dari Proses gasifikasi batu bara Yang Sumber dayanya Masih Melimpah. Jumlah Sumber Daya batu bara di Indonesia diperkirakan 105 Miliar ton, Dimana Cadangan batu bara diperkirakan 21 Miliar ton, with Tingkat Produksi berkisar 200-300 juta ton per Tahun, Maka Umur tambang akan DAPAT mencapai 100 Tahun. Produksi batu bara SETIAP tahunnya kian MENINGKAT, data * Menurut Dari Ditjen Minerba, Produksi untuk review Tahun 2012 sebesar 385.899.100 ton, diekspor sebanyak 198.366.000 ton Dan dijual untuk review Kebutuhan Dalam Negeri 56.295.000 ton. Adapun Laju pertumbuhan Produksi batu bara Indonesia rata-rata MENINGKAT 10% SETIAP Tahun, Maka DAPAT diperkirakan Produksi batu bara Indonesia PADA Tahun 2017 Adalah Sekitar 578.848.650 ton.
Pabrik akan PADA didirikan Tahun 2015 berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dan bahan baku Yang digunakan Adalah batu bara dari PT Bukit Asam (Persero) Tbk. SEBAGAI Produsen Penghasil batu bara Terbesar di Indonesia dan DI Sumatera Selatan diharapkan Mampu Menjadi Produsen tunggal Pemasok batu bara. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Telah meningkatkan produksinya sebesar 15,08 juta Menjadi ton PADA Tahun 2013, Naik 8,01% Dari Tingkat Produksi 13,96 juta ton di Tahun sebelumnya. DAPAT diperkirakan konsumsi gas alam PT Pusri Tahun 2017 untuk review Produksi amonia sebesar 45,56 MMBTU / ton Dan untuk review Produksi urea sebesar 35,97 MMBTU / ton. Dan pertumbuhan Produksi PT Pusri Tahun 2017 untuk review amonia sebesar 263.395,66 ton urea sebesar 26.018,23 Dan ton. Mencari Google Artikel demikian, gas alam konsumsi Tahun 2017 untuk review pertumbuhan Produksi amonia Adalah sebesar 12.000.754,78 MMBTU Dan urea sebesar 935.764,74 MMBTU, sehingga jumlah konsumsi Adalah 12.936.519,51 MMBTU ATAU Setara DENGAN 12.936,52 MMSCF. Jadi, Dibutuhkan Sekitar 78 ton batu bara per jam ATAU 617,760 ton batu bara per Tahun untuk review memproduksi syngas sebesar 13.000 MMSCF per Tahun.
Proses Awal gasifikasi dimulai Dari penyiapan batu bara BA-55. Batu bara BA-55 Dari halaman terbuka akan di-treatment DENGAN Jazz RS perlakuan agar Sesuai DENGAN Kondisi hearts Reaktor gasifier. Mula-mula batu bara Dari batubara halaman terbuka (F-111) diangkut menggunakan ban berjalan (J-112) mill Menuju hammer (C-110). Penghasilan kena pajak ITU, batu bara Yang Telah dihaluskan dimasukkan KE hearts pengering rotary-tabung (V-120) untuk review menguapkan sebagian bawaan udara Yang ADA hearts batu bara. Batu bara Yang Kandungan airnya Telah diuapkan kemudian diangkut Diposkan scrapper conveyor (J-121) untuk review dimasukkan KE hearts bunker (F-211) DENGAN Bantuan lift ember (J-122). Dari bunker, batu bara dimasukkan KE hearts kunci hopper (F-212) untuk review dinaikkan tekanannya Dari Tekanan atmosfer (1,01 bar) Menjadi 30 bar menggunakan gas inert. Dari kunci hopper, batu bara dikeluarkan melalui MEKANISME kunci udara menggunakan Dan dimasukkan KE hearts gasifier sekrup conveyor (J-213). Oksidan Berupa O2 Dari tangki penyimpanan oksigen (F-214) dinaikkan tekanannya Dari 1,01 bar Menjadi 32 bar DENGAN Cara dipompa pompa oksigen menggunakan (L-215). Kemudian oksidan bertekanan Suami dilewatkan vaporizer PADA oksigen (E-216) untuk review mengubah fasenya Menjadi gas Dan untuk review menaikkan suhunya Dari -185oC Menjadi 160oC. Gas Oksigen Suami kemudian diinjeksikan melalui injektor nozzle KE hearts gasifier (R-210). Gasifier Yang digunakan berjenis fluidized-bed Proses DENGAN tipikal Suhu Tinggi Winkler (HTW gasifier). Gasifier Suami Bekerja PADA Kondisi temperatur 1.000oC Dan Tekanan 30 bar. Syngas Yang Keluar Dari gasifier akan Menuju siklon (H-217) untuk review abu memisahkan Yang terbawa Keluar, Lalu Menuju KE limbah boiler panas 1 (E-311) untuk review didinginkan. Kemudian syngas MASUK KE COS reaktor hidrolisa (R-310) DENGAN Suhu Operasi 303oC Dan Tekanan 29 bar untuk review mengkonversi COS Menjadi H2S DENGAN Bantuan katalis chromia-alumina. Penghasilan kena pajak SEMUA sulfur Terdapat hearts Bentuk Senyawa H2S, kemudian dilakukan pemisahan Proses Terhadap H2S. Unit pemisahan Senyawa sulfur Adalah Tangki desulfurizer (D-320) Yang Bekerja PADA Suhu 310oC Dan Tekanan 28,5 bar DENGAN Bantuan adsorben ZnO. Syngas Dari desulfurizer Yang Bebas Dari Kandungan H2S kemudian diturunkan suhunya melalui limbah boiler panas 2 (E-333) sehingga suhunya Menjadi 50oC. Selanjutnya, syngas dialirkan Menuju Kolom absorber (D-330) Yang beroperasi PADA Suhu 50oC Dan Tekanan 27 bar. Pelarut MDEA 40% Berat tangki Dari MDEA penyimpanan (F-331) diumpankan KE Kolom absorber DENGAN Bantuan MDEA pompa (L-332). Larutan MDEA mengabsorb akan gas CO2, Dan kemudian Keluar Menuju stripper (D-340) untuk review Proses pemulihan Kembali pelarut. Sedangkan Produk syngas Bersih Yang Keluar Dari absorber dialirkan melalui pipa gas. Untuk melakukan pemulihan pelarut, Larutan MDEA kaya CO2 (kaya-amina) Yang Keluar Dari Kolom absorber dinaikkan suhunya DENGAN Cara melewatkannya di ramping kaya penukar panas amina (E-341). Stripper beroperasi PADA Suhu 125oC Dan Tekanan 2,03 bar. Untuk mengambil CO2 Dari pelarut, uap digunakan bertekanan 2,03 bar DENGAN Suhu 125oC. Uap akan CO2 pria-strip Dan Keluar Bersama-sama Dari stripper Menuju stopkontak dingin stripper (E-342) untuk review didinginkan Hingga Suhu 45oC. Ramping-amina Yang Keluar Dari stripper dialirkan Kembali KE bersandar kaya amina exchanger untuk review diturunkan suhunya Menjadi 70oC. Ramping-amina Suami kemudian diumpankan Kategori: Aneka Ragam absorber DENGAN Bantuan MDEA pompa pemulihan (L-334). Aliran CO2 Dan uap Yang berada hearts fase ketidak campuran akan dipisahkan hearts pemisah (H-343) untuk review gas CO2 get Yang LEBIH murni. CO2 Gas Yang LEBIH murni dialirkan Menuju pipa gas untuk review Proses sintesis urea.
Perhitungan Analisa Ekonomi PADA didasarkan arus kas diskonto. Modal untuk review Pendirian Pabrik menggunakan rasio 40% modal Sendiri dan 60% Pinjaman modal. Berdasarkan Analisa Ekonomi, Laju pengembalian modal (IRR) Pabrik inisial sebesar 35,1% PADA Tingkat suku bunga per Tahun 11,5%, dan Laju inflasi sebesar 6,23% per Tahun. Sedangkan untuk review Waktu pengembalian modal (POT) Adalah 2,6 Tahun IMPAS Dan Titik (BEP) sebesar 37,56% melalui Cara linear. Umur Dari Pabrik selama 10 Tahun Dan masa KONSTRUKSI Adalah 2 Tahun. Untuk memproduksi syngas sebanyak 653,000 ton / tahun, diperlukan mencakup biaya keseluruhan Produksi per Tahun (TPC) sebesar Rp1.559.152.187.543 DENGAN mencakup biaya Investasi Total (TCI) sebesar Rp 1.386.864.013.836 Dan Total Penjualan sebesar Rp2.205.712.135.048. Mencari Google Artikel Melihat hal ASPEK PENILAIAN Analisa Ekonomi dan teknisnya, Maka Pabrik syngas Dari batubara Suami layak untuk review didirikan
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: